Pengelolaan Dana Otsus di Kabupaten Raja Ampat Belum Tepat Sasaran
pada tanggal
Sunday, 26 July 2015
MANOKWARI – Anggota DPR Papua Barat, Matheos Selano, ST.MM mengatakan, pengelolaan dana Otsus di Kabupaten Raja Ampat belum tepat sasaran. Penggunaan dana tersebut belum menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Menurut Matheos Selano, masyarakat di Raja Ampat lebih membutuhkan pembangunan infrastruktur transportasi laut.
“Jalan memang dibutuhkan tapi, yang lebih diperlukan lagi adalah pembangunan jembatan-jembatan kecil untuk tambatan perahu,” ujarnya.
Dia mengatakan, pelayanan dibidang kesehatan dan pendidikan juga masih rendah. Sebab, di era Otonomi khusus masih ada sekolah di beberapa daerah yang masih memungut biaya pendidikan yang cukup tinggi sehingga menjadi beban.
Disisi lain, bantuan pusat melalui dana BOS (bantuan operasional sekolah) dan ditambah lagi dengan dana Otsus, ujar Matheos Selano, harusnya tidak lagi ada pungutan biaya pendidikan yang tinggi.
Sehingga keinginan masyarakat menyekolahkan anaknya bisa benar-benar terwujud. Matheos Selano menambahkan, beasiswa yang digelontorkan juga belum tepat sasaran. Karena belum diprioritaskan kepada siswa berprestasi yang kurang mampu.
“Jujur kita harus katakan dan harus dikoreksi bahwa banyak anak pejabat yang menerima beasiswa pendidikan ke luar negeri. Harus ada political will dari semua pihak. Jika dikelola dana Otsus dikelola dengan baik pasti kemiskinan di daerah ini bisa ditekan,”imbuhnya. [Wiyainews]
Menurut Matheos Selano, masyarakat di Raja Ampat lebih membutuhkan pembangunan infrastruktur transportasi laut.
“Jalan memang dibutuhkan tapi, yang lebih diperlukan lagi adalah pembangunan jembatan-jembatan kecil untuk tambatan perahu,” ujarnya.
Dia mengatakan, pelayanan dibidang kesehatan dan pendidikan juga masih rendah. Sebab, di era Otonomi khusus masih ada sekolah di beberapa daerah yang masih memungut biaya pendidikan yang cukup tinggi sehingga menjadi beban.
Disisi lain, bantuan pusat melalui dana BOS (bantuan operasional sekolah) dan ditambah lagi dengan dana Otsus, ujar Matheos Selano, harusnya tidak lagi ada pungutan biaya pendidikan yang tinggi.
Sehingga keinginan masyarakat menyekolahkan anaknya bisa benar-benar terwujud. Matheos Selano menambahkan, beasiswa yang digelontorkan juga belum tepat sasaran. Karena belum diprioritaskan kepada siswa berprestasi yang kurang mampu.
“Jujur kita harus katakan dan harus dikoreksi bahwa banyak anak pejabat yang menerima beasiswa pendidikan ke luar negeri. Harus ada political will dari semua pihak. Jika dikelola dana Otsus dikelola dengan baik pasti kemiskinan di daerah ini bisa ditekan,”imbuhnya. [Wiyainews]