Benhur Tommy Mano Minta Imam Nahrawi Hormati Hukum di Indonesia
pada tanggal
Thursday, 23 July 2015
KOTA JAYAPURA - Setelah melalui proses panjang terkait kisruh dengan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi dengan wadah persepakbolaan Indonesia atau PSSI akhirnya bisa bernafas lega pasca turunnya putusan dalam sidang di PT PTUN Jakarta yang memenangkan organisasi tersebut.
Putusan tersebut tentunya disambut gembira seluruh klub sepak bola yang ada di Indonesia, karena dipastikan tidak lama lagi kompetisi sepakbola di Indonesia bakal bergulir kembali.
Terkait hal itu, selaku Ketua Umum Persipura Jayapura dan ketua Asosiasi PSSI Papua, Benhur Tomi Mano (BTM) menilai kemenangan PSSI dalam sidang di PT PTUN bukan masalah menang atau kalah.
“Tetapi yang terpenting di sini adalah siapa pun dia harus menghormati hukum yang tertinggi di negeri ini,” ungkapnya kepada wartawan usai menggelar Rapat Koordinasi Kamtibmas bersama TNI-POLRI, tokoh agama, dan lembaga adat Port Numbay, Senin (20/7).
Karena itu, BTM mengajak Menpora untuk duduk bersama guna membicarakan hal tersebut agar kompetisi sepak bola di Indonesia harus kembali digulirkan serta mengikuti regulasi yang ditetapkan FIFA, AFC dan PSSI.
“Sepak bola di Indonesia akan menjadi bagian terpenting yang mempersatukan seluruh Indonesia dengan baik,” tandasnya sembari berkelakar bahwa sangatlah lucu apabila kompetisi digulirkan kembali tanpa Persipura yang berciri khas hitam kulit dan keriting rambut.
Selain itu, Persipura juga punya peran dan andil untuk mempersatukan bangsa Indonesia dalam setiap kompetisi resmi yang digulirkan di negeri ini.
“Persipura tidak akan mengikuti kompetisi yang digelar Federasi di luar PSSI. Persipura hanya mengakui PSSI yang berada di bawah FIFA dan AFC dan itu yang akan diikuti Persipura Jayapura,” tegas BTM.
Apalagi, Persipura memiliki nama besar yang berhasil membawa nama sepak bola Indonesia di kancah sepakbola Asia.
“PSSI dan Menpora harus bersama-sama menerima keputusan pengadilan dan kembali untuk menggelar kompetisi resmi. Walau macet beberapa bulan namun kompetisi harus segera dilaksanakan lagi. Sehingga harus duduk bersama untuk membicarakan even bergensi tersebut,” jelasnya.
Persipura, lanjut BTM, tidak berpihak kepada PSSI atau Menpora akan tetapi hal yang terpenting adalah sama-sama untuk membijaki permasalahan sepak bola Indonesia secara arif dan bijaksana agar sepak bola dapat digelar resmi.
“Dari kemenangan di PTUN ini maka rencana PSSI menggelar Kompetisi Indonesia Satu harus segera direalisasikan,” lanjutnya sembari menegaskan apabila kompetisi digelar resmi maka Persipura akan mengikutinya.
“Tapi kalau digelar di luar PSSI maka Persipura tidak akan mengikutinya, karena Persipura punya nama dan tim besar sehingga hanya taat pada Federasi resmi,” pungkasnya. [Dharapos]
Putusan tersebut tentunya disambut gembira seluruh klub sepak bola yang ada di Indonesia, karena dipastikan tidak lama lagi kompetisi sepakbola di Indonesia bakal bergulir kembali.
Terkait hal itu, selaku Ketua Umum Persipura Jayapura dan ketua Asosiasi PSSI Papua, Benhur Tomi Mano (BTM) menilai kemenangan PSSI dalam sidang di PT PTUN bukan masalah menang atau kalah.
“Tetapi yang terpenting di sini adalah siapa pun dia harus menghormati hukum yang tertinggi di negeri ini,” ungkapnya kepada wartawan usai menggelar Rapat Koordinasi Kamtibmas bersama TNI-POLRI, tokoh agama, dan lembaga adat Port Numbay, Senin (20/7).
Karena itu, BTM mengajak Menpora untuk duduk bersama guna membicarakan hal tersebut agar kompetisi sepak bola di Indonesia harus kembali digulirkan serta mengikuti regulasi yang ditetapkan FIFA, AFC dan PSSI.
“Sepak bola di Indonesia akan menjadi bagian terpenting yang mempersatukan seluruh Indonesia dengan baik,” tandasnya sembari berkelakar bahwa sangatlah lucu apabila kompetisi digulirkan kembali tanpa Persipura yang berciri khas hitam kulit dan keriting rambut.
Selain itu, Persipura juga punya peran dan andil untuk mempersatukan bangsa Indonesia dalam setiap kompetisi resmi yang digulirkan di negeri ini.
“Persipura tidak akan mengikuti kompetisi yang digelar Federasi di luar PSSI. Persipura hanya mengakui PSSI yang berada di bawah FIFA dan AFC dan itu yang akan diikuti Persipura Jayapura,” tegas BTM.
Apalagi, Persipura memiliki nama besar yang berhasil membawa nama sepak bola Indonesia di kancah sepakbola Asia.
“PSSI dan Menpora harus bersama-sama menerima keputusan pengadilan dan kembali untuk menggelar kompetisi resmi. Walau macet beberapa bulan namun kompetisi harus segera dilaksanakan lagi. Sehingga harus duduk bersama untuk membicarakan even bergensi tersebut,” jelasnya.
Persipura, lanjut BTM, tidak berpihak kepada PSSI atau Menpora akan tetapi hal yang terpenting adalah sama-sama untuk membijaki permasalahan sepak bola Indonesia secara arif dan bijaksana agar sepak bola dapat digelar resmi.
“Dari kemenangan di PTUN ini maka rencana PSSI menggelar Kompetisi Indonesia Satu harus segera direalisasikan,” lanjutnya sembari menegaskan apabila kompetisi digelar resmi maka Persipura akan mengikutinya.
“Tapi kalau digelar di luar PSSI maka Persipura tidak akan mengikutinya, karena Persipura punya nama dan tim besar sehingga hanya taat pada Federasi resmi,” pungkasnya. [Dharapos]