Komunitas Sastra Papua (KoSaPa) akan Gelar Diskusi
pada tanggal
Friday, 3 July 2015
YOGYAKARTA - Memperingati hari sastra, Komunitas Sastra Papua (Ko SaPa) akan menggelar diskusi dengan tema Membaca Sastra Papua dalam Sastra Indonesia.
Pemerhati sastra dan pengasuh KoSaPa, Andy Tagihuma menjelaskan, diskusi yang akan digelar pada 4 Juli nanti dapat diikuti mereka yang tertarik dengan sastra, seperti mahasiswa, guru, pemuda dan lainnya .
“Sastra penting untuk membangun karakter, membangun nilai-nilai dan membangun pemahaman tentang kebudayaan Papua. Di luar Indonesia, sastra menjadi bagian penting dalam pendidikan juga kehidupan masyarakatnya. Perkembangan sastra Papua itu tentang sejarah sastra di Papua sampai saat ini. Kalau melayu Papua tentang penggunaan dan penulisannya,” jelas Tagihuma kepada Jubi, Kamis (2/7).
Menurut pandangannya, kata sastra belum terlalu akrab di telinga orang Papua, tetapi sastra sendiri telah menjadi bagian dalam kehidupan orang Papua, sastra yang dikenal itu namanya sastra lisan seperti dongeng, pantun dan nyanyian yang misalnya di Waropen namanya Munaba, di Wamena Lewuni atau Lewene, di setiap daerah di Papua punya sastra lisan.
“Kekayaan sastra ini yang harus di gali dan di kembang, dan sastra juga bisa menjadi salah satu indentitas Papua, sama halnya dengan sastra di wilayah lainnya di Indonesia atau bahkan di negara lain di dunia. Dan setelah diskusi ini yang ingin kami capai adalah sastra bisa menjadi bagian dalam kehidupan orang Papua dan sastra bukan dunia yang asing,” jelas Andy.
Sementara itu, ketua panitia, Hendrikus Yeimo kepada Jubi menjelaskan, panitia mengusung tema diskusi, “Membaca Sastra Papua DALAM sastra Indonesia” tema ini diambil guna membaca jejak sastra di Papua. Siapa sebenarnya tokoh sastra di Papua yang layak diperingati, selain itu juga kami mau mengukur sejauh mana perkembangan sastra di Papua.
“Sesuai dengan agenda kami di Ko SaPa (Komunitas Sastra Papua) akan memeringati hari hari besar tokoh sastrawan di dunia di tingkat nasional dan di tingkat lokal. Kegiatan Ko SaPa ini diselenggarakan. Kegiatan ini tidak hanya diskusi tetapi juga kami akan selingi dengan membaca puisi, dan menonton cuplikan film dari senima senior, seperti Jhon Waromi,” jelasnya.
John Waromi akan menjadi pemateri bersama dengan Andy Tagihuma dalam rangka memeringati hari sastra Indonesia. Hari sastra indonesia jatuh pada 3 Juli. Kami komunitas sastra Papua menggelar kegiatan ini sebagai peringatan hari sastra Indonesia pada 4 Juli 2015 di Asrama Tunas Harapan, Padang Bulan, Jayapura. [Jubi]
Pemerhati sastra dan pengasuh KoSaPa, Andy Tagihuma menjelaskan, diskusi yang akan digelar pada 4 Juli nanti dapat diikuti mereka yang tertarik dengan sastra, seperti mahasiswa, guru, pemuda dan lainnya .
“Sastra penting untuk membangun karakter, membangun nilai-nilai dan membangun pemahaman tentang kebudayaan Papua. Di luar Indonesia, sastra menjadi bagian penting dalam pendidikan juga kehidupan masyarakatnya. Perkembangan sastra Papua itu tentang sejarah sastra di Papua sampai saat ini. Kalau melayu Papua tentang penggunaan dan penulisannya,” jelas Tagihuma kepada Jubi, Kamis (2/7).
Menurut pandangannya, kata sastra belum terlalu akrab di telinga orang Papua, tetapi sastra sendiri telah menjadi bagian dalam kehidupan orang Papua, sastra yang dikenal itu namanya sastra lisan seperti dongeng, pantun dan nyanyian yang misalnya di Waropen namanya Munaba, di Wamena Lewuni atau Lewene, di setiap daerah di Papua punya sastra lisan.
“Kekayaan sastra ini yang harus di gali dan di kembang, dan sastra juga bisa menjadi salah satu indentitas Papua, sama halnya dengan sastra di wilayah lainnya di Indonesia atau bahkan di negara lain di dunia. Dan setelah diskusi ini yang ingin kami capai adalah sastra bisa menjadi bagian dalam kehidupan orang Papua dan sastra bukan dunia yang asing,” jelas Andy.
Sementara itu, ketua panitia, Hendrikus Yeimo kepada Jubi menjelaskan, panitia mengusung tema diskusi, “Membaca Sastra Papua DALAM sastra Indonesia” tema ini diambil guna membaca jejak sastra di Papua. Siapa sebenarnya tokoh sastra di Papua yang layak diperingati, selain itu juga kami mau mengukur sejauh mana perkembangan sastra di Papua.
“Sesuai dengan agenda kami di Ko SaPa (Komunitas Sastra Papua) akan memeringati hari hari besar tokoh sastrawan di dunia di tingkat nasional dan di tingkat lokal. Kegiatan Ko SaPa ini diselenggarakan. Kegiatan ini tidak hanya diskusi tetapi juga kami akan selingi dengan membaca puisi, dan menonton cuplikan film dari senima senior, seperti Jhon Waromi,” jelasnya.
John Waromi akan menjadi pemateri bersama dengan Andy Tagihuma dalam rangka memeringati hari sastra Indonesia. Hari sastra indonesia jatuh pada 3 Juli. Kami komunitas sastra Papua menggelar kegiatan ini sebagai peringatan hari sastra Indonesia pada 4 Juli 2015 di Asrama Tunas Harapan, Padang Bulan, Jayapura. [Jubi]