Klarifikasi Pernyataan Dukungan Persatuan Gereja Gereja Yahukimo (PGGY) kepada Kepolisian
pada tanggal
Saturday, 11 July 2015
KOTA JAYAPURA - Dua tokoh Gereja di wilayah Pegunungan Tengah Papua mengklarifikasi pernyataan sikap 10 denominasi gereja-gereja di Kabupaten Yahukimo, dengan cara mendatangi Polres setempat pada Selasa siang sekitar pukul 12.00 WIT.
"Pdt Jemy O Korompis dan Pdt Lukas Giban wakil dari Gereja Katolik dan Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Kabupaten Yahukimo pada Selasa siang mendatangi Mapolres Yahukimo," kata Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Papua, Kombes Pol Patrige di Kota Jayapura, Rabu (8/7).
Kedatangan kedua tokoh agama asal Dekai itu untuk memberikan klarifikasi tentang pernyataan sikap 10 denominasi gereja Kabupaten Yahukimo atau Persatuan Gereja Gereja Yahukimo (PGGY) tentang kinerja Polres Yahukimo yang dinilai kurang maksimal saat menemui Kapolda Papua pada Kamis dua pekan lalu.
"Mereka berdua mau mengklarifikasi pernyataan yang disampaikan oleh Pdt Niton Kobak, mengatasnamakan 10 denominasi gereja di Yahukimo, saat menemui Kapolda. Kedua pendeta itu, menyampaikan secara lisan dan tertulis, bahwa pada saat penandatanganan surat pernyataan, mereka dalam keadaan terpaksa dan tidak diberi tahu tentang maksud dan isi surat tersebut," katanya.
Namun, lanjut Patrige, kedua pendeta itu menyampaikan bahwa isi surat pernyataan itu hanya menyatakan sikap menolak pergantian kapolres Yahukimo, dan diberikan lampiran tanda tangan tanpa perihal surat dan isi pernyataan tersebut.
"Kedua pendeta itu, langsung menemui Tim Audit Irwasda untuk menyampaikan pernyataan sikap yang ditulis oleh kedua pendeta itu, dan menjalani pemeriksaan oleh Satuan Reskrim Polres Yahukimo untuk memberikan keterangan lebih lanjut," katanya.
Berselang sejam kemudian, kata Patrige, tujuh tokoh masyarakat datang ke Mapolres Yahukimo dan ikut mengklarifikasi pernyataan sikap 10 denominasi gereja yang dipimpin Pdt Niton Kobak, bahwa isi surat pernyataan itu tidak benar dan memberi dukungan terhadap kinerja Polres Yahukimo.
"Ketujuh tokoh masyarakat itu juga menemui Tim Audit Irwasda Polda Papua untuk memberikan keterangan lebih lanjut, sebelum mereka pulang," katanya.
Mengenai situasi kekinian di Yahukimo, Patrige mengklaim aman terkendali. [Antara]
"Pdt Jemy O Korompis dan Pdt Lukas Giban wakil dari Gereja Katolik dan Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Kabupaten Yahukimo pada Selasa siang mendatangi Mapolres Yahukimo," kata Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Papua, Kombes Pol Patrige di Kota Jayapura, Rabu (8/7).
Kedatangan kedua tokoh agama asal Dekai itu untuk memberikan klarifikasi tentang pernyataan sikap 10 denominasi gereja Kabupaten Yahukimo atau Persatuan Gereja Gereja Yahukimo (PGGY) tentang kinerja Polres Yahukimo yang dinilai kurang maksimal saat menemui Kapolda Papua pada Kamis dua pekan lalu.
"Mereka berdua mau mengklarifikasi pernyataan yang disampaikan oleh Pdt Niton Kobak, mengatasnamakan 10 denominasi gereja di Yahukimo, saat menemui Kapolda. Kedua pendeta itu, menyampaikan secara lisan dan tertulis, bahwa pada saat penandatanganan surat pernyataan, mereka dalam keadaan terpaksa dan tidak diberi tahu tentang maksud dan isi surat tersebut," katanya.
Namun, lanjut Patrige, kedua pendeta itu menyampaikan bahwa isi surat pernyataan itu hanya menyatakan sikap menolak pergantian kapolres Yahukimo, dan diberikan lampiran tanda tangan tanpa perihal surat dan isi pernyataan tersebut.
"Kedua pendeta itu, langsung menemui Tim Audit Irwasda untuk menyampaikan pernyataan sikap yang ditulis oleh kedua pendeta itu, dan menjalani pemeriksaan oleh Satuan Reskrim Polres Yahukimo untuk memberikan keterangan lebih lanjut," katanya.
Berselang sejam kemudian, kata Patrige, tujuh tokoh masyarakat datang ke Mapolres Yahukimo dan ikut mengklarifikasi pernyataan sikap 10 denominasi gereja yang dipimpin Pdt Niton Kobak, bahwa isi surat pernyataan itu tidak benar dan memberi dukungan terhadap kinerja Polres Yahukimo.
"Ketujuh tokoh masyarakat itu juga menemui Tim Audit Irwasda Polda Papua untuk memberikan keterangan lebih lanjut, sebelum mereka pulang," katanya.
Mengenai situasi kekinian di Yahukimo, Patrige mengklaim aman terkendali. [Antara]