Warga Jepang Diajak Kunjungi Tanah Papua
pada tanggal
Friday, 12 June 2015
TOKYO (JEPANG) - Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra mengajak warga Jepang untuk mengunjungi Tanah Papua yang memiliki kekayaan alam yang sangat indah.
“Cantik sekali Papua itu. Bahkan seolah ada kota yang mengelilingi laut, kita bisa melihat dari atas kecantikan Papua itu. Kalau bisa dan ada waktu, datanglah ke Papua di masa mendatang,” kata Yusron Ihza Mahendra, Dubes Indonesia untuk Jepang dalam acara pembukaan Papua Week, Kamis (11/6) di ASEAN-Japan Center Tokyo yang terletak didekat pintu ke luar stasiun kereta api Onarimon No A4, Tokyo.
“Kami berharap Biak yang sangat indah dengan alam, pantai, ragam burung dan juga buat olahraga outdoor, kiranya dapat dikembangkan lebih lanjut guna pembangunan dan kemajuan Biak lebih lanjut,” kata Yusron lagi.
Sedangkan Acting Secretary General ASEAN-Japan Center, Dananjaya Axioma, mengatakan bagi masyarakat Jepang yang homogen, tentu event ini menjadi menarik mengingat selama ini masyarakat Jepang hanya mengenal Bali.
"Event Papua ini teramat istimewa karena menghadirkan kepala suku asli dari Dani, lembah Baliem langsung dari Papua ke Jepang. Tentu juga karena event tersebut dapat menambah khazanah tentang kekayaan aneka ragam budaya Indonesia di Jepang," ungkap Dananjaya.
Dikatakan, pemerintah Indonesia kini bisa menampilkan juga wilayah paling timur yang tentunya sangat kontras dari Bali, dan hal ini tentu sangat menarik perhatian masyarakat Jepang.
Dnajaya juga mengatakan, pada event itu akan dipamerkan karya-karya foto terbaik. Evi Aryati Arbay yang baru saja memenangkan 2 penghargaan internasional atas karya-karya fotografinya. Sekitar 60 foto hasil penjelajahan Evi di pedalaman Papua yang menyajikan rekaman tentang kehidupan suku Dani dari lembah Baliem akan dapat dinikmati khalayak Jepang.
"Saya juga harus sampaikan apresiasi tinggi kepada Evi Aryati Arbay, fotografer muda berbakat yang begitu gigihnya mengangkat Papua ke dunia sehingga bisa terselenggara event Papua Week di ASEAN-Japan Centre, Tokyo. Tentu juga terima kasih kepada KBRI Tokyo yang membantu bisa terselenggaranya event Papua week ini," ungkapnya.
Setelah suksesnya event budaya Indonesia Galore pada bulan maret lalu di ASEAN-Japan Centre - Tokyo, Indonesia kembali menggebrak publik Jepang dengan menghadirkan serangkaian aktivitas promosi pariwisata dan budaya di Tokyo dengan mengusung tema kuat yang unik bertajuk “Papua Week : To the Heart of the Bird of Paradise Land”.
Di ruang pameran ASEAN-Japan Centre(AJC) - Tokyo, Papua week yang diusung oleh fotografer professional Evi Aryati Arbay bekerjasama dengan Pemda Biak dan Jayawiya akan digelar 11 hingga 14 Juni 2015 dan terbuka untuk umum.
Event tersebut dilaksanakan dengan mengambil momentum menjelang musim libur panjang musim panas di Jepang tiba, sehingga diharapkan dapat mengundang animo masyarakat Jepang, khususnya kawasan Kanto, untuk lebih mengenal Indonesia dan pada akhirnya juga untuk berkunjung ke Indonesia.
Ricky Suhendar, Koordinator fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Tokyo menyambut baik upaya promosi Indonesia di ASEAN-Japan Centre.
"KBRI pada prinsipnya senantiasa mendukung setiap prakarsa mandiri dalam melakukan promosi Indonesia di Jepang baik yang diusung institusi pemerintah maupun inisiatif yang datang dari masyarakat," ujarnya.
Upaya promosi terpadu Indonesia di ASEAN-Japan Centre ini juga mendapatkan tanggapan antusias dari masyarakat Indonesia di Jepang.
