Inilah Alasan Lain Persipura Jayapura Tolak Ikut Piala Indonesia Satu
pada tanggal
Monday, 13 July 2015
KOTA JAYAPURA - Persipura Jayapura sebagai jadi salah satu tim papan atas di Indonesia secara tegas telah memutuskan untuk tidak ikut berpartisipasi dalam Piala Indonesia Satu.
Selain masalah ketidak jelasan status sepak bola di Indonesia akibat konflik PSSI dan Menpora, problem lain yang menjadi kendala adalah tidak adanya dukungan dana dari sponsor.
Menurut Sekretaris Umum Persipura Rocky Bebena, mereka tak punya anggaran buat kembali kumpulkan skuad yang sudah dibubarkan pada 5 Juni 2015.
"Persipura pastikan tak ikut Piala Indonesia Satu. Posisi kami serba sulit sejak sponsor menarik diri akibat vakumnya kompetisi. Artinya, kami tak mampu kembali kumpulkan para pemain yang sudah dibubarkan karena tak ada pemasukan," ungkap Rocky pada Minggu (12/7).
Ia mengatakan dua sponsor utama Persipura Jayapura, Bank Papua dan Freeport Indonesia telah menarik dukungan finansial mereka akibat dibubarkannya tim Mutiara Hitam itu. Mereka akan kembali memberikan dana dukungan jika Persipura, kembali berlaga di LSI.
"Sponsor memberikan syarat seperti itu. Kami hanya bisa mengikutinya, karena kami memang membutuhkan dana besar untuk mengikuti kompetisi. Jadi sikap kami saat ini adalah hanya menunggu saja, kapan kompetisi LSI kembali digelar. Karena hanya kompetisi itulah yang bisa diharapkan meningkatkan prestasi klub di Indonesia," ucapnya.
Persipura sendiri bubar setelah jadi klub yang paling dirugikan akibat tak kondusifnya situasi sepakbola Indonesia. Itu adalah dampak negatif dari intervensi Menpora Imam Nahrawi kepada PSSI.
Per 30 Mei 2015, Indonesia sandang status sebagai negara yang diganjar sanksi FIFA. Sanksi itu membuat Indonesia tak mampu terlibat di segala kegiatan internasional dalam naungan FIFA atau AFC.
Akibat kacaunya situasi sepakbola Indonesia pula yang membuat Persipura gugur di 16 Besar AFC Cup 2015 tanpa bertanding. Mereka diganjar sanksi AFC setelah gagal gelar pertandingan dengan Pahang FC.
Alhasil, keputusan pembubaran terpaksa diambil manajemen Persipura. Kompetisi terhenti, aliran dana dari sponsor otomatis juga tersendat. Problem itu pula yang membuat Persipura tak berhasrat ambil bagian dalam liga amatir tersebut.
Ternyata, tak cuma Persipura, 2 tim yang sudah terdaftar sebagai kontestan Piala Indonesia Satu juga putuskan mundur. Mereka adalah Barito dan Persiram. Sehingga peserta Piala Indonesia Satu saat ini adalah 10 tim.
Awalnya, Mahaka Sporst and Entertaiment sertakan 12 tim di Piala Indonesia Satu. Mereka adalah klub Qatar National Bank (QNB) League 2015. Mulai dari Persegres Gresik United, Persela Lamongan, Persib Bandung, PSM Makassar, Arema Cronus FC, Bali United Pusam (BUP), Persebaya Surabaya, Barito Putera, Persipasi Bandung Raya (PBR), Persiram Raja Ampat, Mitra Kukar, dan Persija Jakarta.
Sedangkan pada 10 Juli 2015 lalu, ada 27 klub yang telah mendaftarkan diri, ingin bergabung dengan 10 kontestan pada turnamen yang direncanakan akan dilaksanakan pada 1 Agustus 2015 ini.
Ke 27 klub calon peserta itu adalah : PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, Persires Sukoharjo, Lampung FC, Persitara, Kalteng Putra, Perserang Serang, Cilegon United FC, Persika Karawang, Persifa Fak-Fak, Persidago Gorontalo, Persepam MU, Madiun Putra, Persekap Pasuruan Jaya, Persatu Tuban, Persinga Ngawi, PSIR Rembang, Persis Solo, Persibangga Purbalingga, Persiba Bantul, Persip Pekalongan, Martapura FC, Persebo Jaya Bondowoso, Persipo Purwakarta, PS Kwarta Medan, PSS Sleman, PPSM Magelang Sakti
Piala Indonesia Satu bakal adopsi format setengah kompetisi. Persaingan akan dibagi jadi 4 grup. Panitia pelaksana pun sudah tunjuk Arema, BUP, Persib, dan PSM sebagai tuan rumah. Pemenang di waktu normal bakal raup 3 poin. Jika lewat adu penalti, pemenang beroleh 2 poin dan 1 poin buat tim yang kalah. Jika kalah di waktu normal, tim tak akan dapat poin.
Laga itu juga tak menerapkan babak extra time. Jika skor ke-2 tim bertahan imbang hingga waktu normal berakhir, pertarungan langsung dilanjut ke adu penalti. Saat ini, Mahaka Sports and Entertaiment tengah fokus minta rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Selama ini, BOPI adalah batu sandungan PSSI dan PT Liga Indonesia (LI) buat gelar kompetisi atau turnamen pramusim.
Tim Transisi menjanjikan match-fee di setiap laga untuk para peserta Piala Kemerdekaan. Di samping itu, biaya akomodasi dan transportasi klub-klub tersebut juga akan ditanggung Tim Transisi.
