Farrand Papendang akan Ikut Kualifikasi Olimpiade di Bangkok
pada tanggal
Wednesday, 8 July 2015
JAKARTA - Farrand Papendang yang merupakan petinju asal Provinsi Papua Barat pada kelas 60 kg, telah dipanggil untuk mengikuti Pelatnas menghadapi babak kualifikasi Olimpiade.
Papendang, bersama dua petinju lainya, yakni Mario Kali dari NTT (48Kg), Kornelis Kwangu Langu dari Bali (48Kg) dipanggil berdasarkan penampilan dan prestasi mereka saat tampil di kejuaraan sebelumnya, seperti President’s Cup XXII di Palembang pada April 2015 lalu dan SEA Games XXVIII di Singapura pada Juni 2015.
Tiga atlet pilihan PP Pertina ini diupayakan tampil di ajang babak kualifikasi Olimpiade yakni 2015 ASBC Asian Confederation Boxing Championship di Bangkok, 26 Agustus – 5 September 2015.
“Para petinju yang kita panggil masuk pelatnas merupakan atlet terbaik saat ini. Kami telah berkomitmen hanya mengakomodasi atlet yang bisa membuka peluang merebut prestasi,” ujar Ketua Bidang Teknik dan Kepelatihan PP Pertina John Amanupunyo kepada Jubi saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (7/7)
Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) ini mengakui untuk bisa lolos berlaga di Olimpiade memang bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Untuk itu pihaknya berharap dengan waktu kurang lebih dua bulan sebelum berlaga di pra-olimpiade bisa dimaksimalkan.
Selain itu, Amanupunyo, seperti dikutip Kantor Berita Antara, terkait cabang olahraga tinju di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat 2016 menyebutkan sebanyak 13 atlet peraih medali di ajang internasional berhasil lolos secara otomatis untuk berlaga di PON XIX. Salah satunya adalah petinju wanita dari Papua Barat, Cristina Jembay.
“Sebanyak 13 atlet dari berbagai daerah itu tidak perlu lagi mengikuti pra-PON karena sudah lolos secara otomatis,” katanya.
Selain Cristina Jembay atlet lainnya yang dinyatakan lolos diantaranya ada nama Kornelis Kwangu (kelas 49 kg) yang bersama Cristina Jembay (kelas 57 kg) merupakan peraih medali emas dan perak di SEA Games 2015. Selain itu adapula Mario Kali (49 kg), Julio Bria (52 kg) dan Vinky Montolalu (64 kg) yang juga sukses merebut medali emas dan perak di ajang tinju dunia Piala Presiden 2015.
Amanupunyo menjelaskan, penampilan dan kualitas atlet peraih medali di kejuaraan internasional memang tidak perlu lagi melewati babak kualifikasi karena telah dibuktikan di ajang internasional. Keputusan ini juga salah satu bentuk penghargaan bagi para atlet yang telah sukses mengharumkan nama bangsa dan negara di tingkat internasional.
“Para peraih medali di dua ajang internasional sebelumnya memang sudah kita berikan tiket langsung. Untuk atlet yang lain, tentu harus bersaing dulu jika ingin memperkuat daerahnya di PON 2016,” jelasnya.
Sementara untuk pelaksanaan pra-PON 2015, kata dia, akan dimulai dari wilayah Barat yakni pada 27 September-3 Oktober 2015. Selanjutnya untuk pra PON Wilayah Tengah di Kupang, direncanakan 11-19 Oktober 2015. Adapun untuk pra PON Wilayah Timur di Ambon 25-31 Oktober 2015.
Untuk pra-PON Wilayah Barat, lanjut dia, akan diikuti sebanyak 11 provinsi diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatare Utara hingga Kepulauan Riau.
Sedangkan untuk pra-PON Wilayah Tengah akan dihuni Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, hingga Kalimantan Barat. Sedangkan untuk pra-PON Wilayah Timur diantaranya Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua. [Jubi]
Papendang, bersama dua petinju lainya, yakni Mario Kali dari NTT (48Kg), Kornelis Kwangu Langu dari Bali (48Kg) dipanggil berdasarkan penampilan dan prestasi mereka saat tampil di kejuaraan sebelumnya, seperti President’s Cup XXII di Palembang pada April 2015 lalu dan SEA Games XXVIII di Singapura pada Juni 2015.
Tiga atlet pilihan PP Pertina ini diupayakan tampil di ajang babak kualifikasi Olimpiade yakni 2015 ASBC Asian Confederation Boxing Championship di Bangkok, 26 Agustus – 5 September 2015.
“Para petinju yang kita panggil masuk pelatnas merupakan atlet terbaik saat ini. Kami telah berkomitmen hanya mengakomodasi atlet yang bisa membuka peluang merebut prestasi,” ujar Ketua Bidang Teknik dan Kepelatihan PP Pertina John Amanupunyo kepada Jubi saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (7/7)
Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) ini mengakui untuk bisa lolos berlaga di Olimpiade memang bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Untuk itu pihaknya berharap dengan waktu kurang lebih dua bulan sebelum berlaga di pra-olimpiade bisa dimaksimalkan.
Selain itu, Amanupunyo, seperti dikutip Kantor Berita Antara, terkait cabang olahraga tinju di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat 2016 menyebutkan sebanyak 13 atlet peraih medali di ajang internasional berhasil lolos secara otomatis untuk berlaga di PON XIX. Salah satunya adalah petinju wanita dari Papua Barat, Cristina Jembay.
“Sebanyak 13 atlet dari berbagai daerah itu tidak perlu lagi mengikuti pra-PON karena sudah lolos secara otomatis,” katanya.
Selain Cristina Jembay atlet lainnya yang dinyatakan lolos diantaranya ada nama Kornelis Kwangu (kelas 49 kg) yang bersama Cristina Jembay (kelas 57 kg) merupakan peraih medali emas dan perak di SEA Games 2015. Selain itu adapula Mario Kali (49 kg), Julio Bria (52 kg) dan Vinky Montolalu (64 kg) yang juga sukses merebut medali emas dan perak di ajang tinju dunia Piala Presiden 2015.
Amanupunyo menjelaskan, penampilan dan kualitas atlet peraih medali di kejuaraan internasional memang tidak perlu lagi melewati babak kualifikasi karena telah dibuktikan di ajang internasional. Keputusan ini juga salah satu bentuk penghargaan bagi para atlet yang telah sukses mengharumkan nama bangsa dan negara di tingkat internasional.
“Para peraih medali di dua ajang internasional sebelumnya memang sudah kita berikan tiket langsung. Untuk atlet yang lain, tentu harus bersaing dulu jika ingin memperkuat daerahnya di PON 2016,” jelasnya.
Sementara untuk pelaksanaan pra-PON 2015, kata dia, akan dimulai dari wilayah Barat yakni pada 27 September-3 Oktober 2015. Selanjutnya untuk pra PON Wilayah Tengah di Kupang, direncanakan 11-19 Oktober 2015. Adapun untuk pra PON Wilayah Timur di Ambon 25-31 Oktober 2015.
Untuk pra-PON Wilayah Barat, lanjut dia, akan diikuti sebanyak 11 provinsi diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatare Utara hingga Kepulauan Riau.
Sedangkan untuk pra-PON Wilayah Tengah akan dihuni Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, hingga Kalimantan Barat. Sedangkan untuk pra-PON Wilayah Timur diantaranya Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua. [Jubi]