Christin Silibun, Peraih Medali Emas PON Kaltim 2008 yang Kembali Bersinar
pada tanggal
Saturday, 11 July 2015
KOTA SORONG - Lama menghilang karena masalah sekolah dan pekerjaan dari tahun 2008 hingga 2013, peraih medali emas dalam PON yang berlangsung di Kalimantan Timur tahun 2008, Christin Silibun kembali bersinar lagi di kancah seni beladiri Kempo.
Di PON Kaltim, Christin meraih medali emas di nomor randori atau pertarungan bebas kelas 45 kg putri, dan embu atau kerapian teknik berpasangan. Prestasinya di cabang olahraga Kempo tak perlu diragukan lagi, berbagai prestasi digapainya dari berbagai turnamen Kempo yang diikutinya.
Setelah aktif lagi dalam olahraga Kempo yang digelutinya sejak berusia 13 tahun, sinar Christin bersinar terang. Terjun di turnamen Kempo International Championship Surabaya tahun 2014 lalu, ia meraih medali emas di nomor randori serta medali perak di kategori embu.
“Saya mempelajari Ilmu beladiri Shorinji Kempo sejak umur 13 tahun, saat itu saya masih duduk di bangku kelas 1 SMP,” kata Christin Silubun dalam bincang-bincang dengan Koran ini, Selasa (7/7).
Awal mula merasakan bersaing dalam kejuaraan Kempo saat ia mengikuti Kejurda Kempo yang diselenggarakan di GOR Kota Sorong tahun 2005 lalu, ia yang turun di nomor randori meraih medali perak, sementara di nomor embu, ia harus puas dengan medali perunggu. Di tahun yang sama, ia terjun di Kejurnas yang dilangsungkan di Surabaya dengan raihan medali perak dalam nomor embu berpasangan putri, serta perunggu di nomor embu campuran putra-putri.
Setahun kemudian (2006), ia tampil di Kejurnas Kempo yang berlangsung di Samarinda dengan raihan perak di nomor randori serta perunggu di nomor embu beregu putrid. Di ajang pra PON tahun 2007, Christin yang tampil di nomor randori meraih medali perunggu, dan berhak tampil di PON 2008 yang berlangsung di Samarinda Kalimantan Timur, dan prestasi ini ditingkatkannya dengan tampil sebagai yang terbaik di nomor randori putri kelas 45 kg dalam ajang PON dan berhak memperoleh medali emas.
“Saya tidak menyangka saya bisa semaksimal itu, saya merasa bersyukur sekali pada bantuan Tuhan selama ini, akhirnya saya bisa meraih juara 1 saat itu,” ujarnya.
Sekembalinya menggeluti ketatnya persaingan beladiri Kempo yang beberapa tahun ditinggalkannya, selain tampil sebagai juara nomor randori di Surabaya pada tahun 2014, ia juga turun di turnamen Rektor Unhas Cup Makassar dengan capaian juara kedua di nomor randori kelas 48 kg yang diikutinya.
Christin yang saat ini tercatat sebagai PNS di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua Barat, punya sinar terang dan nama besar dalam olahraga Kempo khususnya di nomor randori dengan beragam prestasi yang sangat membanggakan. Ia berharap junior-juniornya yang saat ini menggeluti seni beladiri Kempo lebih berprestasi lagi ke depannya.
“Saya berharap bagi mereka yang sedang mempelari Kempo atau seni beladiri apapun dan jenis olaraga apapun, harus semangat dan benar-benar menekuninya. Ketika kita menekuni sesuatu, akan ada hasil besar yang menanti kita,” ujarnya. [RadarSorong]
Di PON Kaltim, Christin meraih medali emas di nomor randori atau pertarungan bebas kelas 45 kg putri, dan embu atau kerapian teknik berpasangan. Prestasinya di cabang olahraga Kempo tak perlu diragukan lagi, berbagai prestasi digapainya dari berbagai turnamen Kempo yang diikutinya.
Setelah aktif lagi dalam olahraga Kempo yang digelutinya sejak berusia 13 tahun, sinar Christin bersinar terang. Terjun di turnamen Kempo International Championship Surabaya tahun 2014 lalu, ia meraih medali emas di nomor randori serta medali perak di kategori embu.
“Saya mempelajari Ilmu beladiri Shorinji Kempo sejak umur 13 tahun, saat itu saya masih duduk di bangku kelas 1 SMP,” kata Christin Silubun dalam bincang-bincang dengan Koran ini, Selasa (7/7).
Awal mula merasakan bersaing dalam kejuaraan Kempo saat ia mengikuti Kejurda Kempo yang diselenggarakan di GOR Kota Sorong tahun 2005 lalu, ia yang turun di nomor randori meraih medali perak, sementara di nomor embu, ia harus puas dengan medali perunggu. Di tahun yang sama, ia terjun di Kejurnas yang dilangsungkan di Surabaya dengan raihan medali perak dalam nomor embu berpasangan putri, serta perunggu di nomor embu campuran putra-putri.
Setahun kemudian (2006), ia tampil di Kejurnas Kempo yang berlangsung di Samarinda dengan raihan perak di nomor randori serta perunggu di nomor embu beregu putrid. Di ajang pra PON tahun 2007, Christin yang tampil di nomor randori meraih medali perunggu, dan berhak tampil di PON 2008 yang berlangsung di Samarinda Kalimantan Timur, dan prestasi ini ditingkatkannya dengan tampil sebagai yang terbaik di nomor randori putri kelas 45 kg dalam ajang PON dan berhak memperoleh medali emas.
“Saya tidak menyangka saya bisa semaksimal itu, saya merasa bersyukur sekali pada bantuan Tuhan selama ini, akhirnya saya bisa meraih juara 1 saat itu,” ujarnya.
Sekembalinya menggeluti ketatnya persaingan beladiri Kempo yang beberapa tahun ditinggalkannya, selain tampil sebagai juara nomor randori di Surabaya pada tahun 2014, ia juga turun di turnamen Rektor Unhas Cup Makassar dengan capaian juara kedua di nomor randori kelas 48 kg yang diikutinya.
Christin yang saat ini tercatat sebagai PNS di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua Barat, punya sinar terang dan nama besar dalam olahraga Kempo khususnya di nomor randori dengan beragam prestasi yang sangat membanggakan. Ia berharap junior-juniornya yang saat ini menggeluti seni beladiri Kempo lebih berprestasi lagi ke depannya.
“Saya berharap bagi mereka yang sedang mempelari Kempo atau seni beladiri apapun dan jenis olaraga apapun, harus semangat dan benar-benar menekuninya. Ketika kita menekuni sesuatu, akan ada hasil besar yang menanti kita,” ujarnya. [RadarSorong]