Gereja Jemaat Reformasi Papua (GJRP) Komitmen Membangun Moralitas Kaum Muda
pada tanggal
Tuesday, 28 July 2015
KOTA JAYAPURA – Ketua Jemaat Gereja Jemaat Reformasi Papua (GJRP), Pdt. Nebius Maling mengatakan gerejanya sangat serius membangun moralitas anak muda Papua, khususnya kaum muda di lingkungan gerejanya. Gereja ingin kaum muda Papua menjalankan kehidupan harian berdasarkan moralitas iman gereja yang diimaninya.
“Pendidikan moral menjadi sangat penting. Kami mulai pendidikan moral dari kampung ke kota. Kita mau kembali hidup berdasarkan alkitab,” ungkap Nebius disela-sela pembinaan iman dan moral kaum muda Gereja Jemaat reformasi Papua, Jemaat Filadefia, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Kamis (16/7).
Pendidikan moral yang hendak dikembangkan itu, menurut Nebius, mulai dari dasar kitab suci dan Reformasi Calvin. Calvinisme menjadi arah pewartaan Injil dan pembangunan Gereja Jemaat Reformasi Papua. Katanya, ajaran Calvin menjadi kiblatnya, bukan ke Jakarta atau ke dunia lain yang tidak ada hubungannya.
“Kami tidak ada urusan dengan reformasi politik. Papua dan Jakarta. Kami ini murni gereja yang langsung menganut paham John Calvin yang berkembang di Eropa bukan di Indonesia,” ungkap Wempi Wendikbo S.Th, ketua Bidang Penginjilan dan Pembinaan Majelis GJRP di ruang dan waktu yang sama.
Demas Wandik, salah satu mahasiswa Gereja Jemaat Reformasi yang mengikuti kegiatan pembinaan yang berlangsung dua hari (16-17 Juli 2015) itu mengatakan mahasiswa sangat menyambut baik upaya gereja melakukan pembinaan.
“Kami mendukung niat gereja mendidik kami karena kami ini yang akan meneruskan gereja ini ke depan,” ujarnya. [Jubi]
“Pendidikan moral menjadi sangat penting. Kami mulai pendidikan moral dari kampung ke kota. Kita mau kembali hidup berdasarkan alkitab,” ungkap Nebius disela-sela pembinaan iman dan moral kaum muda Gereja Jemaat reformasi Papua, Jemaat Filadefia, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Kamis (16/7).
Pendidikan moral yang hendak dikembangkan itu, menurut Nebius, mulai dari dasar kitab suci dan Reformasi Calvin. Calvinisme menjadi arah pewartaan Injil dan pembangunan Gereja Jemaat Reformasi Papua. Katanya, ajaran Calvin menjadi kiblatnya, bukan ke Jakarta atau ke dunia lain yang tidak ada hubungannya.
“Kami tidak ada urusan dengan reformasi politik. Papua dan Jakarta. Kami ini murni gereja yang langsung menganut paham John Calvin yang berkembang di Eropa bukan di Indonesia,” ungkap Wempi Wendikbo S.Th, ketua Bidang Penginjilan dan Pembinaan Majelis GJRP di ruang dan waktu yang sama.
Demas Wandik, salah satu mahasiswa Gereja Jemaat Reformasi yang mengikuti kegiatan pembinaan yang berlangsung dua hari (16-17 Juli 2015) itu mengatakan mahasiswa sangat menyambut baik upaya gereja melakukan pembinaan.
“Kami mendukung niat gereja mendidik kami karena kami ini yang akan meneruskan gereja ini ke depan,” ujarnya. [Jubi]