FKUB Papua Minta Polisi Bijak Tangani Kasus Kericuhan di Karubaga
pada tanggal
Saturday, 25 July 2015
JAKARTA - Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Papua, Pdt. Lipiyus Biniluk berharap aparat kepolisian dapat bijak melihat inti masalah kericuhan di Karubaga, Kabupaten Tolikara.
Salah satunya tidak menahan dua tersangka insiden Tolikara yang saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Polda Papua. Sebab dikhawatirkan penahanan terhadap dua tersangka ini menimbulkan dampak negatif di KabupatenTolikara.
"Kalau boleh tak perlu ada penangkapan karena komunikasi yang tak jalan tadi. Hal sepele hanya tak jalan komunikasi. Tak perlu menangkap-menangkap itu nanti ekses jadi tak baik," kata Lipiyus, seusai bertemu Presiden Joko Widodo, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/7).
Lagi pula, lanjut Lipiyus, persoalan di Tolikara sudah diselesaikan secara damai. Pihak korban pun sudah menerima kesepakatan damai itu.
Saat ini, kedua tersangka yang berinisial HK dan JW sudah diterbangkan dari Tolikara menuju Polda Papua.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemeritah Kabupaten Tolikara, Dance Y Flassy meminta semua pihak tidak hanya fokus pada pelaku yang membuat kios dan mushala terbakar. Aparat keamanan juga diminta untuk menyelidiki korban tewas dan luka akibat tembakan.
"Kami menyerahkan penyelidikan itu ke kepolisian. Namun, korban sudah ada yang tewas di depan mata kenapa tidak diangkat," kata Dance.
Menurut dia, ada ketidakadilan dalam insiden Tolikara karena warga setempat ditembak tanpa bisa melakukan perlawanan.
"Apa di tempat lain penanganannya kalau ada bentrok seperti itu? Mengapa kalau di Papua selalu kejadiannya warga ditembak?" kata Dance. [Kompas]
Salah satunya tidak menahan dua tersangka insiden Tolikara yang saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Polda Papua. Sebab dikhawatirkan penahanan terhadap dua tersangka ini menimbulkan dampak negatif di KabupatenTolikara.
"Kalau boleh tak perlu ada penangkapan karena komunikasi yang tak jalan tadi. Hal sepele hanya tak jalan komunikasi. Tak perlu menangkap-menangkap itu nanti ekses jadi tak baik," kata Lipiyus, seusai bertemu Presiden Joko Widodo, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/7).
Lagi pula, lanjut Lipiyus, persoalan di Tolikara sudah diselesaikan secara damai. Pihak korban pun sudah menerima kesepakatan damai itu.
Saat ini, kedua tersangka yang berinisial HK dan JW sudah diterbangkan dari Tolikara menuju Polda Papua.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemeritah Kabupaten Tolikara, Dance Y Flassy meminta semua pihak tidak hanya fokus pada pelaku yang membuat kios dan mushala terbakar. Aparat keamanan juga diminta untuk menyelidiki korban tewas dan luka akibat tembakan.
"Kami menyerahkan penyelidikan itu ke kepolisian. Namun, korban sudah ada yang tewas di depan mata kenapa tidak diangkat," kata Dance.
Menurut dia, ada ketidakadilan dalam insiden Tolikara karena warga setempat ditembak tanpa bisa melakukan perlawanan.
"Apa di tempat lain penanganannya kalau ada bentrok seperti itu? Mengapa kalau di Papua selalu kejadiannya warga ditembak?" kata Dance. [Kompas]