Nofa Tsukada, salah satu diaspora Indonesia yang membantu penyelenggara dengan sukarela menyambut baik event ini.
"Event budaya seperti ini bagus untuk dapat sering diadakan di Jepang karena bisa lebih memberikan alternatif tentang destinasi wisata Indonesia lain di luar Bali yang sudah sangat terkenal di sini," katanya.
Papua Week yang akan berlangsung selama 4 hari ini akan diisi oleh aneka kegiatan, di antaranya; Mini fashion exhibition karya designer Merdi Sihombing yang terkenal dengan “Noken” fashion dan melibatkan pragawati-pragawati Jepang dari Kanon Models, Pentas tarian dan musik tradisional dari Kabupaten Biak, workshop ukiran dari suku Biak.
Seminar Pariwisata oleh Kepala Dinas Pariwisata Biak, Kaispar Yubelius Usior dan Presentasi destinasi Wisata Papua oleh Kanon Ltd, Photo corner dimana para pengunjung pameran dapat berfoto dengan pakaian tradisional Papua bersama suku asli Dani dengan latar panorama indah Papua, Dialog tentang suku Dani oleh Evi Aryati Arbay dan Didimus Mabel.
Selama pameran berlangsung, pengunjung juga dapat menikmati hidangan kopi Papua, satu kesempatan baik juga untuk lebih memperkenalkan kekayaan kopi Indonesia di Jepang yang selama ini sudah banyak mengenal kopi Toraja.
Evi Arbay yang mendapatkan dukungan penuh dari Kemparekraf juga sangat mendukung adanya kegiatan seperti ini.
"Kami ingin membawa Papua ke dunia agar lebih banyak diketahui sebagai bagian integral dari NKRI. Kami sangat berterima kasih kepada AJC dan KBRI Tokyo yang membantu penuh hingga dapat mengangkat Papua ke Jepang," kata Evi.
Hadirnya promosi daerah-daerah Indonesia di luar Bali yang lebih sering diharapkan dapat menarik perhatian luas masyarakat Jepang terhadap Indonesia, dan akhirnya dapat lebih menstimulasi people to people contact antara Jepang dan Indonesia. [Tribun]
“Cantik sekali Papua itu. Bahkan seolah ada kota yang mengelilingi laut, kita bisa melihat dari atas kecantikan Papua itu. Kalau bisa dan ada waktu, datanglah ke Papua di masa mendatang,” kata Yusron Ihza Mahendra, Dubes Indonesia untuk Jepang dalam acara pembukaan Papua Week, Kamis (11/6) di ASEAN-Japan Center Tokyo yang terletak didekat pintu ke luar stasiun kereta api Onarimon No A4, Tokyo.
“Kami berharap Biak yang sangat indah dengan alam, pantai, ragam burung dan juga buat olahraga outdoor, kiranya dapat dikembangkan lebih lanjut guna pembangunan dan kemajuan Biak lebih lanjut,” kata Yusron lagi.
Sedangkan Acting Secretary General ASEAN-Japan Center, Dananjaya Axioma, mengatakan bagi masyarakat Jepang yang homogen, tentu event ini menjadi menarik mengingat selama ini masyarakat Jepang hanya mengenal Bali.
"Event Papua ini teramat istimewa karena menghadirkan kepala suku asli dari Dani, lembah Baliem langsung dari Papua ke Jepang. Tentu juga karena event tersebut dapat menambah khazanah tentang kekayaan aneka ragam budaya Indonesia di Jepang," ungkap Dananjaya.
Dikatakan, pemerintah Indonesia kini bisa menampilkan juga wilayah paling timur yang tentunya sangat kontras dari Bali, dan hal ini tentu sangat menarik perhatian masyarakat Jepang.
Dnajaya juga mengatakan, pada event itu akan dipamerkan karya-karya foto terbaik. Evi Aryati Arbay yang baru saja memenangkan 2 penghargaan internasional atas karya-karya fotografinya. Sekitar 60 foto hasil penjelajahan Evi di pedalaman Papua yang menyajikan rekaman tentang kehidupan suku Dani dari lembah Baliem akan dapat dinikmati khalayak Jepang.
