Polresta Manado Berupaya Ungkap Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UNPI, Nius Lokobal
pada tanggal
Wednesday, 29 July 2015
MANADO (SULUT) - Kerja keras polisi untuk mengungkap peristiwa pembunuhan terhadap Nius Lokobal (22) asal Kabupaten Jayawijaya yang terjadi di Jalan Pulau Peleng, Kelurahan Kleak Lingkungan II, Kecamatan Malalayang, Manado, Provinsi Sulawesi Utara belum membuahkan hasil.
Pasalnya, kendati sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian maupun dua saksi yang menemukan korban sudah diperiksa, tapi pelaku penikaman terhadap mahasiswa Universitas Pembangunan Indonesia (UNPI) ini masih misterius.
Untuk memaksimalkan upaya pengungkapan kasus ini, pihak Polresta Manado dan Polsek Malalayang, kini membentuk satuan tugas (satgas) terdiri dari anggota Reskrim dan Intelkam.
Sekedar diketahui, Nius Lokobal yang tinggal di Asrama Jayawijaya, Kelurahan Batukota Lingkungan II, Kecamatan Malalayang, tewas akibat satu tikaman di perut bagian atas Minggu (26/7) dinihari sekitar pukul 02.30 WITA.
Saat itu, kedua saksi masing-masing Rayen Bagensa (22), warga Batukota Lingkungan III dan Septiano Kapele (18) warga Kelurahan Bahu Lingkungan IX, Kecamatan Malalayang, membeli minuman di warung yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Saat kembali, keduanya menemukan korban sudah bersimbah darah. Saat itu juga kedua saksi memanggil warga sekitar. Mendengar teriakan kedua saksi, warga sekitar langsung berbondong-bondong datang ke lokasi kejadian.
Menurut keterangan seorang ibu, saat itu mereka sedang duduk depan rumah bersama beberapa temannya dan mendengar orang memanggil. Saat itu juga ia dan rekan-rekannya datang ke lokasi kejadian.
"Saat ditanyai tinggal dimana, korban hanya menjawab 'Jaya'," ujarnya. Menurut saksi yang enggan menyebutkan namanya itu, sekitar satu jam korban berada di lokasi kejadian, kemudian ambulance datang.
"Ambulance lebe dulu sampe, abis itu polsek deng polisi laeng datang," jelasnya.
Di dekat lokasi kejadian, warga menemukan handphone jenis Samsung dan sandal. Korban lalu dilarikan ke RSUP Prof Dr RD Kandou, namun meninggal dalam perjalanan.
Sementara itu, Kapolresta Manado Kombes Pol Rio Permana yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Kompol Erson Sinaga mengatakan kasus ini sudah ditangani Polsek Malalayang dan sedang dalam pengembangan untuk mengungkap kasus tersebut. "Sudah kami turunkan tim untuk mengungkap kasus ini secepatnya," tandas Sinaga.(78). [HarianMetro]
Pasalnya, kendati sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian maupun dua saksi yang menemukan korban sudah diperiksa, tapi pelaku penikaman terhadap mahasiswa Universitas Pembangunan Indonesia (UNPI) ini masih misterius.
Untuk memaksimalkan upaya pengungkapan kasus ini, pihak Polresta Manado dan Polsek Malalayang, kini membentuk satuan tugas (satgas) terdiri dari anggota Reskrim dan Intelkam.
Sekedar diketahui, Nius Lokobal yang tinggal di Asrama Jayawijaya, Kelurahan Batukota Lingkungan II, Kecamatan Malalayang, tewas akibat satu tikaman di perut bagian atas Minggu (26/7) dinihari sekitar pukul 02.30 WITA.
Saat itu, kedua saksi masing-masing Rayen Bagensa (22), warga Batukota Lingkungan III dan Septiano Kapele (18) warga Kelurahan Bahu Lingkungan IX, Kecamatan Malalayang, membeli minuman di warung yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Saat kembali, keduanya menemukan korban sudah bersimbah darah. Saat itu juga kedua saksi memanggil warga sekitar. Mendengar teriakan kedua saksi, warga sekitar langsung berbondong-bondong datang ke lokasi kejadian.
Menurut keterangan seorang ibu, saat itu mereka sedang duduk depan rumah bersama beberapa temannya dan mendengar orang memanggil. Saat itu juga ia dan rekan-rekannya datang ke lokasi kejadian.
"Saat ditanyai tinggal dimana, korban hanya menjawab 'Jaya'," ujarnya. Menurut saksi yang enggan menyebutkan namanya itu, sekitar satu jam korban berada di lokasi kejadian, kemudian ambulance datang.
"Ambulance lebe dulu sampe, abis itu polsek deng polisi laeng datang," jelasnya.
Di dekat lokasi kejadian, warga menemukan handphone jenis Samsung dan sandal. Korban lalu dilarikan ke RSUP Prof Dr RD Kandou, namun meninggal dalam perjalanan.
Sementara itu, Kapolresta Manado Kombes Pol Rio Permana yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Kompol Erson Sinaga mengatakan kasus ini sudah ditangani Polsek Malalayang dan sedang dalam pengembangan untuk mengungkap kasus tersebut. "Sudah kami turunkan tim untuk mengungkap kasus ini secepatnya," tandas Sinaga.(78). [HarianMetro]