Lanal Timika Rutin Memantau Perairan Mimika
pada tanggal
Thursday, 9 July 2015
TIMIKA (MIMIKA) - Komandan Pangkalan Laut (Danlanal) Timika, Letkol Viktor Siagian mengatakan Lanal terus melakukan pemantauan dan pengaman rutin disepanjang perairan Mimika. Sejauh ini Lanal tidak menemukan adanya kasus menojol.
Demikian disampaikan Viktor di Kantor Perwakilan Lanal Timika Gorong-gorong, Senin (7/7) saat melakukan pemantauan kegiatan hari pertama pendaftaran calon Paskibra HUT RI ke-60.
“Sampai sekarang semuanya baik-baik saja, tidak ada yang menonjol. Hanya persoalan karaka beberapa waktu lalu, tapi ini hanya persoalan kesenjangan saja, tinggal bagaimana komunikasinya. Pengamanan rutin terus kita lakukan,” katanya.
Ia mengemukakan, untuk melakukan pemantauan, Lanal menggerakan dua unsur pendukung yaitu utefac dan skoci karet/raider.
“Kalau ditanyakan apakah alat pendukung ini kurang atau cukup, biarlah masyarakat yang menilainya. Karena pengamanan di laut bukan hanya kami sendiri, tapi di sana ada Pol Air, KP3 Laut, DKP, pemilik kapal hingga pemerintah daerah sendiri. Kalau kami, selama kami ada dan selalu memberikan yang terbaik, itulah yang bisa kami berikan. Buktinya, dengan kehadiran kita di laut pelanggaran yang sifatnya anarkis berkurang, jadi keberadaan kita ada hasilnya. Ibaratnya kedatangan kita cukup diperhitungkan. Tapi apapun itu, pengamanan territorial maritim merupakan tanggungjawab kita semua. Masyarakat juga terlibat dalam hal ini,” jelasnya. [TimikaExpres]
Demikian disampaikan Viktor di Kantor Perwakilan Lanal Timika Gorong-gorong, Senin (7/7) saat melakukan pemantauan kegiatan hari pertama pendaftaran calon Paskibra HUT RI ke-60.
“Sampai sekarang semuanya baik-baik saja, tidak ada yang menonjol. Hanya persoalan karaka beberapa waktu lalu, tapi ini hanya persoalan kesenjangan saja, tinggal bagaimana komunikasinya. Pengamanan rutin terus kita lakukan,” katanya.
Ia mengemukakan, untuk melakukan pemantauan, Lanal menggerakan dua unsur pendukung yaitu utefac dan skoci karet/raider.
“Kalau ditanyakan apakah alat pendukung ini kurang atau cukup, biarlah masyarakat yang menilainya. Karena pengamanan di laut bukan hanya kami sendiri, tapi di sana ada Pol Air, KP3 Laut, DKP, pemilik kapal hingga pemerintah daerah sendiri. Kalau kami, selama kami ada dan selalu memberikan yang terbaik, itulah yang bisa kami berikan. Buktinya, dengan kehadiran kita di laut pelanggaran yang sifatnya anarkis berkurang, jadi keberadaan kita ada hasilnya. Ibaratnya kedatangan kita cukup diperhitungkan. Tapi apapun itu, pengamanan territorial maritim merupakan tanggungjawab kita semua. Masyarakat juga terlibat dalam hal ini,” jelasnya. [TimikaExpres]