Lukas Enembe Resmikan Gedung GKI Jemaat Maranatha Ardipura
pada tanggal
Thursday, 9 July 2015
POLIMAK (KOTA JAYAPURA) - Peresmian Gedung Gereja Kristen Indonesia di Tanah Papua Jemaat Maranatha Ardipura I-III Polimak II, Kota Jayapura ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, S.IP MH.
Turut juga menandatangani, Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Albert Yoku, Ketua GKI Tanah Papua Klasis Kota Jayapura, Pdt. Wellem Itaar serta Ketua Majelis Jemaat GKI Maranatha Ardipura I-III, Pdt. Elieser Kwalepa.
Dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh Ibu Gubernur Papua, Ny. Yulce Mende, MH. Selanjutnya penyerahan kunci pintu gereja dari penanggun jawab pembangunan gereja, Elly Auri kepada Ketua Klasis GKI Jayapura kemudian menyerahkan kepada Ketua Sinode GKI di Tanah Papua untuk membuka pintu gedung gereja GKI Marantha Ardipura I-III, Minggu (5/7).
Sebelum masuk kedalam gereja untuk mengikuit ibadah syukuran peresmian, semua hamba Tuhan berdoa di depan pintu masuk dengan mengangkat tangan memberkati gedung gereja baru. Kemudian pintu gereja dibuka, Gubernur Lukas Enembe bersama ibu masuk dalam gereja terlebih dahulu dan diikuti semua jemaat gereja untuk beribadah.
Ibadah minggu perdana di gedung gereja baru jemaat Maranatha Ardipura I-III Polimak ini dipimpin Pdt. Nikolaus Matruti ST.h.
Dalam laporannya Ketua Panitia Pembangunan Gereja, Frans Yewun, SH menjelaskan sejarah berdiri gereja GKI Maranatha Ardipura I-III sejak tahun 1969.
“Pembangunan gedung Gereja GKI Maranatha hingga berdiri megah memakan waktu 11 tahun 3 bulan lamanya dengan Jumlah jemaat 2808 dibagi dalam 12 wyk,” kata Ketua Pembangunan Gereja GKI Maranatha Ardipura I-III Polimak, Frans Yewun.
Namun, lanjut Frans , karena sudah tidak mampu lagi menampung jemaat pada saat ibadah, sehingga majelis gereja memutuskan untuk merenovasi gereja. Tahun 2001 dalam sidang jemaat 2003 panitia pembangunan gereja melakukan peletakan batu pertama oleh mantan Wakil Gubernur Papua drh. Constant Karma.
Dari pembangunan ini diharapkan mampu untuk menampung semua warga jemaat disaat - saat ibadah. Kegiatan pembangunan dimulai 2004 dan berakhir Mei 2015. "Ada persoalan, pergumulan dan ada yang baku hantam, saat memulai pembangunan gereja ini,"akunya.
Karena sering terjadi perdebatan. Akhirnya Pdt Yoss Wambrauw ST.h mempunyai pemikiran untuk bertemu Elly Auri dan meminta kesediaan kepadanya untuk tidak lagi sebagai penasehat pembangunan gereja, tetapi terjun langsung mengawasi pembangunan gereja hingga peresmiannya.
Bahan bangunan gereja ini rata - rata dikembangkan dan didatangkan dari Manado. Satu gedung gereja ini dengan 4 lantai yang dilengkapi dengan ruangan pendukung dan fasilitas yang cukup termasuk rumah pastori, dengan total dana yang dikeluarkan sebesar Rp. 14,9 milyar lebih dana. Dengan rincian pada periode I tahun 2003 - 2012 dihimpun dari warga jemaat dan donatur Rp. 6 milyar lebih. Bantuan gubernur Rp. 400 juta.
Selanjutnya pada periode kedua tahun 2013 - 2015, dari swadaya warga jemaat sebesar Rp. 1 milyar lebih dan bantuan gubernur Rp. 6 milyar serta bantuan Ketua Sinode BP AM Sinode sebesar Rp. 100 juta. Kemudian dari Kepala kantor agama Kota Jayapura Rp. 10 juta.
Dana yang terhimpun diperiode ini sebesar Rp. 8 milyar lebih. Selain itu juga bantuan berupa bahan bangunan dari para donatur.
"Dari sisa dana ini kami sisihkan sebagian dengan membeli sebuah mobil inova untuk operasional gereja,”katanya.
Usai mengikuti ibadah, para jemaat kemudian menuju ke sisi kanan gedung gereja untuk menyaksikan penyerahan kunci mobil untuk membantu pelayanan jemaat dari Ibu Yulce W Enembe kepada Pdt Elieser Kwalepa dan peresmian rumah pastori Pastori jemaat GKI Maranatha I-III yang ditandai penadatanganan prasasti oleh Walikota Jayapura, Dr. Benhur Tommi Mano, MM dan Ketua Klasis GKI Kota Jayapura, Pdt. Wellem Itaar serta pengguntingan pita sebelum masuk rumah pastori oleh ibu Walikota Jayapura Ny. Christine L Mano.
