Produksi Padi dalam Semester Pertama 2015 Capai 227 Ton
pada tanggal
Monday, 6 July 2015
KOTA JAYAPURA - Produksi padi Provinsi Papua 2015 pada Angka Ramalan (ARAM) I diperkirakan mencapai 227.999 ton gabah kering giling (GKG), naik sebanyak 31.984 ton (16,32 persen) dibandingkan 2014 (196.015 ton GKG).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Didik Koesbianto, di Jayapura, Jumat (3/7/2015), mengatakan peningkatan produksi karena bertambahnya luas panen seluas 6.834 hektar atau 15,02 persen dan naiknya produktivitas sebesar 0,48 kuintal per hektar atau 1,11 persen.
“Kontribusi produksi padi Papua 2015 sebesar 0,3 persen terhadap produksi padi nasional. Papua menempati urutan ke-27 setelah Gorontalo. Dibandingkan 2013 dan 2014, kontribusi produksi Papua 2014 meningkat,” katanya.
Sementara produksi kedelai diperkirakan mencapai 5.505 ton biji kering (BK), naik sebesar 1.522 ton (38,21 persen) dibandingkan 2014 (3.983 ton BK).
“Naiknya produktivitas kedelai sebesar 1,04 kuintal per hektare atau sebesar 8,84 persen, serta bertambahnya luas panen sebesar 914 hektar (27,01 persen) memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap naiknya produksi kedelai,” katanya.
Untuk komoditas kedelai, produksi Papua menempati urutan ke-19 setelah Banten. Dibandingkan 2013 dan 2014, kontribusi produksi Papua di 2014 mengalami fluktuasi.
“Fluktuasi dari kontribusi produksi tersebut yaitu dari kontribusi 0,59 dan 0,42 persen naik menjadi 0,55 persen,” katanya lagi.
Berbeda dengan dua komoditi sebelumnya, produksi jagung Papua tahun 2015 mengalami penurunan.
Produksi jagung diperkirakan mencapai 6.698 ton pipilan kering (PK), turun sebesar 584 ton (8,02 persen) dibandingkan tahun 2014 sebesar 7.282 ton.
Penurunan produksi diperkirakan karena menurunnya luas panen sebesar 317 hektar (10,31 persen).
Didik menjelaskan kontribusi produksi jagung Papua 2014 sebesar 0,03 persen terhadap produksi jagung nasional dan menempati urutan ke-29. [Antara]
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Didik Koesbianto, di Jayapura, Jumat (3/7/2015), mengatakan peningkatan produksi karena bertambahnya luas panen seluas 6.834 hektar atau 15,02 persen dan naiknya produktivitas sebesar 0,48 kuintal per hektar atau 1,11 persen.
“Kontribusi produksi padi Papua 2015 sebesar 0,3 persen terhadap produksi padi nasional. Papua menempati urutan ke-27 setelah Gorontalo. Dibandingkan 2013 dan 2014, kontribusi produksi Papua 2014 meningkat,” katanya.
Sementara produksi kedelai diperkirakan mencapai 5.505 ton biji kering (BK), naik sebesar 1.522 ton (38,21 persen) dibandingkan 2014 (3.983 ton BK).
“Naiknya produktivitas kedelai sebesar 1,04 kuintal per hektare atau sebesar 8,84 persen, serta bertambahnya luas panen sebesar 914 hektar (27,01 persen) memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap naiknya produksi kedelai,” katanya.
Untuk komoditas kedelai, produksi Papua menempati urutan ke-19 setelah Banten. Dibandingkan 2013 dan 2014, kontribusi produksi Papua di 2014 mengalami fluktuasi.
“Fluktuasi dari kontribusi produksi tersebut yaitu dari kontribusi 0,59 dan 0,42 persen naik menjadi 0,55 persen,” katanya lagi.
Berbeda dengan dua komoditi sebelumnya, produksi jagung Papua tahun 2015 mengalami penurunan.
Produksi jagung diperkirakan mencapai 6.698 ton pipilan kering (PK), turun sebesar 584 ton (8,02 persen) dibandingkan tahun 2014 sebesar 7.282 ton.
Penurunan produksi diperkirakan karena menurunnya luas panen sebesar 317 hektar (10,31 persen).
Didik menjelaskan kontribusi produksi jagung Papua 2014 sebesar 0,03 persen terhadap produksi jagung nasional dan menempati urutan ke-29. [Antara]