Manajemen Pemerintahan Mimika Buruk, Eltinus Omaleng dan Yohanis Bassang Diminta Tanggung Jawab
pada tanggal
Saturday, 11 July 2015
TIMIKA (MIMIKA) – Manajemen atau pengelolaan sistem pemerintahan daerah Kabupaten Mimika dinilai jelek dan wajib diperbaiki oleh Bupati Eltinus Omaleng dan wakilnya Yohanis Bassang, agar tidak terjanjur disepelekan dan dijadikan bahan tertawaan.
Hal ini diungkapkan tokoh masyarakat Mimika, Alpius Edoway, yang mengkritisi kinerja kedua pemimpin daerah itu setelah terjadi aksi demonstrasi para guru honor SD dan TK pada Kamis (9/7) di Jalan Yos Sudarso, depan Bank Papua.
Ia menyatakan demonstrasi ini merupakan bukti pengelolaan sistem yang jelek dan keliru yang harus diperhatikan oleh pimpinan daerah secara langsung.
“Jadi memang ini kenyataan dari pemerintah daerah, tidak secara sungguh-sungguh menangani masalah ini,” kata Alpius.
Tidak hanya itu pemerintah juga seharusnya malu melihat apa yang terjadi dimuka umum. Sebab para guru menuntut haknya dan terpaksa harus melakukan aksi turun jalan dan menduduki ruang publik.
“Pemerintah juga harus malu, saya menyaksika dengan mata kepala saya sediri didepan bank Papua, guru-guru bisa dduduk disini. Merek menuntut kewajiban pemerintah atas hak-hak mereka. Kewajiban itu harus dilaksanakan. Anak-anak pada lulus sekolahitu karena guru. Mau jadi apa anak-anak itu kalau guru tidak ada,” ujarnya.
Menurut mantan anggota DPRD Mimika periode 2009-2014 ini, guru merupakan prioritas yang harus diperhatikan. Termasuk hak-hak mereka. Jika dinas terkait lambat melakukan itu, maka kewajiban dari bupati untuk menyelesaikannya.
Pendidikan dan kesehatan merupakan prioritas yang harus dituntaskan masalahnya, apalagi kaitannya dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati yang mensejahterakan masyarakat di Mimika.
“Sekarang mereka punya viis dan mis terkait kesehatan dan pendidikan, itu sudah sejauh mana implementasinya. Apalagi sekarang ini kita punya APBD besar, nah sekarang manajemennya mana?. Ini berarti ada ketidak beresan dalam pengelolaan sistem pemerintahan ini,” tandas Alpius. [SalamPapua]
Hal ini diungkapkan tokoh masyarakat Mimika, Alpius Edoway, yang mengkritisi kinerja kedua pemimpin daerah itu setelah terjadi aksi demonstrasi para guru honor SD dan TK pada Kamis (9/7) di Jalan Yos Sudarso, depan Bank Papua.
Ia menyatakan demonstrasi ini merupakan bukti pengelolaan sistem yang jelek dan keliru yang harus diperhatikan oleh pimpinan daerah secara langsung.
“Jadi memang ini kenyataan dari pemerintah daerah, tidak secara sungguh-sungguh menangani masalah ini,” kata Alpius.
Tidak hanya itu pemerintah juga seharusnya malu melihat apa yang terjadi dimuka umum. Sebab para guru menuntut haknya dan terpaksa harus melakukan aksi turun jalan dan menduduki ruang publik.
“Pemerintah juga harus malu, saya menyaksika dengan mata kepala saya sediri didepan bank Papua, guru-guru bisa dduduk disini. Merek menuntut kewajiban pemerintah atas hak-hak mereka. Kewajiban itu harus dilaksanakan. Anak-anak pada lulus sekolahitu karena guru. Mau jadi apa anak-anak itu kalau guru tidak ada,” ujarnya.
Menurut mantan anggota DPRD Mimika periode 2009-2014 ini, guru merupakan prioritas yang harus diperhatikan. Termasuk hak-hak mereka. Jika dinas terkait lambat melakukan itu, maka kewajiban dari bupati untuk menyelesaikannya.
Pendidikan dan kesehatan merupakan prioritas yang harus dituntaskan masalahnya, apalagi kaitannya dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati yang mensejahterakan masyarakat di Mimika.
“Sekarang mereka punya viis dan mis terkait kesehatan dan pendidikan, itu sudah sejauh mana implementasinya. Apalagi sekarang ini kita punya APBD besar, nah sekarang manajemennya mana?. Ini berarti ada ketidak beresan dalam pengelolaan sistem pemerintahan ini,” tandas Alpius. [SalamPapua]