Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2015 Pamerkan Batu Kura-kura dari Papua
pada tanggal
Friday, 3 July 2015
JAKARTA - Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2015 kali ini agak berbeda karena hadirnya para penjual batu akik. Para penjual batu akik ini tersebar di seluruh wilayah JFK seluas 120 ribu meter persegi.
Dari sekian banyak batu akik yang dipajang, ada satu jenis batu akik yang menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung JFK, yakni batu akik bermotif kura-kura. Selain motifnya, harga batu akik yang masih berbentuk bongkahan ini juga sangat fenomenal. Batu akik ini dibanderol Rp10 miliar.
Harga batu akik ini terpampang hanya menggunakan secarik kertas karton. Namun meskipun begitu, stand batu akik berlokasi di lorong menuju area Gambir Expo ini, selalu ramai disinggahi pengunjung. Mereka penasaran dengan batu akik fenomenal ini.
Iwan, yang menjual batu akik itu mengaku sudah 6 kali mengikuti Jakarta Fair ini. Hanya saja baru tahun ini dia menjual batu akik. Biasanya lelaki 52 tahun itu hanya menjual aksesoris kalung, gelang dan cincin.
“Tapi kan beberapa tahun belakangan ini batu akik tiba-tiba booming di masyarakat. Terus untungnya juga menggiurkan, jadi baru tahun ini kita mulai menjajaki jualan batu akik,” kata Iwan saat ditemui suara.com di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (2/6).
Dia mengklaim menjual batu akik kualitas baik, menarik, dan dengan harga beragam. Mulai dari Rp10 ribu hingga Rp10 miliar.
“Kita jualnya macam-macam. Paling banyak dicari itu kayak bacan. Kalau sudah jadi cincin kita jualnya biasanya Rp 100 ribuan. Kalau batunya kecil ya bervariasi," jelas dia.
Batu-batu itu diletakkan dalam bak besar. Namun ada juga batu akik jenis tertentu yang dijual sampai Rp25 juta. Yaitu batu bacan. Selain itu ada yang dijual sampa Rp miliar.
"Nah kalau yang paling mahal itu ada batu akik kura-kura itu kita jual Rp10 miliar. Tapi nggak dibuat jadi cincin masih mentahan,” jelasnya.
Iwan mendapatkan batu kura-kura tersebut di Papua. Diberi nama kura-kura lantaran batu tersebut memiliki motif seperti kura-kura.
“Iya sebenarnya yang bikin mahal itu karena motifnya yang berbeda dengan batu-batu lainnya. Dia unik karena bentuknya dan motifnya seperti kura-kura. Beratnya itu sampai sekitar 20 kg. Tapi kita nggak jual dalam bentuk cincin, kita jualnya langsung mentahannya, kalau jadi cincin susah jualnya,” jelasnya.
Iwan mengaku dalam lima hari Jakarta Fair ini berlangsung, jumlah pengunjung yang datang ke standnya sudah melebihi target.
“Kalau target 100 persen, kita sudah sekitar 125 persen lah 5 hari ini. Penjualannya sudah mencapai Rp20 jutaan. Ya berharapnya dalam 38 hari ke depan untungnya bisa lebih besar dari yang kita targetkan,” pungkasnya.
Selain itu, di JFK 2015 juga terdapat batu akik unik yang sering diburu para pecinta batu akik, yakni batu akik dari fosil kayu ulin. Demikian terungkap dalam keterangan tertulis Jakarta Fair.
Batu akik yang memiliki warna hitam pekat ini, dibanderol oleh pemiliknya mulai dari Rp1 juta hingga Rp25 juta, tergantung bentuk dan motfi batunya. Namun ada satu bongkahan batu akik fosil kayu ulin yang sudah ditawar hingga Rp100 juta. [Okezone/Suara]
Dari sekian banyak batu akik yang dipajang, ada satu jenis batu akik yang menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung JFK, yakni batu akik bermotif kura-kura. Selain motifnya, harga batu akik yang masih berbentuk bongkahan ini juga sangat fenomenal. Batu akik ini dibanderol Rp10 miliar.
Harga batu akik ini terpampang hanya menggunakan secarik kertas karton. Namun meskipun begitu, stand batu akik berlokasi di lorong menuju area Gambir Expo ini, selalu ramai disinggahi pengunjung. Mereka penasaran dengan batu akik fenomenal ini.
Iwan, yang menjual batu akik itu mengaku sudah 6 kali mengikuti Jakarta Fair ini. Hanya saja baru tahun ini dia menjual batu akik. Biasanya lelaki 52 tahun itu hanya menjual aksesoris kalung, gelang dan cincin.
“Tapi kan beberapa tahun belakangan ini batu akik tiba-tiba booming di masyarakat. Terus untungnya juga menggiurkan, jadi baru tahun ini kita mulai menjajaki jualan batu akik,” kata Iwan saat ditemui suara.com di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (2/6).
Dia mengklaim menjual batu akik kualitas baik, menarik, dan dengan harga beragam. Mulai dari Rp10 ribu hingga Rp10 miliar.
“Kita jualnya macam-macam. Paling banyak dicari itu kayak bacan. Kalau sudah jadi cincin kita jualnya biasanya Rp 100 ribuan. Kalau batunya kecil ya bervariasi," jelas dia.
Batu-batu itu diletakkan dalam bak besar. Namun ada juga batu akik jenis tertentu yang dijual sampai Rp25 juta. Yaitu batu bacan. Selain itu ada yang dijual sampa Rp miliar.
"Nah kalau yang paling mahal itu ada batu akik kura-kura itu kita jual Rp10 miliar. Tapi nggak dibuat jadi cincin masih mentahan,” jelasnya.
Iwan mendapatkan batu kura-kura tersebut di Papua. Diberi nama kura-kura lantaran batu tersebut memiliki motif seperti kura-kura.
“Iya sebenarnya yang bikin mahal itu karena motifnya yang berbeda dengan batu-batu lainnya. Dia unik karena bentuknya dan motifnya seperti kura-kura. Beratnya itu sampai sekitar 20 kg. Tapi kita nggak jual dalam bentuk cincin, kita jualnya langsung mentahannya, kalau jadi cincin susah jualnya,” jelasnya.
Iwan mengaku dalam lima hari Jakarta Fair ini berlangsung, jumlah pengunjung yang datang ke standnya sudah melebihi target.
“Kalau target 100 persen, kita sudah sekitar 125 persen lah 5 hari ini. Penjualannya sudah mencapai Rp20 jutaan. Ya berharapnya dalam 38 hari ke depan untungnya bisa lebih besar dari yang kita targetkan,” pungkasnya.
Selain itu, di JFK 2015 juga terdapat batu akik unik yang sering diburu para pecinta batu akik, yakni batu akik dari fosil kayu ulin. Demikian terungkap dalam keterangan tertulis Jakarta Fair.
Batu akik yang memiliki warna hitam pekat ini, dibanderol oleh pemiliknya mulai dari Rp1 juta hingga Rp25 juta, tergantung bentuk dan motfi batunya. Namun ada satu bongkahan batu akik fosil kayu ulin yang sudah ditawar hingga Rp100 juta. [Okezone/Suara]