Lamadi de Lamato Minta Kericuhan di Karubaga Dapat Selesai Tanpa Dipolitisasi
pada tanggal
Sunday, 19 July 2015
KOTA JAYAPURA - Lamadi de Lamato menyatakan, kasus kericuhan di Karubaga, Kabupaten Tolikara, diyakini bisa diselesaikan secara elegan tanpa ada persoalan baru yang mengikutinya jika ditangani dengan baik dan benar.
"Kasus di Tolikara sangat mencoreng wajah toleransi beragama di Papua. Kasus ini juga sepert tidak masuk akal karena justru terjadi saat Gubernur Papua Lukas Enembe sedang berada di Tolikara dalam rangka kunjungan kerja sekaligus pulang ke kampung halamannya di Mamit," kata Lamadi di Jayapura, Sabtu malam.
Menurut Juru bicara Gubernur Papua, insiden di Tolikara semestinya tidak terjadi seandainya ditanggapi lebih dini.
"Yang tidak masuk akal, penyerangannya terjadi di halaman koramil. Tidak ingin menuduh, tapi kasus ini terlihat sangat politis," katanya.
Menurut pendiri La Keda Institut, Papua adalah Indonesia yang sesungguhnya seperti yang pernah disampaikan oleh Gubernur Lukas Enembe pada berbagai kesempatan.
"Di sini toleransinya teramat istimewa tidak seperti di luar Papua. Berita tentang Tolikara yang diakses publik, disertai sejumlah komentar banyak yang keliru, perlu diluruskan dengan fakta yang benar tanpa dibelokkan," katanya.
Tapi, pria berkacama minus itu optimistis bahwa masalah intoleran di Tolikara bisa segera tertangani dan teratasi dengan baik dan proporsional oleh aparat keamanan TNI dan Polri.
"Tentang hal ini, saya yakin semua akan selesai dengan elegan tanpa perlu di politisasi," katanya
"Kasus di Tolikara sangat mencoreng wajah toleransi beragama di Papua. Kasus ini juga sepert tidak masuk akal karena justru terjadi saat Gubernur Papua Lukas Enembe sedang berada di Tolikara dalam rangka kunjungan kerja sekaligus pulang ke kampung halamannya di Mamit," kata Lamadi di Jayapura, Sabtu malam.
Menurut Juru bicara Gubernur Papua, insiden di Tolikara semestinya tidak terjadi seandainya ditanggapi lebih dini.
"Yang tidak masuk akal, penyerangannya terjadi di halaman koramil. Tidak ingin menuduh, tapi kasus ini terlihat sangat politis," katanya.
Menurut pendiri La Keda Institut, Papua adalah Indonesia yang sesungguhnya seperti yang pernah disampaikan oleh Gubernur Lukas Enembe pada berbagai kesempatan.
"Di sini toleransinya teramat istimewa tidak seperti di luar Papua. Berita tentang Tolikara yang diakses publik, disertai sejumlah komentar banyak yang keliru, perlu diluruskan dengan fakta yang benar tanpa dibelokkan," katanya.
Tapi, pria berkacama minus itu optimistis bahwa masalah intoleran di Tolikara bisa segera tertangani dan teratasi dengan baik dan proporsional oleh aparat keamanan TNI dan Polri.
"Tentang hal ini, saya yakin semua akan selesai dengan elegan tanpa perlu di politisasi," katanya