Kampung Numfor dan Kampung Wollo jadi Pilot Project Program Tata Ruang dan Investasi Hijau
pada tanggal
Saturday, 11 July 2015
KOTA JAYAPURA - Dua kampung di Provinsi Papua, yakni Numfor di Kabupaten Biak Numfor dan Wollo di Kabupaten Jayawijaya menjadi "pilot project" untuk Program Tata Ruang dan Investasi Hijau (Protarih).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua, Muhammad Musaad di Jayapura, Jumat, mengatakan dua kampung ini merupakan model baru untuk mewujudkan Papua bangkit, mandiri dan sejahtera.
"Capaian Protarih selama kurang lebih dua tahun di Papua, yaitu telah melakukan sosialisasi tata ruang, baik itu dalam bentuk kabupaten atau kota, verifikasi dalam bentuk perizinan pemanfaatan tata ruang dalam bentuk rancangan peraturan gubernur," katanya.
Menurut Musaad, capaian itu juga termasuk penguatan kelembagaan ruang, sistem informasi tata ruang provinsi dalam bentuk aplikasi yang dapat di "update" seperti Sistem Informasi Manajemen Tata Ruang (Simtaru), rencana tata ruang perkampungan dan pengelolaan hidup masyarakat dalam kampung.
"Jadi ini komitmen bersama, diharapkan ada lagi kampung-kampung yang menjadi fokus di Papua, tidak hanya berhenti pada dua kampung yakni Kampung Wollo dan Kampung Numfor," ujarnya.
Dia menuturkan, melalui kerangka pembangunan berkelanjutan berbasis kebangkitan kampung-kampung Papua merupakan hasil ekstraksi dan sintesis terhadap diskusi-diskusi di kampung.
Protarih atau Program Tata Ruang dan Investasi Hijau adalah program yang didanai oleh UK Climate Change Unit (UKCCU) untuk mendukung proses pembangunan berkarbon rendah di Provinsi Papua.
Program ini mendukung komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi sebesar 26 persen, maupun sebesar 41 persen melalui dukungan dunia internasional dengan memberikan bantuan Provinsi Papua yang kaya akan sumber daya hutan. [Antara]
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua, Muhammad Musaad di Jayapura, Jumat, mengatakan dua kampung ini merupakan model baru untuk mewujudkan Papua bangkit, mandiri dan sejahtera.
"Capaian Protarih selama kurang lebih dua tahun di Papua, yaitu telah melakukan sosialisasi tata ruang, baik itu dalam bentuk kabupaten atau kota, verifikasi dalam bentuk perizinan pemanfaatan tata ruang dalam bentuk rancangan peraturan gubernur," katanya.
Menurut Musaad, capaian itu juga termasuk penguatan kelembagaan ruang, sistem informasi tata ruang provinsi dalam bentuk aplikasi yang dapat di "update" seperti Sistem Informasi Manajemen Tata Ruang (Simtaru), rencana tata ruang perkampungan dan pengelolaan hidup masyarakat dalam kampung.
"Jadi ini komitmen bersama, diharapkan ada lagi kampung-kampung yang menjadi fokus di Papua, tidak hanya berhenti pada dua kampung yakni Kampung Wollo dan Kampung Numfor," ujarnya.
Dia menuturkan, melalui kerangka pembangunan berkelanjutan berbasis kebangkitan kampung-kampung Papua merupakan hasil ekstraksi dan sintesis terhadap diskusi-diskusi di kampung.
Protarih atau Program Tata Ruang dan Investasi Hijau adalah program yang didanai oleh UK Climate Change Unit (UKCCU) untuk mendukung proses pembangunan berkarbon rendah di Provinsi Papua.
Program ini mendukung komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi sebesar 26 persen, maupun sebesar 41 persen melalui dukungan dunia internasional dengan memberikan bantuan Provinsi Papua yang kaya akan sumber daya hutan. [Antara]