Website Wandermind Buatan Indonesia, Bukan Buatan Amerika Serikat
pada tanggal
Saturday, 6 June 2015
KOTA JAYAPURA – Penipuan investasi bodong mencapai lebih dari Rp 262 miliar yang dilakukan Gunardi Gunawan ternyata dapat tercium dengan jelas. Berbagai upaya mereka lakukan sehingga tampilan dari usaha tersebut seolah murni untuk mencari keutungan bersama. Sayangnya hal ini hanya bohong belaka.
Satu alasan utama yang sering diajukan oleh pihak Wandermind adalah website utama mereka yang memiliki alamat domain, Wandermindinc.com merupakan website dari Amerika Serikat, Mengutip klaim yang terdapat pada brosur perusahaan inverstasi itu, bahwa bisnis itu diawali di Amerika Serikat. Kami pun mencari tahu kebenarannya melalui website utama mereka.
“Perusahaan yang berdiri di Amerika Serikat, awal Desember 2013 ini, menjalankan bisnis jasa layanan perjalanan dan pariwisata istimewa bagi pelanggan yang sadar akan gaya hidup dan promotor jasa edukasi property. Kami menggunakan Internet untuk mengembangkan sistem online canggih yang memungkinkan Distributor kami mengatur bisnis mereka sendiri kapan pun dan dimanapun,” tulis brosur dengan bahasa Indonesia dan Inggris yang dipublikasikan lewat grup Facebook, forum dan berbagai blog yang dibuat oleh para relawannya.
Dari penelusuran registrar domain nampak bahwa,WanderMindInc.com, merupakan perusahaan dengan menggunakan alamat Jalan 601, South Figueroa Street Suite 4050, Los Angeles, California.
Setelah dicek melalui Google map, pada alamat ini terdapat sebuah bangunan sewa bertingkat enam milik Servcorp, sebuah perusahaan penyewaan kantor virtual (dunia maya), ruang eksekutif dan ruang pertemuan sementara yang digunakan oleh berbagai pihak yang ingin membuat kantor sewaan dalam beberapa bulan, bukan kantor permanen.
Sedangkan nomor teleponnya dan nomor faxnya yang menggunakan kode area 949 bukanlah nomor dari wilayah Los Angeles County (setingkat Kabupaten) tempat kantor Wandermind berada, melainkan wilayah Orange County yang merupakan kabupaten tetangga dari Los Angeles. Selain itu nomor itu tidak dapat dihubungi.
Hal ini bertentangan dengan klaim bahwa lokasi itu merupakan kantor pusat Wandermind. Sehingga ini merupakan indikasi pertama adanya usaha penipuan.
Sayangnya usaha untuk memoles penipuan bulus ini tidaklah sempurna, karena pada data registrar yang menunjukkan hosting pembuat website tersebut ada fakta yang bertentangan dengan klaim yang selama ini diserukan. Bukannya berasal dari Amerika Serikat, ternyata pendaftar domain tersebut berasal dari perusahaan hosting online lokal yang berdomisili di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Adalah MedanWeb.com yang mendaftarkan domain ini dari Public Domain Registry pada 25 September 2013. Perusahaan yang mengklaim beralamat Jl. Bilal No. 39/1 Medan ini menggunakan Softlayer dengan format CSS yang standar dan sederhana sebagai hosting tampilan website tersebut.
Sedangkan keanehan lainnya adalah perubahan pada email yang digunakan sebagai syarat mutlak untuk mengaktifkan domain tersebut. Kontak email yang awalnya menggunakan layanan email gratis dari Google, wandermindinc@gmail.com pada bulan September 2013, kemudian diubah menjadi costumercare@wandermindinc.com pada bulan Mei 2015. Pasca penangkapan direktur utama dari perusahaan investasi bodong itu.
Hal terakhir dan yang terlihat mencolok adalah kemiripan dari logo Wandermind dan MedanWeb yang sama-sama menggunakan huru W dan M, pada kedua website itu nampak logonya membentuk formasi yang sama yakni W berada di bawah M, pada awal website ini lahir ada beberapa konsep logo yang mirip dipergunakan.
