Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Jayapura gelar Rakor Evaluasi PAD dan Target ABP
pada tanggal
Sunday, 12 July 2015
KOTA JAYAPURA - Guna mengevaluasi kinerja Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Rencana Target ABP 2015 dan 2016 maka Pemerintah kota Jayapura dalam hal ini Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), Kamis (9/7) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung di ruang rapat Walikota.
Rakon tersebut dipimpin Walikota Dr. Benhur Tomi Mano, MM yang di dampingi Kadispeda kota Drs. Fachruddin Pasolo, M.Si, dan turut dihadiri seluruh Pimpinan SKPD, Kepala Bagian, Kepala Inspektorat, Kepala BPTSP, Kepala BPKAD, para kepala distrik dan Direktur PDAM serta Direktur Bank Papua.
Rapat dilakukan guna meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam pengelolaan PAD dengan sasaran yang ingin dicapai adalah kesepakatan perubahan target dan tercapainya PAD 2015.
Evaluasi kinerja PAD 2011-2014, Evaluasi pengaruh BPPTSP terhadap PAD, evaluasi kinerja PAD pada 1 Januari - 31 Juni 2015, rencana target ABT 2015 dan 2016 menjadi agenda pembahasan pada Rakor tersebut.
Selain itu juga, kinerja SKPD pengelola PAD ditingkatkan dan perbaikan sesuai hasil audit BPK-RI tahun 2015.
Perlu diketahui, PAD Kota Jayapura semasa kepemimpinan Mano - Nuralam mengalami kenaikan dari tahun ke tahun secara signifikan. Walau faktanya, tidak memiliki perusahaan-perusahaan besar namun sektor jasa di kota Jayapura yang mendongkrak PAD ibukota Provinsi Papua ini sehingga naik cukup signifikan.
Walikota kepada wartawan mengatakan, pada rapat evaluasi telah dibahas beberapa poin, yakni mengevaluasi penerimaan dari tahun 2011-2015.
“Ada beberapa SKPD yang penerimaannya masih di bawah 46 persen dan itu masih kurang, namun ada juga yang sangat baik, baik dan juga ada yang excellent,” kata dia.
Bagi SKPD yang masih di bawah target, Walikota mengaku akan mengecek satu-persatu apa yang menjadi masalah dan kendala sehingga dicari apa yang menjadi solusi untuk mencapai target PAD di masing-masing SKPD tersebut.
“Bagi SKPD yang sangat baik dan excellent, saya minta untuk dipertahankan dan ditingkatkan,” sambungnya.
Dikatakan juga, sebelum BPPTSP dibentuk dan dari 8 jenis Retribusi ada dua yang tidak mencapai target. Namun setelah Badan ini dibentuk, dari 8 jenis retribusi hanya dua yang mencapai target.
“Hal ini sangat berpengaruh negatif pada PAD kota, sehingga apa yang menjadi langka untuk mendongkrak PAD sesudah Badan ini dibentuk, tentunya diperlukan SDM yang handal dan juga koordinasi yang harus terus ditingkatkan,” ungkapnya.
Rakor ini juga lanjut BTM adalah untuk menentukan target penerimaan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) untuk PAD tahun 2015,dan setelah diteliti kembali ada beberapa retsribusi dan pajak daerah yang harus dinaikan.sehingga ABT tahun 2015 capai 20 milyar,maka PAD kota tahun 2015 setelah perubahan mencapai Rp.146.426.400.000.
Selain itu, PAD kota tahun 2016 telah ditetapkan sebesar Rp.160.000.000.000, sehingga diharapkan pengelola PAD di masing-masing Dinas, Instansi dan Badan, harus sanggup dan mampu untuk mencapai itu.
“Dan cara untuk mengukur target yakni berdasarkan estimasi penerimaan setiap tahun, melihat juga situasi dan kondisi ekonomi, keamanan kota Jayapura sehingga PAD kota tahun 2016 telah di tetapkan,” cetusnya.
Walikota mengaku sangat yakin seluruh SKPD dapat bekerja maksimal untuk mencapai target.
“PAD bukanlah tugas tambahan dari setiap SKPD tapi merupakan tugas utama dalam membantu penerimaan PAD kota,” tegasnya.
