Kericuhan di Karubaga Harus Dijadikan Pembelajaran Toleransi dan Anti Provokasi
pada tanggal
Wednesday, 22 July 2015
JAKARTA - Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri Irjen Polisi Anton Charlian menyatakan, peristiwa kericuhan di Karubaga, Kabupaten Tolikara, harus bisa dijadikan pembelajaran untuk lebih meningkatkan kewaspadaan baik sebagai individu maupun sebagai bangsa.
Indonesia adalah bangsa yang besar dan bangsa yang telah tumbuh dengan penuh kedewasaan, kata Anton kepada pers di Jakarta, Selasa.
"Sekaligus ini harus dijadikan sarana introspeksi, meningkatkan soliditas, meningkatkan rasa toleransi serta lebih mengokoh rasa persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa di negara kita tanpa ada lagi sekat," katanya.
Dia juga meminta kepada masyarakat untuk menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa yang telah mampu bersikap dewasa. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama yang mampu menjunjung tinggi sikap toleransi antar umat.
"Dengan kejadian di Tolikara ini, justru seharusnya menunjukkan kepada dunia internasional bahwa rakyat Indonesia merupakan sebuah bangsa yang telah mampu bersikap dewasa dan beragama yang mampu menjunjung tinggi sikap toleransi antar umat," katanya.
Dia menyatakan, bangsa Indonesia bukanlah bangsa yang suka mengedepankan saling balas dendam.
Irjen Anton juga meminta masyarakat untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia bukanlah satu bangsa yang mudah diprovokasi, diadudomba dan dipecah belah.
"Suasana permusuhan, perselisihan, perseteruan dan pecah belah inilah yang diinginkan pihak asing dan kelompok-kelompok tertentu agar negara kita lemah," katanya. [Antara]
Indonesia adalah bangsa yang besar dan bangsa yang telah tumbuh dengan penuh kedewasaan, kata Anton kepada pers di Jakarta, Selasa.
"Sekaligus ini harus dijadikan sarana introspeksi, meningkatkan soliditas, meningkatkan rasa toleransi serta lebih mengokoh rasa persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa di negara kita tanpa ada lagi sekat," katanya.
Dia juga meminta kepada masyarakat untuk menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa yang telah mampu bersikap dewasa. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama yang mampu menjunjung tinggi sikap toleransi antar umat.
"Dengan kejadian di Tolikara ini, justru seharusnya menunjukkan kepada dunia internasional bahwa rakyat Indonesia merupakan sebuah bangsa yang telah mampu bersikap dewasa dan beragama yang mampu menjunjung tinggi sikap toleransi antar umat," katanya.
Dia menyatakan, bangsa Indonesia bukanlah bangsa yang suka mengedepankan saling balas dendam.
Irjen Anton juga meminta masyarakat untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia bukanlah satu bangsa yang mudah diprovokasi, diadudomba dan dipecah belah.
"Suasana permusuhan, perselisihan, perseteruan dan pecah belah inilah yang diinginkan pihak asing dan kelompok-kelompok tertentu agar negara kita lemah," katanya. [Antara]