Jalur Kereta Api Sentani - Jayapura Dibangun 2016, Tuntas 2019
pada tanggal
Saturday, 4 July 2015
KOTA JAYAPURA - Jalur yang masuk dalam rencana induk kereta api Papua adalah kereta api ringan untuk dalam kota, yakni dari Sentani, Kabupaten Jayapura menuju Kota Sarmi, Kabupaten Sarmi.
"Dari hasil studi kelayakan jalur kereta api yang nanti masuk dalam rencana induk Papua sudah dipresentasikan bersama kementerian Dishub, Bappenas dan konsultan yang ditunjuk dibawah Badan Percepatan Pembangunan Papua," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Yusuf Yambe Yabdi, kepada wartawan kemarin.
Dikatakan, dalam konteks APBN, jalur kereta api dari Jayapura - Sarmi, dimana saat ini masuk dalam tahap Detail Engineering Design (DED) dan sudah jalan.
"Kami harapkan 2019 sudah selesai, karena Presiden Joko Widodo mengatakan supaya jalur kereta api harus selesai di tahun itu," katanya.
Menyinggung soal anggaran, jelas Yusuf, bulan depan Kementerian Perhubungan akan berkunjung ke Papua untuk berdiskusi dengan kami soal kepastian jalur (trase) khususnya untuk jalur Jayapura - Sarmi.
"Dipastikan 2016 atau 2017 pembangunan sudah dilakukan, paling cepat dua tahun sudah selesai," tambahnya.
Secara terpisah, Kepala Badan Percepatan Pembangunan Kawasan Papua (BP2KP) Omah Laduani Ladamay menargetkan 2017, pemerintah Pusat sudah bisa melakukan peletakan batu pertama pembangunan jalur kereta api di Papua.
"2017 Pemerintah Pusat dan Papua akan memulai kajian tahap awal pembangunan kereta api di Papua. Untuk itu, kami harapkan peletakan batu pertama bisa dilakukan," kata Laduani Ladamay.
Menurut ia, pemerintah Pusat telah memiliki gambaran soal pembangunan jalur rel kereta api di Papua, tetapi sesuai arahan Gubernur Papua pembangunan jalur kereta harus dari Jayapura.
"Kalau program pembangunan jalur rel kereta api pemerintah pusat dari Sorong-Manokwari-Nabire-Sarmi dan Jayapura, kemudian dari Nabire tembus ke Timika, sementara kita ingin dorong jalur dari Jayapura-Sarmi kalau bisa dibangun duluan," ucapnya. [Papuanesia]
"Dari hasil studi kelayakan jalur kereta api yang nanti masuk dalam rencana induk Papua sudah dipresentasikan bersama kementerian Dishub, Bappenas dan konsultan yang ditunjuk dibawah Badan Percepatan Pembangunan Papua," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Yusuf Yambe Yabdi, kepada wartawan kemarin.
Dikatakan, dalam konteks APBN, jalur kereta api dari Jayapura - Sarmi, dimana saat ini masuk dalam tahap Detail Engineering Design (DED) dan sudah jalan.
"Kami harapkan 2019 sudah selesai, karena Presiden Joko Widodo mengatakan supaya jalur kereta api harus selesai di tahun itu," katanya.
Menyinggung soal anggaran, jelas Yusuf, bulan depan Kementerian Perhubungan akan berkunjung ke Papua untuk berdiskusi dengan kami soal kepastian jalur (trase) khususnya untuk jalur Jayapura - Sarmi.
"Dipastikan 2016 atau 2017 pembangunan sudah dilakukan, paling cepat dua tahun sudah selesai," tambahnya.
Secara terpisah, Kepala Badan Percepatan Pembangunan Kawasan Papua (BP2KP) Omah Laduani Ladamay menargetkan 2017, pemerintah Pusat sudah bisa melakukan peletakan batu pertama pembangunan jalur kereta api di Papua.
"2017 Pemerintah Pusat dan Papua akan memulai kajian tahap awal pembangunan kereta api di Papua. Untuk itu, kami harapkan peletakan batu pertama bisa dilakukan," kata Laduani Ladamay.
Menurut ia, pemerintah Pusat telah memiliki gambaran soal pembangunan jalur rel kereta api di Papua, tetapi sesuai arahan Gubernur Papua pembangunan jalur kereta harus dari Jayapura.
"Kalau program pembangunan jalur rel kereta api pemerintah pusat dari Sorong-Manokwari-Nabire-Sarmi dan Jayapura, kemudian dari Nabire tembus ke Timika, sementara kita ingin dorong jalur dari Jayapura-Sarmi kalau bisa dibangun duluan," ucapnya. [Papuanesia]