Sebelumnya pemimpin Wandermind, Gunami Gunawan mengklaim bahwa usaha investasi bodong yang dipimpin olehnya itu berpusat di Amerika Serikat.
“Kegiatan ini pusatnya di Los Angeles, menurut promosinya ya, nggak tahu benarnya, kita dalami, belum jelas," kata Dirkrimsus Polda Papua Kombes Guntur Setyanto.
Guntur menyampaikannya saat menggelar jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (30/5). Hadir juga dalam kesempatan itu, Kasubdit Indagsi Polda Papua Kompol Juliarman EP Pasaribu dan Ketua Umum Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) Djoko Komara.
Guntur menjelaskan, pihaknya telah menggandeng Interpol untuk menelusuri kebenaran pengakuan pihak GG itu. Selain itu, menggandeng Interpol juga bertujuan menelusuri aset GG yang ada di luar negeri.
"Kita gandeng Bareskrim, Interpol untuk mendalami ini dan juga aset-asetnya (GG) di luar negeri," ujarnya.
Menurut Guntur, Wandermind berkembang di Papua sejak Mei tahun 2014 lalu. Mulai dari Timika, Jayapura, Keerom, Sarmi, Wamena, Manokwari, Sorong dan beberapa daerah lainnya di Papua.
"Papua merupakan jumlah member paling banyak di Indonesia. Kerugian sekitar Rp. 262 Milyar, itu di Papua saja," pungkasnya.
Gunamii Gunawan selaku pemilik PT Wandermind mengiming-imingi calon investor untuk membeli delapan akun bernilai Rp 30 juta. Nah, setiap investor yang sudah mendapat akun bisa menjadi agen penjualan tiket pesawat dan hotel. Namun ternyata, masih menurut polisi, iming-iming sebagai agen pesawat dan hotel itu tak pernah ada.
Adapun keuntungan didapatkan investor jika dia berhasil menggaet investor baru. Uang dari investor baru itu mengalir terus ke atas, mirip seperti skema MLM atau MMM.
Dari penelusuran yang dilakukan, Polda Papua menemukan adanya indikasi pencucian uang dari kasus investasi dengan skema ponzi ini. Oleh karena itu Polda Papua meminta bantuan PPATK untuk mendapatkan Laporan Hasil Analisa (LHA) perputaran uang yang melibatkan PT Wandermind, salah satu unit usaha milik Gunami Gunawan itu. [Papuanesia/Detik]
Satu alasan utama yang sering diajukan oleh pihak Wandermind adalah website utama mereka yang memiliki alamat domain, Wandermindinc.com merupakan website dari Amerika Serikat, Mengutip klaim yang terdapat pada brosur perusahaan inverstasi itu, bahwa bisnis itu diawali di Amerika Serikat. Kami pun mencari tahu kebenarannya melalui website utama mereka.
“Perusahaan yang berdiri di Amerika Serikat, awal Desember 2013 ini, menjalankan bisnis jasa layanan perjalanan dan pariwisata istimewa bagi pelanggan yang sadar akan gaya hidup dan promotor jasa edukasi property. Kami menggunakan Internet untuk mengembangkan sistem online canggih yang memungkinkan Distributor kami mengatur bisnis mereka sendiri kapan pun dan dimanapun,” tulis brosur dengan bahasa Indonesia dan Inggris yang dipublikasikan lewat grup Facebook, forum dan berbagai blog yang dibuat oleh para relawannya.
Dari penelusuran registrar domain nampak bahwa,WanderMindInc.com, merupakan perusahaan dengan menggunakan alamat Jalan 601, South Figueroa Street Suite 4050, Los Angeles, California.
Setelah dicek melalui Google map, pada alamat ini terdapat sebuah bangunan sewa bertingkat enam milik Servcorp, sebuah perusahaan penyewaan kantor virtual (dunia maya), ruang eksekutif dan ruang pertemuan sementara yang digunakan oleh berbagai pihak yang ingin membuat kantor sewaan dalam beberapa bulan, bukan kantor permanen.
Sedangkan nomor teleponnya dan nomor faxnya yang menggunakan kode area 949 bukanlah nomor dari wilayah Los Angeles County (setingkat Kabupaten) tempat kantor Wandermind berada, melainkan wilayah Orange County yang merupakan kabupaten tetangga dari Los Angeles. Selain itu nomor itu tidak dapat dihubungi.
