Proyek Klinik Bhayangkara Timika Diminta Lelang Ulang
pada tanggal
Friday, 3 July 2015
TIMIKA (MIMIKA) – Sejumlah kontraktor meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Mimika untuk melakukan proses lelang ulang proyek pembangunan Klinik Bhayangkara yang anggarannya sekitar Rp 1,9 miliar. Sebab proses pelelangannya dinilai tidak transparan.
“Kami menilai panitia lelang tidak transapran dan tidak adanya keterbukaan dalam proses pelelangan 1,9 miliar itu,” kata Eko dari CV Palma Duta bersama kontraktor lainnya saat mendatangin Kantor Dinas PU pada Rabu (1/7).
Sesuai dengan informasi yang diterima, ada dugaan permainan dalam pelelangan proyek pembangunan klinik milik yang terletak di Jalan Yos Sudarso itu, Ada dugaan pihak panitia melakukan penunjukkan langsung tanpa melalui proses lelang,
“Kami minta tender ulang proyek, kalau untuk proyek ini harus ada lelang ketiga dan harus ada transparansi dari pihak panitia lelang,” ujarnya.
Didampingi beberapa kontraktor lainnya, Eko menambakan harus ada pelelangan ulang. Tidak ada penunjukkan langsung kecuali untuk pengusaha putra daerah yang nilainya dibawah Rp 500 juta.
Eko mengakui jika ia dan rekan-rekan tidak terdaftar sebagai peserta lelang karena menurut dia pihaknya terlambat mengumpulkan berkas dokumen perusahaan kepada panitia lelang.
Menyikapi keluhan tersebut, Ketua Panitia Lelang, Dirhham mengatakan jika pihaknya memenuhi permintaan tersebut dan akan melakukan lelang ulang. Dengan hanya ada satu penawaran, sementara peserta lainnya terlambat memasukkan berkas guna memenuhi syarat verifikasi berkas.
“Mereka terlambat 15 menit sehingga ketika diumumkan hanya ada satu peserta saja yang dinyatakan memenuhi syarat melalui proses verifikasi berkas dokumen,”
Pihaknya juga menyayangkan Eko cs yang tidak mengajukan penawaran sehingga hanya ada pemenang tunggal dan tidak ada lagi lelang ketiga. [SalamPapua]
“Kami menilai panitia lelang tidak transapran dan tidak adanya keterbukaan dalam proses pelelangan 1,9 miliar itu,” kata Eko dari CV Palma Duta bersama kontraktor lainnya saat mendatangin Kantor Dinas PU pada Rabu (1/7).
Sesuai dengan informasi yang diterima, ada dugaan permainan dalam pelelangan proyek pembangunan klinik milik yang terletak di Jalan Yos Sudarso itu, Ada dugaan pihak panitia melakukan penunjukkan langsung tanpa melalui proses lelang,
“Kami minta tender ulang proyek, kalau untuk proyek ini harus ada lelang ketiga dan harus ada transparansi dari pihak panitia lelang,” ujarnya.
Didampingi beberapa kontraktor lainnya, Eko menambakan harus ada pelelangan ulang. Tidak ada penunjukkan langsung kecuali untuk pengusaha putra daerah yang nilainya dibawah Rp 500 juta.
Eko mengakui jika ia dan rekan-rekan tidak terdaftar sebagai peserta lelang karena menurut dia pihaknya terlambat mengumpulkan berkas dokumen perusahaan kepada panitia lelang.
Menyikapi keluhan tersebut, Ketua Panitia Lelang, Dirhham mengatakan jika pihaknya memenuhi permintaan tersebut dan akan melakukan lelang ulang. Dengan hanya ada satu penawaran, sementara peserta lainnya terlambat memasukkan berkas guna memenuhi syarat verifikasi berkas.
“Mereka terlambat 15 menit sehingga ketika diumumkan hanya ada satu peserta saja yang dinyatakan memenuhi syarat melalui proses verifikasi berkas dokumen,”
Pihaknya juga menyayangkan Eko cs yang tidak mengajukan penawaran sehingga hanya ada pemenang tunggal dan tidak ada lagi lelang ketiga. [SalamPapua]