Meski Terkendala Dana, Pemkab Mamberamo Raya Optimis Buat Areal Sawah
pada tanggal
Friday, 3 July 2015
KOTA JAYAPURA - Program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Memberamo Raya untuk menjadikan wilayahnya sebagai areal persawahan itu masih terkendala dana. Meski memiliki potensi besar yang setara dengan Kabupaten Merauke.
“Kami di Kabupaten Memberamo Raya memang ada program seperti itu, tetapi kalau kita hanya berharap dari APBD Kabupaten Memberamo Raya sendiri, ya tentunya tidak seperti apa yang diharapkan dan harus terjadi secara signifikan, “ kata Bupati Memberamo Raya, Demianus Kyeuw Kyeuw SH MH.
Dikatakan, pihaknya akan berproses secara bertahap sesuai dengan kemampuan pembiayaan yang ada dan prasaran-prasaran pendukung lainnya. Seperti APBN dan APBD Provinsi. Kalau APBN dan APBD Provinsi mendukung, kenapa tidak kita kembangkan.
“Kalau dari sisi potensi Sumber Daya Alam (SDA) memang sangat menjanjikan sekali. Untuk luas persawahan saya perkirakan hampir kurang lebih 1000 sampai dengan 2700 hektar. Itu bisa dikembangkan disana. Jadi potensinya sangat mendukung , “ ucapnya.
Katanya, sementara kita masih lakukan ini secara berproses, karena ini juga masih bersifat lokal dan ini pertama sesuai dengan kemampuan pembiayaan tadi. Lalu kemudian, kemampuan potensi Sumber Daya Manusia, Baik itu pendamping maupun masyarakat.
“Tapi kita berupaya secara bertahap untuk mengajarkan mesyarakat sampai dia bisa mengenal dimana budi daya Pertanian dalam hal persawahan. Sehingga perkenalkan mereka Itu harus secara baik, “ jelasnya.
Namun menurutnya, secara signifikan itu tentunya tidak mungkin, karena itu harus orang yang benar-benar kebiasaan hidupnya seperti itu.
“Jadi itu semua butuh dukungan APBN, juga butuh dukungan APBD Provinsi. Tapi intinya pemerintah kabupaten membuka diri untuk terlaksananya program itu, “ tandasnya.
Makanya dengan bagian ini lanjutnya, saya harapkan kalau itu memang dari APBN maupun APBD Provinsi dan ada inisiatif seprti itu, ya mungkin kita harus bicara dari tahap dasar dulu dengan baik, sehingga kedepannya dapat berjalan dengan baik.
“Dari awal kita harus bicara untuk membuat suatu perencanaan yang tepat kemudian tempatnya dimana lalu berapa orang Papua yang harus terlibat. Khususnya dalam hal ini melibatkan masyarakat Memberamo Raya. Karena bagian ini juga terintegrasi dalam kebijakan gerakan dalam membangun keluarga sejahtera. Jadi kita tidka bisa melepas begitu saja, “ ungkapnya.
Menurut Demianus, percuma perencanaan yang hebat, dan pembiayaan yang kuat, tetapi secara objektif masyarakat lokal atau setempat itu, mereka tidak terlibat dalam hal ini.
“Jadi kita inginkan supaya semua yang kita bicarakan ini merupakan suatu kesatuan yang menyeluruh. Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pembiayaan sampai masyakarakat yang menjadi sobjek dari seluruh kebutuhan ini. Karena target itu adalah masyarakat lokal yang harus mengalami perubahan-perubahan, terutama perubahan dalam perekonomian mereka, “ tutup Demianus. [PasifikPos]
“Kami di Kabupaten Memberamo Raya memang ada program seperti itu, tetapi kalau kita hanya berharap dari APBD Kabupaten Memberamo Raya sendiri, ya tentunya tidak seperti apa yang diharapkan dan harus terjadi secara signifikan, “ kata Bupati Memberamo Raya, Demianus Kyeuw Kyeuw SH MH.
Dikatakan, pihaknya akan berproses secara bertahap sesuai dengan kemampuan pembiayaan yang ada dan prasaran-prasaran pendukung lainnya. Seperti APBN dan APBD Provinsi. Kalau APBN dan APBD Provinsi mendukung, kenapa tidak kita kembangkan.
“Kalau dari sisi potensi Sumber Daya Alam (SDA) memang sangat menjanjikan sekali. Untuk luas persawahan saya perkirakan hampir kurang lebih 1000 sampai dengan 2700 hektar. Itu bisa dikembangkan disana. Jadi potensinya sangat mendukung , “ ucapnya.
Katanya, sementara kita masih lakukan ini secara berproses, karena ini juga masih bersifat lokal dan ini pertama sesuai dengan kemampuan pembiayaan tadi. Lalu kemudian, kemampuan potensi Sumber Daya Manusia, Baik itu pendamping maupun masyarakat.
“Tapi kita berupaya secara bertahap untuk mengajarkan mesyarakat sampai dia bisa mengenal dimana budi daya Pertanian dalam hal persawahan. Sehingga perkenalkan mereka Itu harus secara baik, “ jelasnya.
Namun menurutnya, secara signifikan itu tentunya tidak mungkin, karena itu harus orang yang benar-benar kebiasaan hidupnya seperti itu.
“Jadi itu semua butuh dukungan APBN, juga butuh dukungan APBD Provinsi. Tapi intinya pemerintah kabupaten membuka diri untuk terlaksananya program itu, “ tandasnya.
Makanya dengan bagian ini lanjutnya, saya harapkan kalau itu memang dari APBN maupun APBD Provinsi dan ada inisiatif seprti itu, ya mungkin kita harus bicara dari tahap dasar dulu dengan baik, sehingga kedepannya dapat berjalan dengan baik.
“Dari awal kita harus bicara untuk membuat suatu perencanaan yang tepat kemudian tempatnya dimana lalu berapa orang Papua yang harus terlibat. Khususnya dalam hal ini melibatkan masyarakat Memberamo Raya. Karena bagian ini juga terintegrasi dalam kebijakan gerakan dalam membangun keluarga sejahtera. Jadi kita tidka bisa melepas begitu saja, “ ungkapnya.
Menurut Demianus, percuma perencanaan yang hebat, dan pembiayaan yang kuat, tetapi secara objektif masyarakat lokal atau setempat itu, mereka tidak terlibat dalam hal ini.
“Jadi kita inginkan supaya semua yang kita bicarakan ini merupakan suatu kesatuan yang menyeluruh. Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pembiayaan sampai masyakarakat yang menjadi sobjek dari seluruh kebutuhan ini. Karena target itu adalah masyarakat lokal yang harus mengalami perubahan-perubahan, terutama perubahan dalam perekonomian mereka, “ tutup Demianus. [PasifikPos]