Diterima Suku Mou, Sinyo Harry Sarundajang Dikalungkan Kain Timor
pada tanggal
Sunday, 5 July 2015
AIMAS (SORONG) – Gubernur Sulut, DR Sinyo Harry Sarundajang (SHS) didampingi istrinya, Deetje Sarundajang L Tambuwun, menghadiri undangan kegiatan Hari Sam Ratulangi ke-66 dengan tema ‘Torang Samua Basudara’ yang digelar Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara (KKSU) Sorong di alun-alun Aimas, Kabupaten Sorong.
Di hadapan ribuan warga kawanua yang memadati lokasi, SHS sapaan akrab gubernur beserta Ibu diberi pengalungan bunga kain timur serta gelar suku Moi oleh kepala suku, Lazarus Malagama, dan disaksikan langsung oleh Bupati Sorong, Stevanus Malak beserta istri Ny Nancy Karundeng, dan jajaran pemerintahan dan warga Sorong yang hadir.
Gubernur SHS dalam sambutannya menyatakan kebanggaannya menerima gelar sekaligus menjadi bagian dari suku Moi.
“Figur Samratulangi salah satu perintis kekerabatan orang Papua dan Sulut. Terima kasih untuk penghargaan bagi pejuang kita ini dan berjuang untuk cita-citanya," ujarnya.
Di sisi lain, menurut SHS, Papua memiliki kearifan lokal dan potensi yang jauh lebih besar dari Sulut.
"Misalnya hutan terbesar kedua di dunia yang menjadi paruh dunia, potensi mineral, tambang, lumbung ikan nasional, pariwisata dan lainnya yang harus dioptimalkan," tutur SHS.
Ia juga memberikan penghargaan kepada Bupati Sorong, Stevanus Malak yang memiliki visi pembangunan ke depan. Termasuk dengan menjadikan Sulawesi Utara sebagai destinasi pendidikan para warga mudanya yang ingin menimba ilmu.
"Untuk warga Sulut saya lihat membaur dengan warga Papua dan bersama membangun Papua. Banyak mahasiswa Papua di Manado saya himbau selesaikan study dan pulang bangun Papua yang indah ini,” urai SHS sekaligus memberikan penghargaan kepada bupati dan ketua KKSU kota/kabupaten Sorong yang menaungi K2 Satal, K3 Mayamuk, KKSU kelapa sawit, nustar dan bolmong.
Bupati Sorong menyatakan figur Sam Ratulangi adalah milik bangsa Indonesia terutama Sulut dan Papua.
"Sedangkan Bapak Gubernur Sulut juga adalah salah satu pemimpin terbaik di Indonesia Timur yang telah berbuat banyak untuk kemajuan pembangunan,” ucap Bupati. [RadarManado]
Di hadapan ribuan warga kawanua yang memadati lokasi, SHS sapaan akrab gubernur beserta Ibu diberi pengalungan bunga kain timur serta gelar suku Moi oleh kepala suku, Lazarus Malagama, dan disaksikan langsung oleh Bupati Sorong, Stevanus Malak beserta istri Ny Nancy Karundeng, dan jajaran pemerintahan dan warga Sorong yang hadir.
Gubernur SHS dalam sambutannya menyatakan kebanggaannya menerima gelar sekaligus menjadi bagian dari suku Moi.
“Figur Samratulangi salah satu perintis kekerabatan orang Papua dan Sulut. Terima kasih untuk penghargaan bagi pejuang kita ini dan berjuang untuk cita-citanya," ujarnya.
Di sisi lain, menurut SHS, Papua memiliki kearifan lokal dan potensi yang jauh lebih besar dari Sulut.
"Misalnya hutan terbesar kedua di dunia yang menjadi paruh dunia, potensi mineral, tambang, lumbung ikan nasional, pariwisata dan lainnya yang harus dioptimalkan," tutur SHS.
Ia juga memberikan penghargaan kepada Bupati Sorong, Stevanus Malak yang memiliki visi pembangunan ke depan. Termasuk dengan menjadikan Sulawesi Utara sebagai destinasi pendidikan para warga mudanya yang ingin menimba ilmu.
"Untuk warga Sulut saya lihat membaur dengan warga Papua dan bersama membangun Papua. Banyak mahasiswa Papua di Manado saya himbau selesaikan study dan pulang bangun Papua yang indah ini,” urai SHS sekaligus memberikan penghargaan kepada bupati dan ketua KKSU kota/kabupaten Sorong yang menaungi K2 Satal, K3 Mayamuk, KKSU kelapa sawit, nustar dan bolmong.
Bupati Sorong menyatakan figur Sam Ratulangi adalah milik bangsa Indonesia terutama Sulut dan Papua.
"Sedangkan Bapak Gubernur Sulut juga adalah salah satu pemimpin terbaik di Indonesia Timur yang telah berbuat banyak untuk kemajuan pembangunan,” ucap Bupati. [RadarManado]