Pertina Papua Targetkan Tinju Masuk Dalam Kurikulum Sekolah
pada tanggal
Sunday, 12 July 2015
KOTA JAYAPURA - Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Provinsi Papua menargetkan cabang olahraga tinju dapat masuk ke dalam kurikulum sekolah.
Klemen Tinal, Ketua Pertina Provinsi Papua, di Jayapura, Kamis mengatakan, memasukkan cabang olahraga tinju dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah diharapkan mampu membangkitkan kembali semangat olahraga ini.
"Kami mengharapkan agar cabang olahraga ini dapat kembali diminati oleh masyarakat, khususnya generasi muda yang masih berada di bangku pendidikan," katanya.
Klemen Tinal menjelaskan tinju merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki potensi besar di Papua sehingga harus dapat dikembangkan.
"Menghidupkan ruh tinju, tidak hanya melalui kurikulum sekolah, namun pembinaan atlet, penyediaan sarana dan prasana hingga kepengurusan yang kompeten juga harus dipenuhi," ujarnya.
Dia menuturkan, ke depannya Pertina akan lebih sering menggelar kegiatan pertandingan dalam satu tahun sehingga masyarakat akan terbiasa dengan olahraga tinju.
"Strategi pembinaan olahraga tinju di Papua berada pada pembinaan dan pengembangannya di tataran sasana (klub) meliputi pembibitan, pemandu bakat, pembinaan prestasi dan sistem pelatihan manajemen latihan yang baik," katanya.
Dia menambahkan, sarana dan prasarana merupakan faktor penentu pencapaian target yang sedang diupayakan melalui program kerja sama dengan pihak ketiga dan tidak mengikat.
"Dalam waktu dekat langkah yang akan diambil adalah pendataan atlet potensial, pendidikan dan pelatihan pelatih, wasit, juri tingkat provinsi serta menyiapkan tim praPON 2015 dan PON 19 pada 2016," ujarnya lagi. [Antara]
Klemen Tinal, Ketua Pertina Provinsi Papua, di Jayapura, Kamis mengatakan, memasukkan cabang olahraga tinju dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah diharapkan mampu membangkitkan kembali semangat olahraga ini.
"Kami mengharapkan agar cabang olahraga ini dapat kembali diminati oleh masyarakat, khususnya generasi muda yang masih berada di bangku pendidikan," katanya.
Klemen Tinal menjelaskan tinju merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki potensi besar di Papua sehingga harus dapat dikembangkan.
"Menghidupkan ruh tinju, tidak hanya melalui kurikulum sekolah, namun pembinaan atlet, penyediaan sarana dan prasana hingga kepengurusan yang kompeten juga harus dipenuhi," ujarnya.
Dia menuturkan, ke depannya Pertina akan lebih sering menggelar kegiatan pertandingan dalam satu tahun sehingga masyarakat akan terbiasa dengan olahraga tinju.
"Strategi pembinaan olahraga tinju di Papua berada pada pembinaan dan pengembangannya di tataran sasana (klub) meliputi pembibitan, pemandu bakat, pembinaan prestasi dan sistem pelatihan manajemen latihan yang baik," katanya.
Dia menambahkan, sarana dan prasarana merupakan faktor penentu pencapaian target yang sedang diupayakan melalui program kerja sama dengan pihak ketiga dan tidak mengikat.
"Dalam waktu dekat langkah yang akan diambil adalah pendataan atlet potensial, pendidikan dan pelatihan pelatih, wasit, juri tingkat provinsi serta menyiapkan tim praPON 2015 dan PON 19 pada 2016," ujarnya lagi. [Antara]