Operasi Pukpuk Gateway Ungkap Aktivitas Ilegal di Perbatasan RI-PNG
pada tanggal
Friday, 3 July 2015
PORT MORESBY – Aksi penyelundupan narkoba, pencucian uang dan perdagangan manusia merupakan kegiatan-kegiatan illegal yang terjadi di perbatasan RI-PNG terutama di Provinsi West Sepik atau lebih dikenal dengan Provinsi Sandaun .
Hal itu terungkap dalam sebuah operasi gabungan yang dilakukan pihak Bea Cukai, Imigrasi dan Tentara PNG pada Mei hingga Juni 2015 lalu.
Operasi yang dinamakan ‘Pukpuk Gateway’ ini mengungkapkan sejumlah besar pekerja illegal dari Indonesia, yang bekerja di perusahaan penebangan kayu di Bewani, Distrik Green River-Vanimo, Provinsi Sandaun.
Aparat telah mengidentifikasi 150 pekerja illegal yang dinilai menyalahi aturan kerja asing, dan tanpa memiliki izin dan visa kerja di PNG. Sehingga mereka dideportasi kembali ke Indonesia.
Sebelumnya mereka diketahui telah diselundupkan ke Vanimo di oleh para penyalur tenaga kerja baik dari Indonesia maupuun PNG, sehingga mendapat pekerja logging yang murah.
Kepala Operasi Pukpuk Gatewai, Kolonel Esekia Wenzel dari Tentara PNG pada Rabu (1/7) menyatakan pihaknya mengidentifikasi adanya penyeludupan narkoba dan barang-barang illegal dari dan ke PNG melalui Sungai Sepik.
“Masih terjadi aktifitas illegal di sungai Hijau, sehingga kami akan melanjutkan operasi ini sampai akhir tahun nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bea Cukai, Komisaris Ray Paulus, mengatakan kedepannya pihaknya akan mengembangan sistem manajemen keamanan perbatasan sehingga tidak akan adala lagi aktifitas ilegal. [EMTV]
Hal itu terungkap dalam sebuah operasi gabungan yang dilakukan pihak Bea Cukai, Imigrasi dan Tentara PNG pada Mei hingga Juni 2015 lalu.
Operasi yang dinamakan ‘Pukpuk Gateway’ ini mengungkapkan sejumlah besar pekerja illegal dari Indonesia, yang bekerja di perusahaan penebangan kayu di Bewani, Distrik Green River-Vanimo, Provinsi Sandaun.
Aparat telah mengidentifikasi 150 pekerja illegal yang dinilai menyalahi aturan kerja asing, dan tanpa memiliki izin dan visa kerja di PNG. Sehingga mereka dideportasi kembali ke Indonesia.
Sebelumnya mereka diketahui telah diselundupkan ke Vanimo di oleh para penyalur tenaga kerja baik dari Indonesia maupuun PNG, sehingga mendapat pekerja logging yang murah.
Kepala Operasi Pukpuk Gatewai, Kolonel Esekia Wenzel dari Tentara PNG pada Rabu (1/7) menyatakan pihaknya mengidentifikasi adanya penyeludupan narkoba dan barang-barang illegal dari dan ke PNG melalui Sungai Sepik.
“Masih terjadi aktifitas illegal di sungai Hijau, sehingga kami akan melanjutkan operasi ini sampai akhir tahun nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bea Cukai, Komisaris Ray Paulus, mengatakan kedepannya pihaknya akan mengembangan sistem manajemen keamanan perbatasan sehingga tidak akan adala lagi aktifitas ilegal. [EMTV]