Kapolres Tolikara, Soeroso Dipindahkankan ke Irwasda Polda Papua
pada tanggal
Tuesday, 28 July 2015
KOTA JAYAPURA – Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Brigjen Pol Rudolf Albert Rodja menampik tudingan pergantian jabatan Kapolres Tolikara terkait kericuhan yang terjadi saat perayaan Idul Fitri di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Jumat (17/7) lalu.
Menurut Rudolf, pergantian jabatan merupakan hal biasa dalam tubuh organisasi kepolisian, terlebih AKBP Soeroso sudah cukup lama menjabat sebagai kepala Kepolisian Resor Tolikara.
Rudolf menilai justru AKBP Soeroso tidak bersalah dalam kejadian itu, dan sudah bekerja baik selama menjabat sebagai kapolres Tolikara.
“Kami menghargai apa yang beliau sudah lakukan, mengelola kantibmas dengan baik selama menjabat sebagai kapolres Tolikara. Untuk prestasinya itu, ia mendapat promosi jabatan sebagai Irbit Ops Irwasda Polda Papua. Jabatan ini hanya bisa dijabat oleh orang yang pernah menjabat kapolres,” jelas Rudolf Rodja seusai serah terima jabatan di Ruang Rastra Samara, Mapolda Papua, Senin (27/7).
Mengenai kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu di Karubaga, menurut Rodja, Kapolres sudah melakukan antisipasi dengan baik dengan menyiapkan pengamanan khusus untuk muslim yang melakukan shalat id dan umat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) yang sedang melaksanakan kegiatan seminar dan kebaktian kebangunan rohani pemuda internasional GIDI di Lapangan Merah Putih, Tolikara.
“Saya langsung meninjau beberapa saat setelah kejadian dan tidak ada kelalaian dari kepolisian. Walau sudah mempersiapkan pengamanan dengan baik, namun dinamika lapangan berkembang dan memang harus terjadi seperti itu,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polda Papua melakukan pergantian jabatan kepala Kepolisian Resor Tolikara, dari pejabat lama AKBP Soeroso digantikan AKBP Musa Korwa di ruang Rastra Samara, Mapolda Papua, Senin siang.
Kapolres Tolikara yang baru, AKBP Musa Korwa sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit Obvitnas Polda Papua, sementara AKBP Soeroso mendapat promosi jabatan sebagai Inspektur Bidang Operasional Inspektorat Pengawas Daerah Papua [Kompas]
Menurut Rudolf, pergantian jabatan merupakan hal biasa dalam tubuh organisasi kepolisian, terlebih AKBP Soeroso sudah cukup lama menjabat sebagai kepala Kepolisian Resor Tolikara.
Rudolf menilai justru AKBP Soeroso tidak bersalah dalam kejadian itu, dan sudah bekerja baik selama menjabat sebagai kapolres Tolikara.
“Kami menghargai apa yang beliau sudah lakukan, mengelola kantibmas dengan baik selama menjabat sebagai kapolres Tolikara. Untuk prestasinya itu, ia mendapat promosi jabatan sebagai Irbit Ops Irwasda Polda Papua. Jabatan ini hanya bisa dijabat oleh orang yang pernah menjabat kapolres,” jelas Rudolf Rodja seusai serah terima jabatan di Ruang Rastra Samara, Mapolda Papua, Senin (27/7).
Mengenai kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu di Karubaga, menurut Rodja, Kapolres sudah melakukan antisipasi dengan baik dengan menyiapkan pengamanan khusus untuk muslim yang melakukan shalat id dan umat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) yang sedang melaksanakan kegiatan seminar dan kebaktian kebangunan rohani pemuda internasional GIDI di Lapangan Merah Putih, Tolikara.
“Saya langsung meninjau beberapa saat setelah kejadian dan tidak ada kelalaian dari kepolisian. Walau sudah mempersiapkan pengamanan dengan baik, namun dinamika lapangan berkembang dan memang harus terjadi seperti itu,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polda Papua melakukan pergantian jabatan kepala Kepolisian Resor Tolikara, dari pejabat lama AKBP Soeroso digantikan AKBP Musa Korwa di ruang Rastra Samara, Mapolda Papua, Senin siang.
Kapolres Tolikara yang baru, AKBP Musa Korwa sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit Obvitnas Polda Papua, sementara AKBP Soeroso mendapat promosi jabatan sebagai Inspektur Bidang Operasional Inspektorat Pengawas Daerah Papua [Kompas]