Hal ini bertentangan dengan klaim bahwa lokasi itu merupakan kantor pusat Wandermind. Sehingga ini merupakan indikasi pertama adanya usaha penipuan.
Sayangnya usaha untuk memoles penipuan bulus ini tidaklah sempurna, karena pada data registrar yang menunjukkan hosting pembuat website tersebut ada fakta yang bertentangan dengan klaim yang selama ini diserukan. Bukannya berasal dari Amerika Serikat, ternyata pendaftar domain tersebut berasal dari perusahaan hosting online lokal yang berdomisili di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Adalah MedanWeb.com yang mendaftarkan domain ini dari Public Domain Registry pada 25 September 2013. Perusahaan yang mengklaim beralamat Jl. Bilal No. 39/1 Medan ini menggunakan Softlayer dengan format CSS yang standar dan sederhana sebagai hosting tampilan website tersebut.
Sedangkan keanehan lainnya adalah perubahan pada email yang digunakan sebagai syarat mutlak untuk mengaktifkan domain tersebut. Kontak email yang awalnya menggunakan layanan email gratis dari Google, wandermindinc@gmail.com pada bulan September 2013, kemudian diubah menjadi costumercare@wandermindinc.com pada bulan Mei 2015. Pasca penangkapan direktur utama dari perusahaan investasi bodong itu.
Hal terakhir dan yang terlihat mencolok adalah kemiripan dari logo Wandermind dan MedanWeb yang sama-sama menggunakan huru W dan M, pada kedua website itu nampak logonya membentuk formasi yang sama yakni W berada di bawah M, pada awal website ini lahir ada beberapa konsep logo yang mirip dipergunakan.
Sebelumnya pemimpin Wandermind, Gunami Gunawan mengklaim bahwa usaha investasi bodong yang dipimpin olehnya itu berpusat di Amerika Serikat.
“Kegiatan ini pusatnya di Los Angeles, menurut promosinya ya, nggak tahu benarnya, kita dalami, belum jelas," kata Dirkrimsus Polda Papua Kombes Guntur Setyanto.
Guntur menyampaikannya saat menggelar jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (30/5). Hadir juga dalam kesempatan itu, Kasubdit Indagsi Polda Papua Kompol Juliarman EP Pasaribu dan Ketua Umum Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) Djoko Komara.
Guntur menjelaskan, pihaknya telah menggandeng Interpol untuk menelusuri kebenaran pengakuan pihak GG itu. Selain itu, menggandeng Interpol juga bertujuan menelusuri aset GG yang ada di luar negeri.
"Kita gandeng Bareskrim, Interpol untuk mendalami ini dan juga aset-asetnya (GG) di luar negeri," ujarnya.
Menurut Guntur, Wandermind berkembang di Papua sejak Mei tahun 2014 lalu. Mulai dari Timika, Jayapura, Keerom, Sarmi, Wamena, Manokwari, Sorong dan beberapa daerah lainnya di Papua.
"Papua merupakan jumlah member paling banyak di Indonesia. Kerugian sekitar Rp. 262 Milyar, itu di Papua saja," pungkasnya.
Gunamii Gunawan selaku pemilik PT Wandermind mengiming-imingi calon investor untuk membeli delapan akun bernilai Rp 30 juta. Nah, setiap investor yang sudah mendapat akun bisa menjadi agen penjualan tiket pesawat dan hotel. Namun ternyata, masih menurut polisi, iming-iming sebagai agen pesawat dan hotel itu tak pernah ada.
Adapun keuntungan didapatkan investor jika dia berhasil menggaet investor baru. Uang dari investor baru itu mengalir terus ke atas, mirip seperti skema MLM atau MMM.
Dari penelusuran yang dilakukan, Polda Papua menemukan adanya indikasi pencucian uang dari kasus investasi dengan skema ponzi ini. Oleh karena itu Polda Papua meminta bantuan PPATK untuk mendapatkan Laporan Hasil Analisa (LHA) perputaran uang yang melibatkan PT Wandermind, salah satu unit usaha milik Gunami Gunawan itu. [Papuanesia/Detik]