Boaz Solossa dan Imanuel Wanggai Layak Bermain di Luar Negeri
pada tanggal
Tuesday, 21 July 2015
JAKARTA - Para pemain Indonesia saat ini menjadi incaran beberapa klub asal luar negeri. Bukan hanya itu, para pemain Indonesia juga berniat meniti karier di negara lain, setelah kondisi sepakbola tanah air yang belum kunjung membaik.
Mantan pelatih tim nasional Indonesia, Jacksen F. Tiago, menyarankan Boaz Solossa dan Imanuel Wanggai, mereka berdua adalah mantan anak didik pelatih asal Brasil itu di Persipura Jayapura.
"Boaz adalah seorang yang punya kemampuan lengkap sebagai seorang penyerang. Heading, speed, mobilitas, shooting kiri maupun kanan bagus, dan naluri gol sangat luar biasa baik. Selain memiliki stamina yang prima," ujarnya kepada Goal.com.
Jacksen menyebut beberapa pesepak bola Indonesia yang memiliki teknik bermain baik dan membuatnya kagum. Namun, ia tak melihat ada yang lebih baik daripada Boaz.
"Ya, sejak saya bermain pertama kali di Indonesia untuk Petrokimia Putra pada 1994, tak ada yang mengalahkan bakat sepak bola milik Boaz," katanya.
Bahkan, pada Agustus 2010 di Kota Rio de Janeiro, Jacksen sempat menyebut nama Boaz kepada salah satu pengurus Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) sebagai barometer bakat sepak bola anak-anak Papua.
"Talenta yang diperlihatkan Boaz mengingatkan saya akan pesepak bola di Brasil. Ia sungguh berbakat. Indonesia beruntung memiliki pemain seperti dia," tambah mantan pelatih timnas Indonesia ini.
Dikatakan bersama Immanuel Wanggai, Boaz dipastikan akan bermain dengan kualitas terbaiknya di luar negeri.
"Mereka layak bermain di luar negeri," kata Jacksen.
Selain mereka berdua, Jacksen juga menyebut tiga nama pemain lain yang menurutnya dapat berkiprah di luar negeri. Diantaranya Manahati Lestusen, Achmad Jufriyanto, dan Evan Dimas.
Jacksen saat ini sedang menikmati kariernya di Malaysia, bersama Penang FA. Sementara ini, Penang berada di posisi ketiga klasemen sementara Malaysia Premier League (kasta kedua Liga Malaysia) dan masih berpeluang promosi ke Malaysia Super League musim 2016.
Nama Jacksen F. Tiago sudah tak asing lagi dalam persepakbolaan Indonesia. Terlebih, sepanjang kariernya di Indonesia pria asal Brasil itu sukses sebagai pemain maupun pelatih.
Sebagai pemain, dia sukses membawa Persebaya menjadi juara Divisi Utama Liga Indonesia musim 1996/97, sekaligus menjadi top skor di musim itu. Kariernya pun cemerlang ketika menjadi pelatih.
Persebaya pernah dibawanya menjadi juara Divisi Satu (2003) dan Divisi Utama (2004). Torehan fantastisnya sebagai pelatih bisa dibilang saat dirinya menukangi Persipura Jayapura.
Bersama tim Mutiara Hitam, Jacksen yang kini melatih Penang FA itu mampu merengkuh tiga kali juara Indonesia Super League (ISL) (2008/09, 2010/11, dan 2012/13), Community Shield (2009) dan Inter Island Cup (2011). Bahkan, dia mampu membawa Persipura menembus babak semi-final Piala AFC 2014. [Goal]
Mantan pelatih tim nasional Indonesia, Jacksen F. Tiago, menyarankan Boaz Solossa dan Imanuel Wanggai, mereka berdua adalah mantan anak didik pelatih asal Brasil itu di Persipura Jayapura.
"Boaz adalah seorang yang punya kemampuan lengkap sebagai seorang penyerang. Heading, speed, mobilitas, shooting kiri maupun kanan bagus, dan naluri gol sangat luar biasa baik. Selain memiliki stamina yang prima," ujarnya kepada Goal.com.
Jacksen menyebut beberapa pesepak bola Indonesia yang memiliki teknik bermain baik dan membuatnya kagum. Namun, ia tak melihat ada yang lebih baik daripada Boaz.
"Ya, sejak saya bermain pertama kali di Indonesia untuk Petrokimia Putra pada 1994, tak ada yang mengalahkan bakat sepak bola milik Boaz," katanya.
Bahkan, pada Agustus 2010 di Kota Rio de Janeiro, Jacksen sempat menyebut nama Boaz kepada salah satu pengurus Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) sebagai barometer bakat sepak bola anak-anak Papua.
"Talenta yang diperlihatkan Boaz mengingatkan saya akan pesepak bola di Brasil. Ia sungguh berbakat. Indonesia beruntung memiliki pemain seperti dia," tambah mantan pelatih timnas Indonesia ini.
Dikatakan bersama Immanuel Wanggai, Boaz dipastikan akan bermain dengan kualitas terbaiknya di luar negeri.
"Mereka layak bermain di luar negeri," kata Jacksen.
Selain mereka berdua, Jacksen juga menyebut tiga nama pemain lain yang menurutnya dapat berkiprah di luar negeri. Diantaranya Manahati Lestusen, Achmad Jufriyanto, dan Evan Dimas.
Jacksen saat ini sedang menikmati kariernya di Malaysia, bersama Penang FA. Sementara ini, Penang berada di posisi ketiga klasemen sementara Malaysia Premier League (kasta kedua Liga Malaysia) dan masih berpeluang promosi ke Malaysia Super League musim 2016.
Nama Jacksen F. Tiago sudah tak asing lagi dalam persepakbolaan Indonesia. Terlebih, sepanjang kariernya di Indonesia pria asal Brasil itu sukses sebagai pemain maupun pelatih.
Sebagai pemain, dia sukses membawa Persebaya menjadi juara Divisi Utama Liga Indonesia musim 1996/97, sekaligus menjadi top skor di musim itu. Kariernya pun cemerlang ketika menjadi pelatih.
Persebaya pernah dibawanya menjadi juara Divisi Satu (2003) dan Divisi Utama (2004). Torehan fantastisnya sebagai pelatih bisa dibilang saat dirinya menukangi Persipura Jayapura.
Bersama tim Mutiara Hitam, Jacksen yang kini melatih Penang FA itu mampu merengkuh tiga kali juara Indonesia Super League (ISL) (2008/09, 2010/11, dan 2012/13), Community Shield (2009) dan Inter Island Cup (2011). Bahkan, dia mampu membawa Persipura menembus babak semi-final Piala AFC 2014. [Goal]