John Wempi Wetipo Minta Lukas Enembe Fasilitasi Pemetaan Masyarakat Pegunungan Tengah Papua
pada tanggal
Sunday, 19 July 2015
WAMENA (JAYAWIJAYA) - Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua, John Wempi Wetipo, meminta kepada Pemerintah Provinsi Papua dalam hal ini Gubernur Lukas Enembe agar dapat memfasiltiasi para Bupati di wilayah Pegunungan Tengah Papua untuk bagaimana melakukan pemetaan terhadap masyarakat Pegunungan Tengah Papua yang berdomisili di Kota Jayapura.
Pemetaan ini, lanjut dia, untuk menghilangkan stigma buruk terhadap orang Wamena, Kabupaten Jayawijaya yang selalu di sebut-sebut sebagai penyebab dari setiap permasalahan yang terjadi di Kota Jayapura dan sekitarnya.
"Contohnya kasus Organda Kota Jayapura beberapa waktu lalu. Jadi stigma buruk terhadap orang Wamena itu sudah terkenal dimana-mana," lanjut Bupati kepada wartawan di Wamena, Selasa (14/7).
Lebih lanjut, jelas dia, pemetaan harus dilakukan secara baik, karena dengan begitu bisa diketahui masyarakat Wamena ada di titik-titik mana saja, apakah ada di daerah Angkasa atau Yapis Dok V, Kota Jayapura.
"Sebenarnya kami harapkan inisiatif ini datangnya dari Pemerintah Provinsi Papua, dalam hal ini Gubernur Lukas Enembe agar mampu menjembatani hal ini supaya kita bisa tahu siapa pelaku yang selalu buat masalah di Kota Jayapura," ujar Bupati.
Setelah itu, lanjut dia, para Bupati dan kepala-kepala suku yang ada di masing-masing kabupaten menandatangani komitmen bersama dengan paguyuban-paguyuban yang ada supaya ketentraman dan keamanan bisa terjalin dengan baik.
Ditegaskannya, jika kedapatan masyarakat Wamena yang membuat masalah di Kota Jayapura, dirinya akan meminta mereka untuk angkat kaki dari tempat tinggal mereka dan kembali ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
"Saya mampu menyampaikan hal itu kalau mereka yang lakukan, sehingga kita saling menjaga dan koreksi. Papua ini akan damai, kalau kita para pemimpin ini bertindak lebih arif, bijaksana untuk mengawal mereka. Artinya kita bisa menjadi payung sehingga rakyat tidak terkena panas dan dingin, sehingga proses pembangunan bisa berjalan baik," tegasnya.
Sebelumnya, kata Wetipo, Kabupaten Jayawijaya hanya satu, tapi sudah dimekarkan menjadi tujuh kabupaten baru, yakni Yahukimo di Pegunungan Bintang sama Tolikara. Kemudian disusul empat kabupaten lain yakni, Nduga, Yalimo, Mamberamo Tengah, dan Lanny Jaya.
"Namun dari 29 kabupaten/kota di Papua, Wamena ini lebih terkenal dibandingkan dengan kabupaten lain," jelasnya.
Secara terpisah, Barnabas salah seorang warga Jalan Ambon, Wamena mengaku sangat setuju dengan apa yang disampaikan Bupati Wempi wetipo. Pasalnya selama ini setiap ada masalah, selalu saja yang disebut orang Wamena.
"Saya harap hal ini bisa di tindak lanjuti oleh Gubernur Lukas Enembe sebagai Kepala Pemerintahan di Provinsi Papua," kata Barnabas. [Dharapos]
Pemetaan ini, lanjut dia, untuk menghilangkan stigma buruk terhadap orang Wamena, Kabupaten Jayawijaya yang selalu di sebut-sebut sebagai penyebab dari setiap permasalahan yang terjadi di Kota Jayapura dan sekitarnya.
"Contohnya kasus Organda Kota Jayapura beberapa waktu lalu. Jadi stigma buruk terhadap orang Wamena itu sudah terkenal dimana-mana," lanjut Bupati kepada wartawan di Wamena, Selasa (14/7).
Lebih lanjut, jelas dia, pemetaan harus dilakukan secara baik, karena dengan begitu bisa diketahui masyarakat Wamena ada di titik-titik mana saja, apakah ada di daerah Angkasa atau Yapis Dok V, Kota Jayapura.
"Sebenarnya kami harapkan inisiatif ini datangnya dari Pemerintah Provinsi Papua, dalam hal ini Gubernur Lukas Enembe agar mampu menjembatani hal ini supaya kita bisa tahu siapa pelaku yang selalu buat masalah di Kota Jayapura," ujar Bupati.
Setelah itu, lanjut dia, para Bupati dan kepala-kepala suku yang ada di masing-masing kabupaten menandatangani komitmen bersama dengan paguyuban-paguyuban yang ada supaya ketentraman dan keamanan bisa terjalin dengan baik.
Ditegaskannya, jika kedapatan masyarakat Wamena yang membuat masalah di Kota Jayapura, dirinya akan meminta mereka untuk angkat kaki dari tempat tinggal mereka dan kembali ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
"Saya mampu menyampaikan hal itu kalau mereka yang lakukan, sehingga kita saling menjaga dan koreksi. Papua ini akan damai, kalau kita para pemimpin ini bertindak lebih arif, bijaksana untuk mengawal mereka. Artinya kita bisa menjadi payung sehingga rakyat tidak terkena panas dan dingin, sehingga proses pembangunan bisa berjalan baik," tegasnya.
Sebelumnya, kata Wetipo, Kabupaten Jayawijaya hanya satu, tapi sudah dimekarkan menjadi tujuh kabupaten baru, yakni Yahukimo di Pegunungan Bintang sama Tolikara. Kemudian disusul empat kabupaten lain yakni, Nduga, Yalimo, Mamberamo Tengah, dan Lanny Jaya.
"Namun dari 29 kabupaten/kota di Papua, Wamena ini lebih terkenal dibandingkan dengan kabupaten lain," jelasnya.
Secara terpisah, Barnabas salah seorang warga Jalan Ambon, Wamena mengaku sangat setuju dengan apa yang disampaikan Bupati Wempi wetipo. Pasalnya selama ini setiap ada masalah, selalu saja yang disebut orang Wamena.
"Saya harap hal ini bisa di tindak lanjuti oleh Gubernur Lukas Enembe sebagai Kepala Pemerintahan di Provinsi Papua," kata Barnabas. [Dharapos]