Sementara itu, kepala Dispenda kota, Drs. Fachruddin Pasolo, M.Si juga menambahkan semua Instansi pengelola PAD sepakat dengan adanya perubahan anggaran target PAD tahun 2015 yang mana dari Rp.126.440.400.000,¬- berubah menjadi Rp.146.440.400.000,-
“Artinya pertumbuhan dari anggaran perubahan dengan anggaran target induk sebesar 16 persen sehingga kenaikan ini sangat signifikan, dan dari anggaran perubahan ke anggaran target 2016 sebesar 9,2 persen,” tambahnya. [Dharapos]
Rakon tersebut dipimpin Walikota Dr. Benhur Tomi Mano, MM yang di dampingi Kadispeda kota Drs. Fachruddin Pasolo, M.Si, dan turut dihadiri seluruh Pimpinan SKPD, Kepala Bagian, Kepala Inspektorat, Kepala BPTSP, Kepala BPKAD, para kepala distrik dan Direktur PDAM serta Direktur Bank Papua.
Rapat dilakukan guna meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam pengelolaan PAD dengan sasaran yang ingin dicapai adalah kesepakatan perubahan target dan tercapainya PAD 2015.
Evaluasi kinerja PAD 2011-2014, Evaluasi pengaruh BPPTSP terhadap PAD, evaluasi kinerja PAD pada 1 Januari - 31 Juni 2015, rencana target ABT 2015 dan 2016 menjadi agenda pembahasan pada Rakor tersebut.
Selain itu juga, kinerja SKPD pengelola PAD ditingkatkan dan perbaikan sesuai hasil audit BPK-RI tahun 2015.
Perlu diketahui, PAD Kota Jayapura semasa kepemimpinan Mano - Nuralam mengalami kenaikan dari tahun ke tahun secara signifikan. Walau faktanya, tidak memiliki perusahaan-perusahaan besar namun sektor jasa di kota Jayapura yang mendongkrak PAD ibukota Provinsi Papua ini sehingga naik cukup signifikan.
Walikota kepada wartawan mengatakan, pada rapat evaluasi telah dibahas beberapa poin, yakni mengevaluasi penerimaan dari tahun 2011-2015.
“Ada beberapa SKPD yang penerimaannya masih di bawah 46 persen dan itu masih kurang, namun ada juga yang sangat baik, baik dan juga ada yang excellent,” kata dia.
Bagi SKPD yang masih di bawah target, Walikota mengaku akan mengecek satu-persatu apa yang menjadi masalah dan kendala sehingga dicari apa yang menjadi solusi untuk mencapai target PAD di masing-masing SKPD tersebut.
“Bagi SKPD yang sangat baik dan excellent, saya minta untuk dipertahankan dan ditingkatkan,” sambungnya.
Dikatakan juga, sebelum BPPTSP dibentuk dan dari 8 jenis Retribusi ada dua yang tidak mencapai target. Namun setelah Badan ini dibentuk, dari 8 jenis retribusi hanya dua yang mencapai target.
“Hal ini sangat berpengaruh negatif pada PAD kota, sehingga apa yang menjadi langka untuk mendongkrak PAD sesudah Badan ini dibentuk, tentunya diperlukan SDM yang handal dan juga koordinasi yang harus terus ditingkatkan,” ungkapnya.
Rakor ini juga lanjut BTM adalah untuk menentukan target penerimaan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) untuk PAD tahun 2015,dan setelah diteliti kembali ada beberapa retsribusi dan pajak daerah yang harus dinaikan.sehingga ABT tahun 2015 capai 20 milyar,maka PAD kota tahun 2015 setelah perubahan mencapai Rp.146.426.400.000.
Selain itu, PAD kota tahun 2016 telah ditetapkan sebesar Rp.160.000.000.000, sehingga diharapkan pengelola PAD di masing-masing Dinas, Instansi dan Badan, harus sanggup dan mampu untuk mencapai itu.
“Dan cara untuk mengukur target yakni berdasarkan estimasi penerimaan setiap tahun, melihat juga situasi dan kondisi ekonomi, keamanan kota Jayapura sehingga PAD kota tahun 2016 telah di tetapkan,” cetusnya.
Walikota mengaku sangat yakin seluruh SKPD dapat bekerja maksimal untuk mencapai target.
“PAD bukanlah tugas tambahan dari setiap SKPD tapi merupakan tugas utama dalam membantu penerimaan PAD kota,” tegasnya.
Sementara itu, kepala Dispenda kota, Drs. Fachruddin Pasolo, M.Si juga menambahkan semua Instansi pengelola PAD sepakat dengan adanya perubahan anggaran target PAD tahun 2015 yang mana dari Rp.126.440.400.000,¬- berubah menjadi Rp.146.440.400.000,-
“Artinya pertumbuhan dari anggaran perubahan dengan anggaran target induk sebesar 16 persen sehingga kenaikan ini sangat signifikan, dan dari anggaran perubahan ke anggaran target 2016 sebesar 9,2 persen,” tambahnya. [Dharapos]