Polri Curigai Lima WNA Peserta KKR GIDI
pada tanggal
Sunday, 26 July 2015
JAKARTA – Terkait kericuhan di Karubaga, Kabupaten Tolikara yang mengakibatkan jatuhnya puluhan korban tembak oleh aparat kemanan, polisi akan berfokus pada berbagai hal termasuk mengusut keberadaan lima orang warga negara asing (WNA) dalam Seminar dan KKR, Gereja Injili di Indonesia (GIDI) pada awal Juli 2015 lalu.
Menurut Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti di Kantor Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), Menteng Jakarta Jumat (24/7), kehadiran lima WNA itu sempat menimbulkan polemik dalam proses perizinan.
Ia mengklaim , saat ijin diajukan, Polri sempat meminta panitia untuk melengkapi data administrasi kelima WNA.
“Tapi kelengkapan data yang diminta itu tidak dipenuhi,” terang Badrodin.
Kepolisian mengetahui hal tersebut, mengingat proses perizinan acara bertaraf internasional itu diajukan langsung ke Mabes Polri.
Sayangnya, Badrodin belum mau menerangkan dari mana saja kelima WNA itu berasal.
Saat ini, kepolisian masih menelusuri, apakah kelimanya jadi mengikuti seminar KKR atau tidak.
Dia berjanji, hal itu akan segera disampaikan setelah pemeriksaan terhadap para saksi selesai dilakukan. [JPNN]
Menurut Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti di Kantor Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), Menteng Jakarta Jumat (24/7), kehadiran lima WNA itu sempat menimbulkan polemik dalam proses perizinan.
Ia mengklaim , saat ijin diajukan, Polri sempat meminta panitia untuk melengkapi data administrasi kelima WNA.
“Tapi kelengkapan data yang diminta itu tidak dipenuhi,” terang Badrodin.
Kepolisian mengetahui hal tersebut, mengingat proses perizinan acara bertaraf internasional itu diajukan langsung ke Mabes Polri.
Sayangnya, Badrodin belum mau menerangkan dari mana saja kelima WNA itu berasal.
Saat ini, kepolisian masih menelusuri, apakah kelimanya jadi mengikuti seminar KKR atau tidak.
Dia berjanji, hal itu akan segera disampaikan setelah pemeriksaan terhadap para saksi selesai dilakukan. [JPNN]