Juara turnamen ini akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp500 juta. Untuk babak penyisihan grup, akan menggunakan format home tournament. Rencananya, Tim Transisi akan menggelar inspeksi stadion calon tuan rumah di babak penyisihan grup pada pekan depan. [Tribun/Goal]
Selain masalah ketidak jelasan status sepak bola di Indonesia akibat konflik PSSI dan Menpora, problem lain yang menjadi kendala adalah tidak adanya dukungan dana dari sponsor.
Menurut Sekretaris Umum Persipura Rocky Bebena, mereka tak punya anggaran buat kembali kumpulkan skuad yang sudah dibubarkan pada 5 Juni 2015.
"Persipura pastikan tak ikut Piala Indonesia Satu. Posisi kami serba sulit sejak sponsor menarik diri akibat vakumnya kompetisi. Artinya, kami tak mampu kembali kumpulkan para pemain yang sudah dibubarkan karena tak ada pemasukan," ungkap Rocky pada Minggu (12/7).
Ia mengatakan dua sponsor utama Persipura Jayapura, Bank Papua dan Freeport Indonesia telah menarik dukungan finansial mereka akibat dibubarkannya tim Mutiara Hitam itu. Mereka akan kembali memberikan dana dukungan jika Persipura, kembali berlaga di LSI.
"Sponsor memberikan syarat seperti itu. Kami hanya bisa mengikutinya, karena kami memang membutuhkan dana besar untuk mengikuti kompetisi. Jadi sikap kami saat ini adalah hanya menunggu saja, kapan kompetisi LSI kembali digelar. Karena hanya kompetisi itulah yang bisa diharapkan meningkatkan prestasi klub di Indonesia," ucapnya.
Persipura sendiri bubar setelah jadi klub yang paling dirugikan akibat tak kondusifnya situasi sepakbola Indonesia. Itu adalah dampak negatif dari intervensi Menpora Imam Nahrawi kepada PSSI.
Per 30 Mei 2015, Indonesia sandang status sebagai negara yang diganjar sanksi FIFA. Sanksi itu membuat Indonesia tak mampu terlibat di segala kegiatan internasional dalam naungan FIFA atau AFC.
Akibat kacaunya situasi sepakbola Indonesia pula yang membuat Persipura gugur di 16 Besar AFC Cup 2015 tanpa bertanding. Mereka diganjar sanksi AFC setelah gagal gelar pertandingan dengan Pahang FC.
Alhasil, keputusan pembubaran terpaksa diambil manajemen Persipura. Kompetisi terhenti, aliran dana dari sponsor otomatis juga tersendat. Problem itu pula yang membuat Persipura tak berhasrat ambil bagian dalam liga amatir tersebut.
Ternyata, tak cuma Persipura, 2 tim yang sudah terdaftar sebagai kontestan Piala Indonesia Satu juga putuskan mundur. Mereka adalah Barito dan Persiram. Sehingga peserta Piala Indonesia Satu saat ini adalah 10 tim.
Awalnya, Mahaka Sporst and Entertaiment sertakan 12 tim di Piala Indonesia Satu. Mereka adalah klub Qatar National Bank (QNB) League 2015. Mulai dari Persegres Gresik United, Persela Lamongan, Persib Bandung, PSM Makassar, Arema Cronus FC, Bali United Pusam (BUP), Persebaya Surabaya, Barito Putera, Persipasi Bandung Raya (PBR), Persiram Raja Ampat, Mitra Kukar, dan Persija Jakarta.
Sedangkan pada 10 Juli 2015 lalu, ada 27 klub yang telah mendaftarkan diri, ingin bergabung dengan 10 kontestan pada turnamen yang direncanakan akan dilaksanakan pada 1 Agustus 2015 ini.
Ke 27 klub calon peserta itu adalah : PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, Persires Sukoharjo, Lampung FC, Persitara, Kalteng Putra, Perserang Serang, Cilegon United FC, Persika Karawang, Persifa Fak-Fak, Persidago Gorontalo, Persepam MU, Madiun Putra, Persekap Pasuruan Jaya, Persatu Tuban, Persinga Ngawi, PSIR Rembang, Persis Solo, Persibangga Purbalingga, Persiba Bantul, Persip Pekalongan, Martapura FC, Persebo Jaya Bondowoso, Persipo Purwakarta, PS Kwarta Medan, PSS Sleman, PPSM Magelang Sakti
Piala Indonesia Satu bakal adopsi format setengah kompetisi. Persaingan akan dibagi jadi 4 grup. Panitia pelaksana pun sudah tunjuk Arema, BUP, Persib, dan PSM sebagai tuan rumah. Pemenang di waktu normal bakal raup 3 poin. Jika lewat adu penalti, pemenang beroleh 2 poin dan 1 poin buat tim yang kalah. Jika kalah di waktu normal, tim tak akan dapat poin.
Laga itu juga tak menerapkan babak extra time. Jika skor ke-2 tim bertahan imbang hingga waktu normal berakhir, pertarungan langsung dilanjut ke adu penalti. Saat ini, Mahaka Sports and Entertaiment tengah fokus minta rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Selama ini, BOPI adalah batu sandungan PSSI dan PT Liga Indonesia (LI) buat gelar kompetisi atau turnamen pramusim.
Tim Transisi menjanjikan match-fee di setiap laga untuk para peserta Piala Kemerdekaan. Di samping itu, biaya akomodasi dan transportasi klub-klub tersebut juga akan ditanggung Tim Transisi.
Juara turnamen ini akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp500 juta. Untuk babak penyisihan grup, akan menggunakan format home tournament. Rencananya, Tim Transisi akan menggelar inspeksi stadion calon tuan rumah di babak penyisihan grup pada pekan depan. [Tribun/Goal]