Laskar Santri Nusantara (LSN) Kecam Kericuhan di Karubaga
pada tanggal
Monday, 20 July 2015
JAKARTA - Salah satu organisasi masyarakat (Ormas) pendukung Jokowi-JK di Pilpres 2014 lalu, Laskar Santri Nusantara (LSN) menyatakan kecamannya atas peristiwa kericuhan di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Jumat (17/7) pagi waktu setempat.
Wakil Ketua LSN, Didik Setiawan, mendesak agar aparat penegak hukum segera mengusut tuntas insiden tersebut. Sebab, tindakan itu merupakan ancaman bagi kerukunan umat beragama di Indonesia.
"Aparat penegak hukum harus segera mengusut tuntas pelakunya serta memberikan hukuman sesuai undang-undang yang berlaku, siapapun mereka," kata Didik, Sabtu (18/7).
Menurutnya, tidakan oknum sekelompok orang yang mengaku dari Gereja Injili di Indonesia (GIDI) itu, dinilai telah mencederai perasaan Umat Islam khususnya, dan bangsa Indonesia pada umumnya.
"Karena Indonesia sebagai negara hukum memberikan kebebasan dan melindungi segenap rakyatnya untuk menganut dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinannya masing-masing sebagaimana termuat dalam UUD 1945," tegasnya.
Sebagai bagian dari elemen umat Islam, LSN juga mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk berpikir secara jernih melihat persoalan ini dan tidak terprovokasi.
Dalam kesempatan itu, Didik meminta pemerintah segera melakukan langkah-langkah preventif untuk mengantisipasi kejadian serupa di tempat lain. Sehingga tercipta rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat.
"LSN juga mengajak semua tokoh agama untuk ikut menjaga situasi Idul Fitri ini agar tetap aman sehingga hari kemenangan umat Islam ini tidak tercederai oleh kasus tersebut," tandasnya. [BeritaSatu]
Wakil Ketua LSN, Didik Setiawan, mendesak agar aparat penegak hukum segera mengusut tuntas insiden tersebut. Sebab, tindakan itu merupakan ancaman bagi kerukunan umat beragama di Indonesia.
"Aparat penegak hukum harus segera mengusut tuntas pelakunya serta memberikan hukuman sesuai undang-undang yang berlaku, siapapun mereka," kata Didik, Sabtu (18/7).
Menurutnya, tidakan oknum sekelompok orang yang mengaku dari Gereja Injili di Indonesia (GIDI) itu, dinilai telah mencederai perasaan Umat Islam khususnya, dan bangsa Indonesia pada umumnya.
"Karena Indonesia sebagai negara hukum memberikan kebebasan dan melindungi segenap rakyatnya untuk menganut dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinannya masing-masing sebagaimana termuat dalam UUD 1945," tegasnya.
Sebagai bagian dari elemen umat Islam, LSN juga mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk berpikir secara jernih melihat persoalan ini dan tidak terprovokasi.
Dalam kesempatan itu, Didik meminta pemerintah segera melakukan langkah-langkah preventif untuk mengantisipasi kejadian serupa di tempat lain. Sehingga tercipta rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat.
"LSN juga mengajak semua tokoh agama untuk ikut menjaga situasi Idul Fitri ini agar tetap aman sehingga hari kemenangan umat Islam ini tidak tercederai oleh kasus tersebut," tandasnya. [BeritaSatu]