"Saya juga harus sampaikan apresiasi tinggi kepada Evi Aryati Arbay, fotografer muda berbakat yang begitu gigihnya mengangkat Papua ke dunia sehingga bisa terselenggara event Papua Week di ASEAN-Japan Centre, Tokyo. Tentu juga terima kasih kepada KBRI Tokyo yang membantu bisa terselenggaranya event Papua week ini," ungkapnya.
Setelah suksesnya event budaya Indonesia Galore pada bulan maret lalu di ASEAN-Japan Centre - Tokyo, Indonesia kembali menggebrak publik Jepang dengan menghadirkan serangkaian aktivitas promosi pariwisata dan budaya di Tokyo dengan mengusung tema kuat yang unik bertajuk “Papua Week : To the Heart of the Bird of Paradise Land”.
Di ruang pameran ASEAN-Japan Centre(AJC) - Tokyo, Papua week yang diusung oleh fotografer professional Evi Aryati Arbay bekerjasama dengan Pemda Biak dan Jayawiya akan digelar 11 hingga 14 Juni 2015 dan terbuka untuk umum.
Event tersebut dilaksanakan dengan mengambil momentum menjelang musim libur panjang musim panas di Jepang tiba, sehingga diharapkan dapat mengundang animo masyarakat Jepang, khususnya kawasan Kanto, untuk lebih mengenal Indonesia dan pada akhirnya juga untuk berkunjung ke Indonesia.
Ricky Suhendar, Koordinator fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Tokyo menyambut baik upaya promosi Indonesia di ASEAN-Japan Centre.
"KBRI pada prinsipnya senantiasa mendukung setiap prakarsa mandiri dalam melakukan promosi Indonesia di Jepang baik yang diusung institusi pemerintah maupun inisiatif yang datang dari masyarakat," ujarnya.
Upaya promosi terpadu Indonesia di ASEAN-Japan Centre ini juga mendapatkan tanggapan antusias dari masyarakat Indonesia di Jepang.
Nofa Tsukada, salah satu diaspora Indonesia yang membantu penyelenggara dengan sukarela menyambut baik event ini.
"Event budaya seperti ini bagus untuk dapat sering diadakan di Jepang karena bisa lebih memberikan alternatif tentang destinasi wisata Indonesia lain di luar Bali yang sudah sangat terkenal di sini," katanya.
Papua Week yang akan berlangsung selama 4 hari ini akan diisi oleh aneka kegiatan, di antaranya; Mini fashion exhibition karya designer Merdi Sihombing yang terkenal dengan “Noken” fashion dan melibatkan pragawati-pragawati Jepang dari Kanon Models, Pentas tarian dan musik tradisional dari Kabupaten Biak, workshop ukiran dari suku Biak.
Seminar Pariwisata oleh Kepala Dinas Pariwisata Biak, Kaispar Yubelius Usior dan Presentasi destinasi Wisata Papua oleh Kanon Ltd, Photo corner dimana para pengunjung pameran dapat berfoto dengan pakaian tradisional Papua bersama suku asli Dani dengan latar panorama indah Papua, Dialog tentang suku Dani oleh Evi Aryati Arbay dan Didimus Mabel.
Selama pameran berlangsung, pengunjung juga dapat menikmati hidangan kopi Papua, satu kesempatan baik juga untuk lebih memperkenalkan kekayaan kopi Indonesia di Jepang yang selama ini sudah banyak mengenal kopi Toraja.
Evi Arbay yang mendapatkan dukungan penuh dari Kemparekraf juga sangat mendukung adanya kegiatan seperti ini.
"Kami ingin membawa Papua ke dunia agar lebih banyak diketahui sebagai bagian integral dari NKRI. Kami sangat berterima kasih kepada AJC dan KBRI Tokyo yang membantu penuh hingga dapat mengangkat Papua ke Jepang," kata Evi.
Hadirnya promosi daerah-daerah Indonesia di luar Bali yang lebih sering diharapkan dapat menarik perhatian luas masyarakat Jepang terhadap Indonesia, dan akhirnya dapat lebih menstimulasi people to people contact antara Jepang dan Indonesia. [Tribun]