Yayasan Anak Palisluhelmi (YAP) Kembangkan Kerajinan Kulit Genemon
pada tanggal
Wednesday, 17 June 2015
“Dulunya kulit kayu genemon hanya dijadikan sebagai bahan pembuat noken, sehingga kami membina mama-mama untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mereka untuk membuat berbagai jenis kerjinan tangan yang bernilai ekonomis,” ujar Koordinator Seni Budaya Lokal, Lusi Songonau pada Jumat (12/6).
Lusi mengatakan masyarakat selama ini hanya mengetahui pohon genemon hanya diolah daunnya menjadi sayuran.
“Dengan bantuan Yayasan Anak Palisluhelmi saat ini kulit genemon dapat dijadikan bahan kreatif seperti pembuatan noken, tempat tisu, tempat bunga, topi, tas, lukisan, alat gendong, tempat lampu, bingkai foto, bunga dan jepitan rambut,” jelasnya.
Dikatakan untuk mendapatkan bahan kulit ganemon pihaknya tidak terlalu sulit karena cukup melimpah di daerah ini.
“Untuk dijadikan bahan pembuatan kerajinan tangan, kulit genemon diproses selama 3 hari dari pemisah kulit dari kayu hingga pengering kulit dan kemudian dilanjutkan untuk menjadi kerajinan,” jelasnya.
Menurut Lusi, saat ini ada 10 mama-mama Papua yang dibina yayasan dan secara umum mereka telah mahir untuk menghasilkan produk kerajinan yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
“Keunggulan kerajinan tangan produksi kami karena menggunakan pewarna alami, seperti warna keemasan , cokelat serta merah,” jelasnya.
Ia menegaskan pada umumnya pembelu memilih produk kerajinan mereka karena diproduksi secara buatan tangan berbahan kulit kayu yang masih sangat tradisional.
“Karena berbahan kulit kayu ganemon menjadikan harga jual kerajinan ini terbilang cukup tinggi dipasaran. Hal ini tentu sangat menggembirakan, karena memberikan tambahan penambatan yang besar bagi masyarakat lokal di daerah Timika,” ujarnya. [TimikaEkspres]