BP Tangguh Percepat Pembangunan Energi Listrik di Papua Barat
pada tanggal
Wednesday, 22 July 2015
MANOKWARI - BP Tangguh terus melakukan koordinasi dengan Kementerian ESDM (Energi Sumber Daya Mineral) dan Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk mempercepat pembangunan energi listrik dengan memanfaatkan potensi gas alam yang diproduksi LNG Tangguh.
Hidayat Alhamid, salah seorang pejabat BP Tangguh menyatakan, BP Tangguh menyediakan 20 juta kaki kubik gas dari produksi train 3 yang diharapkan beroperasi tahun 2020 untuk kebutuhan listrik di Papua dan Papua Barat.
Hidayat mengatakan, saat ini LNG Tangguh memiliki 2 train dengan kapasitas produksi 7,6 juta ton gas per tahun. Sebagian besar produksi diekspror ke Korea Selatan, China dan Jepang serta digunakan untuk pemenuhan kebutuhan energy dalam negeri sejak tahun 2013. Sejak diproduksi tahun 2009, hingga Juni 2015 sudah ada 581 kargo dikapalkan ke berbagai tujuan ekspor, serta 133 kargo kondesat.
“BP Tangguh sedang memperluas operasi dengan membangun train 3 dengan investasi 10 miliar US dolar. Kita berharap kilang train 3 ini dapat beroperasi tahun 2020,” kata Hidayat dalam pertemuan di Mansinam Beach Resort Manokwari, baru-baru ini.
Terkait program corporate social responsibility (CSR), Hidayat menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang dilakukan BP Tangguh berdasarkan komitmen Amdal (analisis dampak lingkungan) di 62 kampung di Kabupaten Teluk Bintuni. Program-program yang dilaksanakan diantaranya pembenahan aspek kesehatan masyarakat seperti pemberantasan penyakit malaria.
“Sejak perusahaan ini beroperasi tahun 2000-an, prevalensi malaria 23 persen, tapi saat ini turun tinggal 0,2 persen. Ini bukan hanya angka statistic saja, tapi sudah dibuktikan dengan penghargaan yang diterima Kabupaten Teluk Bintuni terkait upaya-upaya pemberantasan penyakit malaria ini,” katanya.
Dari sektor infrastruktur, menurut Hidayat, BP Tangguh telah menyalurkan 4 mega watt tenaga listrik ke wilayah Kabupaten Teluk Bintuni. Diharapkan dalam waktu dekat ada tambahan 4 mega watt lagi. “Sehingga nanti ada 8 mega watt tenaga listrik yang akan kita salurkan ke Bintuni,” imbuhnya. [RadarSorong]
Hidayat Alhamid, salah seorang pejabat BP Tangguh menyatakan, BP Tangguh menyediakan 20 juta kaki kubik gas dari produksi train 3 yang diharapkan beroperasi tahun 2020 untuk kebutuhan listrik di Papua dan Papua Barat.
Hidayat mengatakan, saat ini LNG Tangguh memiliki 2 train dengan kapasitas produksi 7,6 juta ton gas per tahun. Sebagian besar produksi diekspror ke Korea Selatan, China dan Jepang serta digunakan untuk pemenuhan kebutuhan energy dalam negeri sejak tahun 2013. Sejak diproduksi tahun 2009, hingga Juni 2015 sudah ada 581 kargo dikapalkan ke berbagai tujuan ekspor, serta 133 kargo kondesat.
“BP Tangguh sedang memperluas operasi dengan membangun train 3 dengan investasi 10 miliar US dolar. Kita berharap kilang train 3 ini dapat beroperasi tahun 2020,” kata Hidayat dalam pertemuan di Mansinam Beach Resort Manokwari, baru-baru ini.
Terkait program corporate social responsibility (CSR), Hidayat menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang dilakukan BP Tangguh berdasarkan komitmen Amdal (analisis dampak lingkungan) di 62 kampung di Kabupaten Teluk Bintuni. Program-program yang dilaksanakan diantaranya pembenahan aspek kesehatan masyarakat seperti pemberantasan penyakit malaria.
“Sejak perusahaan ini beroperasi tahun 2000-an, prevalensi malaria 23 persen, tapi saat ini turun tinggal 0,2 persen. Ini bukan hanya angka statistic saja, tapi sudah dibuktikan dengan penghargaan yang diterima Kabupaten Teluk Bintuni terkait upaya-upaya pemberantasan penyakit malaria ini,” katanya.
Dari sektor infrastruktur, menurut Hidayat, BP Tangguh telah menyalurkan 4 mega watt tenaga listrik ke wilayah Kabupaten Teluk Bintuni. Diharapkan dalam waktu dekat ada tambahan 4 mega watt lagi. “Sehingga nanti ada 8 mega watt tenaga listrik yang akan kita salurkan ke Bintuni,” imbuhnya. [RadarSorong]