Forum Independen Mahasiswa (FIM) Serahkan Hasil Penggalangan Dana ke Komnas HAM
pada tanggal
Wednesday, 1 July 2015
KOTA JAYAPURA - Forum Independen Mahasiswa (FIM) menyerahkan hasil penggalangan dana, ke Komnas HAM Perwakilan Papua diterima langsung oleh ketuanya, Frits Ramandey, Senin (29/6) di Kota Jayapura.
"Saya juga tidak menduga teman teman ke sini mengantar dana," kata Frits menerima sumbangan hasil penggalangan dana dari FIM.
"Walaupun SK belum ada, dalam waktu dekat dipimpin oleh Maneger Nasution, mereka akan kembali ke Paniai," ujar Frits.
Frits kemudian menjelaskan, ada beberapa kendala yang dihadapi Komnas HAM dalam tugasnya menangani kasus Paniai Berdarah, sehingga lambat.
Ketua FIM Teko Kogoya saat menyerahkan dana berharap, kasus Paniai Berdarah bisa diusut tuntas dan pelaku dihukum.
"Uang ini kita serahkan ke Komnas HAM perwakilan Papua dan akan dilanjutkan ke tim Ad Hoc untuk digunakan sebagai biaya ke Paniai. Penggalangan dana juga untuk membuka mata pemerintah kabupaten dan pusat untuk bantu Komnas HAM selesaikan kasus ini," tutur Kogoya.
Teko Kogoya dan para mahasiswa anggota FIM menjelaskan, uang rakyat yang digalang FIM dan disumbang ke Komnas HAM telah lebih dahulu diterima, padahal belum ada surat keputusan (SK) pembentukan tim Ad Hoc dan secara resmi turun ke Paniai.
"Kami kuatir jangan sampai kasus ini digiring ke pengadilan militer. Kami desak pemerintah pusat untuk terbitkan SK. Hasil penggalangan dana kita sampaikan ke tim Ad Hoc lewat Komnas HAM perwakilan Papua," kata Kogoya. [MajalahSelangkah]
"Saya juga tidak menduga teman teman ke sini mengantar dana," kata Frits menerima sumbangan hasil penggalangan dana dari FIM.
"Walaupun SK belum ada, dalam waktu dekat dipimpin oleh Maneger Nasution, mereka akan kembali ke Paniai," ujar Frits.
Frits kemudian menjelaskan, ada beberapa kendala yang dihadapi Komnas HAM dalam tugasnya menangani kasus Paniai Berdarah, sehingga lambat.
Ketua FIM Teko Kogoya saat menyerahkan dana berharap, kasus Paniai Berdarah bisa diusut tuntas dan pelaku dihukum.
"Uang ini kita serahkan ke Komnas HAM perwakilan Papua dan akan dilanjutkan ke tim Ad Hoc untuk digunakan sebagai biaya ke Paniai. Penggalangan dana juga untuk membuka mata pemerintah kabupaten dan pusat untuk bantu Komnas HAM selesaikan kasus ini," tutur Kogoya.
Teko Kogoya dan para mahasiswa anggota FIM menjelaskan, uang rakyat yang digalang FIM dan disumbang ke Komnas HAM telah lebih dahulu diterima, padahal belum ada surat keputusan (SK) pembentukan tim Ad Hoc dan secara resmi turun ke Paniai.
"Kami kuatir jangan sampai kasus ini digiring ke pengadilan militer. Kami desak pemerintah pusat untuk terbitkan SK. Hasil penggalangan dana kita sampaikan ke tim Ad Hoc lewat Komnas HAM perwakilan Papua," kata Kogoya. [MajalahSelangkah]