Tuntut Sekda Harus Putra Asli, Intelektual Tambrauw Ancam Duduki Kantor Bupati
pada tanggal
Wednesday, 8 July 2015
KOTA SORONG - Jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tambrauw harus orang asli Kabupaten Tambrauw atau orang Papua. Demikian disampaikan koordinator Forum Independen Mahasiswa Kabupaten Tambrauw, Oktavianus Sewia didampingi rekan-rekannya dalam jumpa pers di salah satu rumah makan di Kota Sorong, Selasa (30/6).
Kepada wartawan dijelaskan bahwa pemerintah telah membentuk tim seleksi calon Sekda Kabupaten Tambrauw. Walau tidak mengintervensi kerja tim seleksi, pihaknya mendesak agar Bupati Tambrauw, Gabriel Asem,SE,M.Si menggunakan hak prerogatifnya untuk mendukung calon Sekda yang orang Asli Papua yang dinilai memenuhi kreteria jenjang kepangkatan dan mampu bekerja sama dengan bupati.
Forum akan menunggu pada pelaksanaan pengumuman pada tanggal 2 Juli, pada fase 3 besar jika pemgumumannya nanti ada mana calon yang diusulkan bukan orang Papua atau pejabat asal Tamrauw maka pihaknya akan menduduki kantor Bupati Tambrauw.
”Ini komitmen kami, kami akan duduki bila perlu dipalang,” ucapnya sembari menandaskan bahwa salah satu dari 3 nama adalah non Papua maka pihaknya akan menduduki kantor bupati.
Sebaliknya jika pada pengumumannya nanti, ketiga nama adalah orang asli Papua yang didalamnya adalah anak asli Tambrauw maka, pihaknya tidak menduduki kantor bupati. Diakui bahwa pihaknya telah bekerja, melakukan konsolidasi ke semua elemen masyarakat Tambrauw untuk memantau.
”Jadi tanggal 2 nanti kalau pengumumannya tidak sesuai yang kami harapkan, maka kami akan duduki kantor bupati,”tandasnya seraya mengatakan bahwa SDM pejabat asli Tambrauw sudah siap untuk menjadi Sekda. [RadarSorong]
Kepada wartawan dijelaskan bahwa pemerintah telah membentuk tim seleksi calon Sekda Kabupaten Tambrauw. Walau tidak mengintervensi kerja tim seleksi, pihaknya mendesak agar Bupati Tambrauw, Gabriel Asem,SE,M.Si menggunakan hak prerogatifnya untuk mendukung calon Sekda yang orang Asli Papua yang dinilai memenuhi kreteria jenjang kepangkatan dan mampu bekerja sama dengan bupati.
Forum akan menunggu pada pelaksanaan pengumuman pada tanggal 2 Juli, pada fase 3 besar jika pemgumumannya nanti ada mana calon yang diusulkan bukan orang Papua atau pejabat asal Tamrauw maka pihaknya akan menduduki kantor Bupati Tambrauw.
”Ini komitmen kami, kami akan duduki bila perlu dipalang,” ucapnya sembari menandaskan bahwa salah satu dari 3 nama adalah non Papua maka pihaknya akan menduduki kantor bupati.
Sebaliknya jika pada pengumumannya nanti, ketiga nama adalah orang asli Papua yang didalamnya adalah anak asli Tambrauw maka, pihaknya tidak menduduki kantor bupati. Diakui bahwa pihaknya telah bekerja, melakukan konsolidasi ke semua elemen masyarakat Tambrauw untuk memantau.
”Jadi tanggal 2 nanti kalau pengumumannya tidak sesuai yang kami harapkan, maka kami akan duduki kantor bupati,”tandasnya seraya mengatakan bahwa SDM pejabat asli Tambrauw sudah siap untuk menjadi Sekda. [RadarSorong]