Kodam Cenderawasih Nilai Wawasan Kebangsaan Perkuat Nasionalisme
pada tanggal
Tuesday, 7 July 2015
KOTA JAYAPURA - Wawasan kebangsaan ini bisa memperkuat nasionalime, terutama generasi muda. Karena itu, Kodam XVII Cenderawasih diberi mandat menyosialisasikan wawasan kebangsaan dimaksud.
Pernyataan tersebut dikemukakan Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Tatang Sulaiman ketika menghadiri sekaligus sebagai narasumber dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh panitya perancang UU dari DPD RI.
Selain Kasdam, panitia juga menghadirkan Wakil Ketua I MRP, Hofni Simbiak dan Victor Manengkey, SH, MH dari Universitas Cenderawasih.
Kegiatan ini membahas RUU tentang Wawasan Nusantara yang terdiri dari Batang Tubuh yang isinya mulai Bab I sampai dengan Bab XVI Ketentuan Penutup dengan moderator Dr Jonni Siahaan, M.Kes serta dihadiri oleh Akademisi, Tokoh Adat dan Agama, Pemerintah Daerah dan TNI.
Kasdam mengatakan, pemahaman Wawasan Kebangsaan harus ditanamkan sejak dini yang tujuannya agar generasi muda bisa mencintai bangsa dan negara, sehingga upaya disintegrasi bangsa bisa dihalau.
Selain itu, kata Sulaiman, wawasan kebangsaan harus sejalan dengan kearifan lokal, sehingga pemahamannya tidak melahirkan pro kontra di tengah masyarakat.
"Kami berharap dari kegiatan ini akan memperkuat pemahaman mahasiswa dan pemuda terhadap wawasan kebangsaan serta memperkuat nasionalisme generasi muda," ungkapnya di ruang rapat Swissbel Hotel Jayapura, Senin (29/6).
Disamping itu, urai Kasdam, pendapat dan saran yang didapat dari pertemuan ini akan menjadi masukan untuk menyempurnakan rancangan undang-undang wawasan kebangsaan yang disusun DPD RI.
Lebih lanjut, dijelaskan Kasdam, wawasan nusantara tidak sekedar cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis berdasarkan Ideologi nasionalnya yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang mengandung empat makna yaitu perwujudan satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial budaya dan Pertahanan Keamanan, tapi mewujudkan tujuan wawasan nusantara ke dalam dan ke luar.
"Jadi, Wawasan nusantara tidak sekadar ajaran, tapi panduan yang menghargai dan menghormati kebhinekaan aspek kehidupan nasional guna mencapai tujuan nasional sekaligus memberikan pemahaman yang menyamakan persepsi membangun Indonesia yang maju," pungkasnya. [Dharapos]
Pernyataan tersebut dikemukakan Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Tatang Sulaiman ketika menghadiri sekaligus sebagai narasumber dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh panitya perancang UU dari DPD RI.
Selain Kasdam, panitia juga menghadirkan Wakil Ketua I MRP, Hofni Simbiak dan Victor Manengkey, SH, MH dari Universitas Cenderawasih.
Kegiatan ini membahas RUU tentang Wawasan Nusantara yang terdiri dari Batang Tubuh yang isinya mulai Bab I sampai dengan Bab XVI Ketentuan Penutup dengan moderator Dr Jonni Siahaan, M.Kes serta dihadiri oleh Akademisi, Tokoh Adat dan Agama, Pemerintah Daerah dan TNI.
Kasdam mengatakan, pemahaman Wawasan Kebangsaan harus ditanamkan sejak dini yang tujuannya agar generasi muda bisa mencintai bangsa dan negara, sehingga upaya disintegrasi bangsa bisa dihalau.
Selain itu, kata Sulaiman, wawasan kebangsaan harus sejalan dengan kearifan lokal, sehingga pemahamannya tidak melahirkan pro kontra di tengah masyarakat.
"Kami berharap dari kegiatan ini akan memperkuat pemahaman mahasiswa dan pemuda terhadap wawasan kebangsaan serta memperkuat nasionalisme generasi muda," ungkapnya di ruang rapat Swissbel Hotel Jayapura, Senin (29/6).
Disamping itu, urai Kasdam, pendapat dan saran yang didapat dari pertemuan ini akan menjadi masukan untuk menyempurnakan rancangan undang-undang wawasan kebangsaan yang disusun DPD RI.
Lebih lanjut, dijelaskan Kasdam, wawasan nusantara tidak sekedar cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis berdasarkan Ideologi nasionalnya yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang mengandung empat makna yaitu perwujudan satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial budaya dan Pertahanan Keamanan, tapi mewujudkan tujuan wawasan nusantara ke dalam dan ke luar.
"Jadi, Wawasan nusantara tidak sekadar ajaran, tapi panduan yang menghargai dan menghormati kebhinekaan aspek kehidupan nasional guna mencapai tujuan nasional sekaligus memberikan pemahaman yang menyamakan persepsi membangun Indonesia yang maju," pungkasnya. [Dharapos]