Maroef Sjamsoeddin Buka Puasa dengan 3,000 Karyawan di Tembagapura
pada tanggal
Saturday, 18 July 2015
TEMBAGAPURA (MIMIKA) - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin menghadiri shalat Idul Fitri 1436 Hijriah bersama sekitar 3.000 karyawan di Lapangan Sepak Bola Tembagapura, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, pada Jumat (17/7) pagi.
Ribuan karyawan PT Freeport dan berbagai perusahaan kontraktornya tampak khusyuk mengikuti shalat Ied, meskipun kondisi cuaca Kota Tembagapura di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut itu pada Jumat pagi cukup dingin.
Bertindak selaku imam pada shalat Ied di Tembagapura, yaitu Ustadz Hasan Basri yang didatangkan secara khusus dari Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, sedangkan khatib oleh Habib Abdurrahman Al Athos yang didatangkan secara khusus dari Solo, Jawa Tengah.
Habib Abdurrahman mengajak kaum muslim Tembagapura agar menjadikan Idul Firi 1436 Hijriah sebagai momentum untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT.
"Hari raya bukan bertujuan untuk semua serba baru. Inti pokok Idul Fitri yaitu memperbaiki keadaan ibadah seorang muslim dan muslimat, memperbaiki keadaan amaliyah, menjadikan taqwanya lebih baru, menjadikan amalnya lebih baru, dan menjadikan kebaikannya lebih baru," katanya.
Maroef Sjamsuddin mengajak seluruh keluarga besar karyawan Freeport untuk semakin bersatu dan rukun sehingga tercipta suasana dan iklim kerja yang damai.
"Kalau kita bisa rukun bersama maka tentu kita bisa tenang bekerja, keluarga kita juga akan tenang. Kita harapkan kehidupan yang damai dan sejahtera itu bisa menghasilkan sesutu untuk mencapai tingkat kesejahteraan bersama," ujarnya.
Maroef yang baru beberapa bulan terpilih sebagai Presdir PT Freeport itu, menyebut suasana kebersamaan di antara karyawan sebagai sangat harmonis, kendati mereka berasal dari latar belakang suku, agama, bahkan negara yang berbeda-beda.
"Semua bersatu, berkumpul, dan bersilahturahmi bersama merayakan Idul Fitri, saling maaf-memaafkan sebagai wujud rasa kebersamaan, rasa kasih sayang sebagai sesama manusia. Ini salah satu contoh kehidupan yang damai dan wujud pluralisme sebagai satu bentuk Indonesia mini yang mengakomodasi semua latar belakang kebudayaan," katanya.
Ia bersyukur bahwa potret kehidupan yang damai yang meniadakan segala sekat identitas itu, justru ada di Papua, yakni di area operasi tambang PT Freeport.
"Semoga Papua bisa memberikan cahaya kebersamaan kita sebagai satu bangsa Indonesia ke seluruh pelosok negeri Indonesia dan kepada semua bangsa," katanya.
Pelaksanaan shalat Id di lingkungan PT Freeport Indonesia selain dilaksanakan di Tembagapura, juga di Masjid Baiturrahim Kota Kuala Kencana, Masjid Al Istiqomah Base Camp, dan Masjid Al Ikhlas Portsite Amamapare.
Lebih dari setengah karyawan PT Freeport yang beragama Islam tidak menghadiri shalat Id di area perusahaan, lantaran mengajukan cuti kerja untuk berlebaran di kampung halaman masing-masing. [Antara]
Ribuan karyawan PT Freeport dan berbagai perusahaan kontraktornya tampak khusyuk mengikuti shalat Ied, meskipun kondisi cuaca Kota Tembagapura di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut itu pada Jumat pagi cukup dingin.
Bertindak selaku imam pada shalat Ied di Tembagapura, yaitu Ustadz Hasan Basri yang didatangkan secara khusus dari Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, sedangkan khatib oleh Habib Abdurrahman Al Athos yang didatangkan secara khusus dari Solo, Jawa Tengah.
Habib Abdurrahman mengajak kaum muslim Tembagapura agar menjadikan Idul Firi 1436 Hijriah sebagai momentum untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT.
"Hari raya bukan bertujuan untuk semua serba baru. Inti pokok Idul Fitri yaitu memperbaiki keadaan ibadah seorang muslim dan muslimat, memperbaiki keadaan amaliyah, menjadikan taqwanya lebih baru, menjadikan amalnya lebih baru, dan menjadikan kebaikannya lebih baru," katanya.
Maroef Sjamsuddin mengajak seluruh keluarga besar karyawan Freeport untuk semakin bersatu dan rukun sehingga tercipta suasana dan iklim kerja yang damai.
"Kalau kita bisa rukun bersama maka tentu kita bisa tenang bekerja, keluarga kita juga akan tenang. Kita harapkan kehidupan yang damai dan sejahtera itu bisa menghasilkan sesutu untuk mencapai tingkat kesejahteraan bersama," ujarnya.
Maroef yang baru beberapa bulan terpilih sebagai Presdir PT Freeport itu, menyebut suasana kebersamaan di antara karyawan sebagai sangat harmonis, kendati mereka berasal dari latar belakang suku, agama, bahkan negara yang berbeda-beda.
"Semua bersatu, berkumpul, dan bersilahturahmi bersama merayakan Idul Fitri, saling maaf-memaafkan sebagai wujud rasa kebersamaan, rasa kasih sayang sebagai sesama manusia. Ini salah satu contoh kehidupan yang damai dan wujud pluralisme sebagai satu bentuk Indonesia mini yang mengakomodasi semua latar belakang kebudayaan," katanya.
Ia bersyukur bahwa potret kehidupan yang damai yang meniadakan segala sekat identitas itu, justru ada di Papua, yakni di area operasi tambang PT Freeport.
"Semoga Papua bisa memberikan cahaya kebersamaan kita sebagai satu bangsa Indonesia ke seluruh pelosok negeri Indonesia dan kepada semua bangsa," katanya.
Pelaksanaan shalat Id di lingkungan PT Freeport Indonesia selain dilaksanakan di Tembagapura, juga di Masjid Baiturrahim Kota Kuala Kencana, Masjid Al Istiqomah Base Camp, dan Masjid Al Ikhlas Portsite Amamapare.
Lebih dari setengah karyawan PT Freeport yang beragama Islam tidak menghadiri shalat Id di area perusahaan, lantaran mengajukan cuti kerja untuk berlebaran di kampung halaman masing-masing. [Antara]