Partai Nasional Demokrat (NasDem) Papua Perkenalkan 17 Peserta Pilkada 2015
pada tanggal
Saturday, 11 July 2015
KOTA JAYAPURA - Partai Nasional Demokrat (NasDem) Papua memperkenalkan 17 dari 20 kepala daerah yang akan bertarung dalam Pilkada serentak 9 Desember mendatang. Sisanya masih dalam proses di Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. NasDem juga mengaku dalam pendaftaran kepala daerah ini tak dipungut biaya satu rupiah dari partai yang mengusung gerakan perubahan.
Lebih dari setengah calon kepala daerah yang diusung NasDem adalah incumbent dari daerah tersebut dan hanya satu pasang calon yang memiliki perwakilan perempuan, yakni calon wakil Bupati Supiori. Ketua Bidang Pendidikan Politik DPP NasDem, Sonny Harsono mengatakan sejumlah kepala daerah di Papua dalam test wawancaranya dilakukan secara langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dan salah satu wawancaranya adalah bagaimana calon kepala daerah ini bisa betah tinggal didaerahnya untuk membangun daerahnya.
“Jika calon kepala daerah itu salah jawab saja, maka tamat sudah riwayatnya. Dalam fit pro pretest kami sangat ketat dilakukan dalam tiga tahap dan hasilnya, kami berharap para calon kepala daerah mampu untuk membangun daerahnya kedepan. Ukuran betah tinggal didaerahnya juga menjadi penilaian dalam fit n propertest,” katanya di Jayapura, Kamis (9/7).
Sekretaris Bapilu NasDem, Willy Aditya mengatakan Partai NasDem membuat tradisi baru dalam berpolitik, salah satunya calon kepala daerah yang diusung tak boleh pecah ditengah jalan. Jika pun ada masalah, harus diselesaikan secara baik.
“Calon kepala daerah yang diusung dari NasDem, harus berkomitmen menyelesaikan tugasnya sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah selama lima tahun. Kami berharap pecah kongsi ditengah jalan tak akan terjadi dari kepala daerah yang diusung NasDem,"kata Willy.
Hal lainnya adalah bagaimana kepala daerah tersebut berkomitmen kepada warganya. Menurut Willy, NasDem juga tak akan membuat fakta integritas bagi calon kepala daerah bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), namun yang dipegang oleh NasDem adalah bagaimana calon kepala daerah menepati janjinya sesuai dengan tindakan dan prilakunya.
“Hal ini juga yang didukung saat NasDem mendukung Jokowi saat menjadi Presiden RI. Tanpa ada permintaan berapa meneteri atau apapun namanya itu. Namun dalam hal ini, kepala daerah yang diusung NasDem harus mengemban Nawacita didaerahnya masing-masing sesuai dengan program Jokowi,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, NasDem Papua juga membekali 300 hingga 400 legislator pada sekolah legislatif ke-26 bagi para legislator di Papua dan Papua Barat. Ketua DPW Partai NasDem Papua, Matius Awaitouw mengatakan sekolah legislatif merupakan program nasional NasDem yang sudah diselenggarakan di 20 provinsi dan saat ini giliran Papua.
Para pemateri pada sekolah legislatif dari berbagai unsur, pemerintahan, politikus dan pengurus DPP Partai NasDem. Materi yang diberikan diantaranya fungsi DPR, yakni anggaran, pengawasan dan legislasi. Selain itu, peran aspiratif DPR dan sistem ketatanegaraan. [Gatra]
Lebih dari setengah calon kepala daerah yang diusung NasDem adalah incumbent dari daerah tersebut dan hanya satu pasang calon yang memiliki perwakilan perempuan, yakni calon wakil Bupati Supiori. Ketua Bidang Pendidikan Politik DPP NasDem, Sonny Harsono mengatakan sejumlah kepala daerah di Papua dalam test wawancaranya dilakukan secara langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dan salah satu wawancaranya adalah bagaimana calon kepala daerah ini bisa betah tinggal didaerahnya untuk membangun daerahnya.
“Jika calon kepala daerah itu salah jawab saja, maka tamat sudah riwayatnya. Dalam fit pro pretest kami sangat ketat dilakukan dalam tiga tahap dan hasilnya, kami berharap para calon kepala daerah mampu untuk membangun daerahnya kedepan. Ukuran betah tinggal didaerahnya juga menjadi penilaian dalam fit n propertest,” katanya di Jayapura, Kamis (9/7).
Sekretaris Bapilu NasDem, Willy Aditya mengatakan Partai NasDem membuat tradisi baru dalam berpolitik, salah satunya calon kepala daerah yang diusung tak boleh pecah ditengah jalan. Jika pun ada masalah, harus diselesaikan secara baik.
“Calon kepala daerah yang diusung dari NasDem, harus berkomitmen menyelesaikan tugasnya sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah selama lima tahun. Kami berharap pecah kongsi ditengah jalan tak akan terjadi dari kepala daerah yang diusung NasDem,"kata Willy.
Hal lainnya adalah bagaimana kepala daerah tersebut berkomitmen kepada warganya. Menurut Willy, NasDem juga tak akan membuat fakta integritas bagi calon kepala daerah bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), namun yang dipegang oleh NasDem adalah bagaimana calon kepala daerah menepati janjinya sesuai dengan tindakan dan prilakunya.
“Hal ini juga yang didukung saat NasDem mendukung Jokowi saat menjadi Presiden RI. Tanpa ada permintaan berapa meneteri atau apapun namanya itu. Namun dalam hal ini, kepala daerah yang diusung NasDem harus mengemban Nawacita didaerahnya masing-masing sesuai dengan program Jokowi,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, NasDem Papua juga membekali 300 hingga 400 legislator pada sekolah legislatif ke-26 bagi para legislator di Papua dan Papua Barat. Ketua DPW Partai NasDem Papua, Matius Awaitouw mengatakan sekolah legislatif merupakan program nasional NasDem yang sudah diselenggarakan di 20 provinsi dan saat ini giliran Papua.
Para pemateri pada sekolah legislatif dari berbagai unsur, pemerintahan, politikus dan pengurus DPP Partai NasDem. Materi yang diberikan diantaranya fungsi DPR, yakni anggaran, pengawasan dan legislasi. Selain itu, peran aspiratif DPR dan sistem ketatanegaraan. [Gatra]