Yotje Mende Harap Anggotanya Ubah Cara Pikir dalam Jalankan Tugas
pada tanggal
Tuesday, 9 June 2015
WAMENA (JAYAWIJAYA) – Kepala Kepolisian Daerah Papua, Inspektur Jenderal Polisi Yotje Mende menegaskan kepada seluruh personil Polri di wilayah Papua khususnya di Polres Jayawijaya, agar dapat mengubah mindset atau pola pikir dalam menjalankan tugas pokoknya ke arah yang lebih baik.
Hal itu ditegaskan Kapolda Papua saat melakukan kunjungan beserta rombong ke Wamena dan melakukan pertemuan dengan Kapolres dan seluruh jajaran Polres Jayawijaya pada Senin (8/6).
Kapolda mengungkapkan, kunjungan kerjanya kali ini ke Wamena selain mengecek tugas dari personil Polri di Polres Jayawijaya, juga melakukan evaluasi serta menekankan kepada seluruh personil Polri untuk dapat melaksanakan kebijakan-kebijakan pimpinan, baik Kapolri maupun Kapolda sendiri terkait dengan tugas pokok sebagai pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat dan penegakan hukum.
Selain itu, Kapolda dalam pertemuanya dengan seluruh perwira Polres Jayawijaya menekankan agar seluruh anggota polisi harus mengubah mindinset ke arah lebih baik mencegah dari pada mengobati.
“Oleh karena itu, masalah-masalah penegakan hukum yang terdahulu itu memang imbang, artinya pecegahan dan penegakan hukum yang selama ini berjalan simultan, kita ubah pola itu jadi mengutamakan pencegahan. Penegakan hukum itu apabila betul-betul adanya fakta nyata, atau adanya korban kemudian ada pihak-pihak yang menginginkan untuk itu kita lakukan,” ujar Kapolda kepada wartawan.
Dijelaskan Kapolda, permasalahan-permasalahan terdahulu seperti halnya pihak kepolisian saat ini sedang melakukan pendekatan secara persuasif terhadap kelompok yang berseberangan dengan pendekatan kedamaian dan perdamaian.
Khusus untuk kelompok sipil bersenjata, Kapolda berharap mereka dapat bergabung kembali, karena operasi Papua damai atau kegiatan-kegiatan kepolisian di dalam penggalangan untuk mencapai Papua Damai bebas dari ancaman dari kriminal bersenjata atau kelompok-kelompok sipil bersenjata ini yang dikedepankan, sebagaimana penekanan Presiden pada kunjungan kerja ke Jayapura dan Merauke baru-baru ini juga Kapolri.
“Enden Wanimbo ingin bergabung kembali ke negara saya sangat menerimanya dan saya berharap itu. Lupakan saja masalah-masalah lalu, masalah lalu memang kita pun hanya menyinggung hanya sedikit saja terkait dengan dengan sebab akibat terkait dengan tindakan-tindakan mereka terdahulu, tetapi kita tidak akan melakukan tindakan-tindakan keras sejauh mereka tidak melakukan perlawanan apalagi secara sukarela untuk ingin berdamai dan bergabung dengan kita,” tegas Kapolda.
“Jadi, kelompok-kelompok sipil bersenjata ini siapa pun dia harapan kita dan juga TNI berharap adanya semacam suatu kedamaian, karena Papua sekarang ini kita lihat di sini semakin kondusif, semakin terbebas dari gangguan sipil bersenjata di awal maupun beberapa waktu lalu ada beberapa yang terjadi di Illaga, Kabupaten Puncak dan Puncak Jaya. Saya pun berharap kesadaran dari kelompok-kelompok ini, mari bangun Papua ini ke perdamaian yang solid antara pejabat-pejabat aparatur keamanan dengan mereka dan kita ciptakan dengan kesejahteraan,” tambahnya. [Jubi]
Hal itu ditegaskan Kapolda Papua saat melakukan kunjungan beserta rombong ke Wamena dan melakukan pertemuan dengan Kapolres dan seluruh jajaran Polres Jayawijaya pada Senin (8/6).
Kapolda mengungkapkan, kunjungan kerjanya kali ini ke Wamena selain mengecek tugas dari personil Polri di Polres Jayawijaya, juga melakukan evaluasi serta menekankan kepada seluruh personil Polri untuk dapat melaksanakan kebijakan-kebijakan pimpinan, baik Kapolri maupun Kapolda sendiri terkait dengan tugas pokok sebagai pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat dan penegakan hukum.
Selain itu, Kapolda dalam pertemuanya dengan seluruh perwira Polres Jayawijaya menekankan agar seluruh anggota polisi harus mengubah mindinset ke arah lebih baik mencegah dari pada mengobati.
“Oleh karena itu, masalah-masalah penegakan hukum yang terdahulu itu memang imbang, artinya pecegahan dan penegakan hukum yang selama ini berjalan simultan, kita ubah pola itu jadi mengutamakan pencegahan. Penegakan hukum itu apabila betul-betul adanya fakta nyata, atau adanya korban kemudian ada pihak-pihak yang menginginkan untuk itu kita lakukan,” ujar Kapolda kepada wartawan.
Dijelaskan Kapolda, permasalahan-permasalahan terdahulu seperti halnya pihak kepolisian saat ini sedang melakukan pendekatan secara persuasif terhadap kelompok yang berseberangan dengan pendekatan kedamaian dan perdamaian.
Khusus untuk kelompok sipil bersenjata, Kapolda berharap mereka dapat bergabung kembali, karena operasi Papua damai atau kegiatan-kegiatan kepolisian di dalam penggalangan untuk mencapai Papua Damai bebas dari ancaman dari kriminal bersenjata atau kelompok-kelompok sipil bersenjata ini yang dikedepankan, sebagaimana penekanan Presiden pada kunjungan kerja ke Jayapura dan Merauke baru-baru ini juga Kapolri.
“Enden Wanimbo ingin bergabung kembali ke negara saya sangat menerimanya dan saya berharap itu. Lupakan saja masalah-masalah lalu, masalah lalu memang kita pun hanya menyinggung hanya sedikit saja terkait dengan dengan sebab akibat terkait dengan tindakan-tindakan mereka terdahulu, tetapi kita tidak akan melakukan tindakan-tindakan keras sejauh mereka tidak melakukan perlawanan apalagi secara sukarela untuk ingin berdamai dan bergabung dengan kita,” tegas Kapolda.
“Jadi, kelompok-kelompok sipil bersenjata ini siapa pun dia harapan kita dan juga TNI berharap adanya semacam suatu kedamaian, karena Papua sekarang ini kita lihat di sini semakin kondusif, semakin terbebas dari gangguan sipil bersenjata di awal maupun beberapa waktu lalu ada beberapa yang terjadi di Illaga, Kabupaten Puncak dan Puncak Jaya. Saya pun berharap kesadaran dari kelompok-kelompok ini, mari bangun Papua ini ke perdamaian yang solid antara pejabat-pejabat aparatur keamanan dengan mereka dan kita ciptakan dengan kesejahteraan,” tambahnya. [Jubi]