TNI akan Pos Pengamanan Perbatasan RI-PNG di Busstop
pada tanggal
Tuesday, 7 July 2015
MERAUKE - Pos Pengamanan Perbatasan RI-PNG dibangun di kawasan Busstop, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel. Hal ini diakui Dandrem 174 Merauke Brigjen TNI Supartodi dengan mengatakan pos tersebut baru dibangun dan kini satu regu anggota Pamtas dari Brigif 22 sudah ditempatkan di kawasan itu.
Di kawasan Busstop tidak ada pemukiman penduduk tapi lokasi itu menjadi pasar tempat warga RI dan PNG melakukan transaksi sehingga dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti penyelundupan narkoba dan lainnya.
"Sejak 26 Juni lalu telah dibangun pos dan menempatkan anggota TNI yang tergabung dalam Pamtas untuk bertugas di kawasan itu," kata Supartodi pada Senin (/7).
Menurut dia, pasar Busstop beroperasi setiap hari Rabu dan Sabtu, namun terkadang di luar hari itu tetap ada transaksi. Kawasan Busstop itu dekat dengan Mutimanggo yang juga dihuni warga PNG.
Karena itu, saat ini pihaknya bersama pemda mendata kembali keberadaan mereka dan bila ingin menjadi penduduk RI maka akan diberi tanda pengenal, kata Supartodi.
Menurut dia, ada beberapa kampung di wilayah Korem 174 yang penduduknya tidak memiliki dokumen.
Bahkan ada yang memegang dokumen kependudukan PNG, yakni yang bermukim di Kampung Bankin, Kabupaten Boven Digul. Warga setempat memiliki dokumen (kartu penduduk) PNG, yakni dari Kampung Berlip, Wilaya Ningrum, Distrik Kiunga, Provinsi Western Fly River. [Antara]
Di kawasan Busstop tidak ada pemukiman penduduk tapi lokasi itu menjadi pasar tempat warga RI dan PNG melakukan transaksi sehingga dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti penyelundupan narkoba dan lainnya.
"Sejak 26 Juni lalu telah dibangun pos dan menempatkan anggota TNI yang tergabung dalam Pamtas untuk bertugas di kawasan itu," kata Supartodi pada Senin (/7).
Menurut dia, pasar Busstop beroperasi setiap hari Rabu dan Sabtu, namun terkadang di luar hari itu tetap ada transaksi. Kawasan Busstop itu dekat dengan Mutimanggo yang juga dihuni warga PNG.
Karena itu, saat ini pihaknya bersama pemda mendata kembali keberadaan mereka dan bila ingin menjadi penduduk RI maka akan diberi tanda pengenal, kata Supartodi.
Menurut dia, ada beberapa kampung di wilayah Korem 174 yang penduduknya tidak memiliki dokumen.
Bahkan ada yang memegang dokumen kependudukan PNG, yakni yang bermukim di Kampung Bankin, Kabupaten Boven Digul. Warga setempat memiliki dokumen (kartu penduduk) PNG, yakni dari Kampung Berlip, Wilaya Ningrum, Distrik Kiunga, Provinsi Western Fly River. [Antara]