Dari pantuan media ini pada saat peresmian Gedung Gereja dan Rumah Pastor Jemaat GKI Maranatha Ardipura I-III pada hari Minggu (5/7) dari ribuan umat yang memadati gedung dan halaman gereja, nampak diantaranya Sekda Papua TEA Hery Dosinaen, para asisten, Walikota. Jayapura Benhur Tommy Mano dan Ibu Christina Loloporo, Mantan Menteri Lingkungan Hidup Berth Kambuaya, serta sejumlah Kepala SKPD di lingkungan Pemprov Papua dan Kota Jayapura turut hadir dalam ibadah syukur itu.[Dharapos]
Turut juga menandatangani, Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Albert Yoku, Ketua GKI Tanah Papua Klasis Kota Jayapura, Pdt. Wellem Itaar serta Ketua Majelis Jemaat GKI Maranatha Ardipura I-III, Pdt. Elieser Kwalepa.
Dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh Ibu Gubernur Papua, Ny. Yulce Mende, MH. Selanjutnya penyerahan kunci pintu gereja dari penanggun jawab pembangunan gereja, Elly Auri kepada Ketua Klasis GKI Jayapura kemudian menyerahkan kepada Ketua Sinode GKI di Tanah Papua untuk membuka pintu gedung gereja GKI Marantha Ardipura I-III, Minggu (5/7).
Sebelum masuk kedalam gereja untuk mengikuit ibadah syukuran peresmian, semua hamba Tuhan berdoa di depan pintu masuk dengan mengangkat tangan memberkati gedung gereja baru. Kemudian pintu gereja dibuka, Gubernur Lukas Enembe bersama ibu masuk dalam gereja terlebih dahulu dan diikuti semua jemaat gereja untuk beribadah.
Ibadah minggu perdana di gedung gereja baru jemaat Maranatha Ardipura I-III Polimak ini dipimpin Pdt. Nikolaus Matruti ST.h.
Dalam laporannya Ketua Panitia Pembangunan Gereja, Frans Yewun, SH menjelaskan sejarah berdiri gereja GKI Maranatha Ardipura I-III sejak tahun 1969.
“Pembangunan gedung Gereja GKI Maranatha hingga berdiri megah memakan waktu 11 tahun 3 bulan lamanya dengan Jumlah jemaat 2808 dibagi dalam 12 wyk,” kata Ketua Pembangunan Gereja GKI Maranatha Ardipura I-III Polimak, Frans Yewun.
Namun, lanjut Frans , karena sudah tidak mampu lagi menampung jemaat pada saat ibadah, sehingga majelis gereja memutuskan untuk merenovasi gereja. Tahun 2001 dalam sidang jemaat 2003 panitia pembangunan gereja melakukan peletakan batu pertama oleh mantan Wakil Gubernur Papua drh. Constant Karma.
Dari pembangunan ini diharapkan mampu untuk menampung semua warga jemaat disaat - saat ibadah. Kegiatan pembangunan dimulai 2004 dan berakhir Mei 2015. "Ada persoalan, pergumulan dan ada yang baku hantam, saat memulai pembangunan gereja ini,"akunya.
Karena sering terjadi perdebatan. Akhirnya Pdt Yoss Wambrauw ST.h mempunyai pemikiran untuk bertemu Elly Auri dan meminta kesediaan kepadanya untuk tidak lagi sebagai penasehat pembangunan gereja, tetapi terjun langsung mengawasi pembangunan gereja hingga peresmiannya.
Bahan bangunan gereja ini rata - rata dikembangkan dan didatangkan dari Manado. Satu gedung gereja ini dengan 4 lantai yang dilengkapi dengan ruangan pendukung dan fasilitas yang cukup termasuk rumah pastori, dengan total dana yang dikeluarkan sebesar Rp. 14,9 milyar lebih dana. Dengan rincian pada periode I tahun 2003 - 2012 dihimpun dari warga jemaat dan donatur Rp. 6 milyar lebih. Bantuan gubernur Rp. 400 juta.
Selanjutnya pada periode kedua tahun 2013 - 2015, dari swadaya warga jemaat sebesar Rp. 1 milyar lebih dan bantuan gubernur Rp. 6 milyar serta bantuan Ketua Sinode BP AM Sinode sebesar Rp. 100 juta. Kemudian dari Kepala kantor agama Kota Jayapura Rp. 10 juta.
Dana yang terhimpun diperiode ini sebesar Rp. 8 milyar lebih. Selain itu juga bantuan berupa bahan bangunan dari para donatur.
"Dari sisa dana ini kami sisihkan sebagian dengan membeli sebuah mobil inova untuk operasional gereja,”katanya.
Usai mengikuti ibadah, para jemaat kemudian menuju ke sisi kanan gedung gereja untuk menyaksikan penyerahan kunci mobil untuk membantu pelayanan jemaat dari Ibu Yulce W Enembe kepada Pdt Elieser Kwalepa dan peresmian rumah pastori Pastori jemaat GKI Maranatha I-III yang ditandai penadatanganan prasasti oleh Walikota Jayapura, Dr. Benhur Tommi Mano, MM dan Ketua Klasis GKI Kota Jayapura, Pdt. Wellem Itaar serta pengguntingan pita sebelum masuk rumah pastori oleh ibu Walikota Jayapura Ny. Christine L Mano.
Dari pantuan media ini pada saat peresmian Gedung Gereja dan Rumah Pastor Jemaat GKI Maranatha Ardipura I-III pada hari Minggu (5/7) dari ribuan umat yang memadati gedung dan halaman gereja, nampak diantaranya Sekda Papua TEA Hery Dosinaen, para asisten, Walikota. Jayapura Benhur Tommy Mano dan Ibu Christina Loloporo, Mantan Menteri Lingkungan Hidup Berth Kambuaya, serta sejumlah Kepala SKPD di lingkungan Pemprov Papua dan Kota Jayapura turut hadir dalam ibadah syukur itu.[Dharapos]