Joko Supratikto jabat Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua
pada tanggal
Monday, 13 July 2015
KOTA JAYAPURA - Joko Supratikto resmi menjabat Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua menggantikan pejabat lama Hasiholan Siahaan dalam acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang berlangsung di Aula BI Perwakilan Papua, Jayapura (10/7).
"Pejabat lama Hasiholan Siahaan yang kurang 2 Tahun 7 Bulan menjabat Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Provinsi Papua, menempati jabatan baru Divisi Pengelolaan Data dan Penanggulangan Pemalsuan Uang Departemen Pengelolaan Uang Kantor Pusat RI – Jakarta. Sementara penggantinya berasal dari Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM, Kantor Pusat RI," jelas Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara.
Dalam sambutannya, diungkapkan, Sertijab Kepala Kantor Perwakilan BI Papua mempunyai arti penting dan strategis dalam menjaga kesinambungan tugas, fungsi dan tanggung jawab yang diemban Kantor Perwakilan BI dengan Pemerintah Daerah.
"Jadi, peranan Kepala Perwakilan BI sangat penting dan perlu ditingkatkan dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah yang inklusif dan berkesinambungan," ungkap Mirza.
Dikatakan, saat ini perekonomian Indonesia sedang menghadapi tantangan yang cukup berat. “Pertumbuhan Indonesia di triwulan II-2015 diperkirakan masih terbatas dan mulai membaik, di semester kedua 2015,” jelasnya.
Dalam perekonomian global dan harga komunitas yang masih rendah, lanjut Adityaswara, kinerja ekspor diperkirakan masih dalam tekanan dan investasi masih diperkirakan masih tumbuh terbatas seiring dengan pembangunan infrastruktur yang kurang cepat.
“Namun dengan optimisme terjadinya perbaikan konsumsi dan investasi Pemerintah serta meningkatnya penyaluran kredit perbankan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berada pada kisaran 5,0 – 5,4 persen di tahun 2015,”tambahnya.
Berdasarkan data BPS Papua, tekanan inflasi di bulan Juni 2015 mencapai 0,54 mtm atau 7,26 persen year on year, sedikit meningkat dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,50 persen mtm atau 7,15 persen yoy, terutama didorong oleh kenaikan harga bahan makanan memasuki bulan Ramadhan.
Namun demikian, realisasi inflasi IHK di bulan Ramadhan pada tahun ini lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi historis di bulan ramadhan tahun – tahun sebelumnya sejalan dengan kegiatan perekonomian domestik yang cenderung tumbuh modert dan ekspektasi inflasi yang terkendali.
"Dengan bauran kebijakan dan dukungan koordinasi kebijakan pengendalian inflasi di tingkat pusat dan daerah, Bank Indonesia optimis target inflasi 2015 sebesar 4+1persen masih dapat dicapai,"ungkapnya.
Hadir dalam Upacara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI), Provinsi Papua, Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, SE MM, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan, SE, Wakil Walikota Jayapura Dr. Nur Alam, Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Yotje Mende, M.Hum, Kejaksaan Tinggi Papua, Asisten Bidang Pemerintahan – Setda Papua, Doren Wakerkwa, SH Asisten Bidang Pembangunan dan Kesejahteraan - Setda Papua Drs. Elia I. Loupatty, MM serta para Kepala SKPD dan juga pimpinan BUMD di Jayapura. [KotaJayapura]
"Pejabat lama Hasiholan Siahaan yang kurang 2 Tahun 7 Bulan menjabat Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Provinsi Papua, menempati jabatan baru Divisi Pengelolaan Data dan Penanggulangan Pemalsuan Uang Departemen Pengelolaan Uang Kantor Pusat RI – Jakarta. Sementara penggantinya berasal dari Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM, Kantor Pusat RI," jelas Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara.
Dalam sambutannya, diungkapkan, Sertijab Kepala Kantor Perwakilan BI Papua mempunyai arti penting dan strategis dalam menjaga kesinambungan tugas, fungsi dan tanggung jawab yang diemban Kantor Perwakilan BI dengan Pemerintah Daerah.
"Jadi, peranan Kepala Perwakilan BI sangat penting dan perlu ditingkatkan dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah yang inklusif dan berkesinambungan," ungkap Mirza.
Dikatakan, saat ini perekonomian Indonesia sedang menghadapi tantangan yang cukup berat. “Pertumbuhan Indonesia di triwulan II-2015 diperkirakan masih terbatas dan mulai membaik, di semester kedua 2015,” jelasnya.
Dalam perekonomian global dan harga komunitas yang masih rendah, lanjut Adityaswara, kinerja ekspor diperkirakan masih dalam tekanan dan investasi masih diperkirakan masih tumbuh terbatas seiring dengan pembangunan infrastruktur yang kurang cepat.
“Namun dengan optimisme terjadinya perbaikan konsumsi dan investasi Pemerintah serta meningkatnya penyaluran kredit perbankan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berada pada kisaran 5,0 – 5,4 persen di tahun 2015,”tambahnya.
Berdasarkan data BPS Papua, tekanan inflasi di bulan Juni 2015 mencapai 0,54 mtm atau 7,26 persen year on year, sedikit meningkat dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,50 persen mtm atau 7,15 persen yoy, terutama didorong oleh kenaikan harga bahan makanan memasuki bulan Ramadhan.
Namun demikian, realisasi inflasi IHK di bulan Ramadhan pada tahun ini lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi historis di bulan ramadhan tahun – tahun sebelumnya sejalan dengan kegiatan perekonomian domestik yang cenderung tumbuh modert dan ekspektasi inflasi yang terkendali.
"Dengan bauran kebijakan dan dukungan koordinasi kebijakan pengendalian inflasi di tingkat pusat dan daerah, Bank Indonesia optimis target inflasi 2015 sebesar 4+1persen masih dapat dicapai,"ungkapnya.
Hadir dalam Upacara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI), Provinsi Papua, Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, SE MM, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan, SE, Wakil Walikota Jayapura Dr. Nur Alam, Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Yotje Mende, M.Hum, Kejaksaan Tinggi Papua, Asisten Bidang Pemerintahan – Setda Papua, Doren Wakerkwa, SH Asisten Bidang Pembangunan dan Kesejahteraan - Setda Papua Drs. Elia I. Loupatty, MM serta para Kepala SKPD dan juga pimpinan BUMD di Jayapura. [KotaJayapura]