Tes PPDB Online di Kota Jayapura Sesuai dengan Prosedur
pada tanggal
Thursday, 9 July 2015
KOTA JAYAPURA - Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura, I Wayan Mudiyasa, S.Pd, MM.Pd kepada wartawan di ruang kerjanya mengatakan terkait dengan tes masuk sistem PPDB Online ada beberapa sekolah telah mengumumkan hasil tes seperti SMA Negeri 1 Jayapura.
Sementara SMA, SMK baik negeri maupun swasta akan diumumkan pada Kamis (3/7), dan sekolah yang telah mengumumkan mendahului sekolah lain sudah disampaikan kepada Kepala Dinas.
Walaupun sebenarnya, menurut Mudiyasa, seharusnya SMAN 1 harus barengan pengumuman dengan sekolah lain.
“Meski demikian, kebijakan yang diambil pihak SMAN 1 sudah sesuai prosedur, SOP dan langkah-langkah yang ditentukan,” jelasnya.
Namun semua sekolah, lanjut Mudiyasa, muaranya di tanggal 22 Juli pada pelaksanaan NOPD sehingga lebih awal diumumkan. Dengan demikian hal-hal yang ditentukan dalam rentang waktu begitu lama akan dilengkapi karena SMAN 1 juga menjadi idola alumni SMP untuk melanjutkan studinya.
“Dan juga pihak sekolah telah mengoordinasikan ke Dinas Pendidikan untuk pengumuman dilakukan lebih awal dari waktu yang ditentukan,” lanjutnya.
Perlu diketahui, Dinas Pendidikan di bawah kendali I Wayan Mudiyasa banyak membuat terobosan baru yang dimulai dengan pelaksaan Ujian Nasional dengan sistem Online sampai pada PPBD Online sehingga citra pendidikan di kota Jayapura semakin baik dan barometer pendidikan di Papua pun menjadi ukuran dari atas tanah Tabi ini.
Namun sebaliknya, di sisi lain kalangan Legislatif menilai bahwa sistem ini merupakan barang baru yang perlu dievaluasi karena notabene kota Jayapura belum siap melakukan sistem tersebut.
Apakah pemikiran legislatif seperti itu dapat mengangkat citra pendidikan di kota Jayapura? Padahal seharusnya apa yang dilakukan pihak Yudikatif dalam hal ini Dinas Pendidikan tentu akan membawa kota ini tidak kalah bersaing dengan kota lain di Indonesia.
Menanggapi hal itu, Mudiyasa mengakui soal pro dan kontra pasti selalu mengiringi suatu terobosan atau ide baru, dan hal itu dalam dunia birokrasi sudah biasa.
“Kalau melihat dari sisi positif kenapa tidak dilakukan, atau juga Legislatif berpandangan belum dilakukan sosialisasi tapi saat dilakukan pendaftaran sistem Online di seluruh sekolah, saat itu juga langsung dilakukan sosialisasi kepada anak maupun orang tua lebih awal. Bahkan ada sekolah yang melakukan sosialisasi dan besoknya baru dilakukan pendaftaran,” urainya.
Selain itu, terobosan ini juga dilakukan untuk menyukseskan wajib belajar 12 tahun dan itu wajib hukumnya guna mendukung Nawa Cita Presiden tentang anak Indonesia wajib belajar.
“Program PPDB Online hanya satu bagian dari 7 program siap online yang akan diterapkan di tahun 2015-2017, yakni siap orang tua, siap dinas, siap siswa, siap belajar mengajar, siap PPDB Online dan siap administrasi dan hal ini juga untuk mempermudah siswa ke depan,” sambungnya.
Mudiyasa pun mengingatkan, PPDB online jangan dipolemikan karena sistem tersebut adalah satu bagian kecil dari program yang telah disiapkan. [Dharapos]
Sementara SMA, SMK baik negeri maupun swasta akan diumumkan pada Kamis (3/7), dan sekolah yang telah mengumumkan mendahului sekolah lain sudah disampaikan kepada Kepala Dinas.
Walaupun sebenarnya, menurut Mudiyasa, seharusnya SMAN 1 harus barengan pengumuman dengan sekolah lain.
“Meski demikian, kebijakan yang diambil pihak SMAN 1 sudah sesuai prosedur, SOP dan langkah-langkah yang ditentukan,” jelasnya.
Namun semua sekolah, lanjut Mudiyasa, muaranya di tanggal 22 Juli pada pelaksanaan NOPD sehingga lebih awal diumumkan. Dengan demikian hal-hal yang ditentukan dalam rentang waktu begitu lama akan dilengkapi karena SMAN 1 juga menjadi idola alumni SMP untuk melanjutkan studinya.
“Dan juga pihak sekolah telah mengoordinasikan ke Dinas Pendidikan untuk pengumuman dilakukan lebih awal dari waktu yang ditentukan,” lanjutnya.
Perlu diketahui, Dinas Pendidikan di bawah kendali I Wayan Mudiyasa banyak membuat terobosan baru yang dimulai dengan pelaksaan Ujian Nasional dengan sistem Online sampai pada PPBD Online sehingga citra pendidikan di kota Jayapura semakin baik dan barometer pendidikan di Papua pun menjadi ukuran dari atas tanah Tabi ini.
Namun sebaliknya, di sisi lain kalangan Legislatif menilai bahwa sistem ini merupakan barang baru yang perlu dievaluasi karena notabene kota Jayapura belum siap melakukan sistem tersebut.
Apakah pemikiran legislatif seperti itu dapat mengangkat citra pendidikan di kota Jayapura? Padahal seharusnya apa yang dilakukan pihak Yudikatif dalam hal ini Dinas Pendidikan tentu akan membawa kota ini tidak kalah bersaing dengan kota lain di Indonesia.
Menanggapi hal itu, Mudiyasa mengakui soal pro dan kontra pasti selalu mengiringi suatu terobosan atau ide baru, dan hal itu dalam dunia birokrasi sudah biasa.
“Kalau melihat dari sisi positif kenapa tidak dilakukan, atau juga Legislatif berpandangan belum dilakukan sosialisasi tapi saat dilakukan pendaftaran sistem Online di seluruh sekolah, saat itu juga langsung dilakukan sosialisasi kepada anak maupun orang tua lebih awal. Bahkan ada sekolah yang melakukan sosialisasi dan besoknya baru dilakukan pendaftaran,” urainya.
Selain itu, terobosan ini juga dilakukan untuk menyukseskan wajib belajar 12 tahun dan itu wajib hukumnya guna mendukung Nawa Cita Presiden tentang anak Indonesia wajib belajar.
“Program PPDB Online hanya satu bagian dari 7 program siap online yang akan diterapkan di tahun 2015-2017, yakni siap orang tua, siap dinas, siap siswa, siap belajar mengajar, siap PPDB Online dan siap administrasi dan hal ini juga untuk mempermudah siswa ke depan,” sambungnya.
Mudiyasa pun mengingatkan, PPDB online jangan dipolemikan karena sistem tersebut adalah satu bagian kecil dari program yang telah disiapkan. [Dharapos]