Status Mathius Awoitau sebagai Orang Tua Asuh Yonif 751 Dipertanyakan
pada tanggal
Thursday, 11 June 2015
SENTANI (JAYAPURA) – Status Bupati Jayapura, Mathius Awoitau yang belum lama ini diangkat menjadi Orang Tua Asuh oleh Batalion Infantri (Yonif) 751 R Sentani dipertanyakan, setelah sebelumnya bersama sejumlah Bupati se Papua telah dinobatkan oleh Kodam XVII Cenderawasih sebagai Anggota Luar biasa dalam lingkungan TNI.
“Status itu harus melekat apakah terhadap Bupati atau pribadi, itu yang perlu di jelaskan disini. Karena Bupati adalah milik semua masyarakat, semua Instansi, semua kerukunan keluarga, jadi menurut saya status orang tua asuh harusnya diberikan kepada para tua – tua adat di wilayah ini,” kata Lucky Matui salah satu tokoh agama Kabupaten Jayapura di Sentani, Rabu (10/6).
Lanjutnya, orang tua asuh bagi institusi TNI yang adalah alat negara merupakan sesuatu yang keliru.
“Masih ada banyak lembaga swadaya, pondok pesantren, yayasan yang membina anak yatim piatu, bahkan kelompo anak – anak jalanan yang masih membutuhkan uluran tangan untuk membantu kesusahan meraka,” ujarnya.
Hal senada juga di sampaikan oleh Agus Wally salah satu Ondoafolo di Sentani, menurutnya orang tua asuh lebih banyak diberikan kepada penguasa wilayah seperti ondoafi dan ondofolo.
“Jabatan yang melekat dalam diri seseorang adalah amanah dan tugas yang harus di jalankan, sebagai pengayom masyarakat hal ini harusnya dipertimbangkan secara baik sehingga tidak memberikan rasa curiga dari berbagai pihak terkat status yang diberikan,” katanya.
Sebelumnya Bupati Jayapura Matius Awoitau mengatakan bahwa status orang tua asuh yang disandangnya ini adalah bagian dari tugasnya sebagai pemerintah untuk mengayomi seluruh prajurit Yonif 751 R yang datang dari berbagai daerah untuk melaksanakan tugasnya sebagai abdi negara. [Jubi]
“Status itu harus melekat apakah terhadap Bupati atau pribadi, itu yang perlu di jelaskan disini. Karena Bupati adalah milik semua masyarakat, semua Instansi, semua kerukunan keluarga, jadi menurut saya status orang tua asuh harusnya diberikan kepada para tua – tua adat di wilayah ini,” kata Lucky Matui salah satu tokoh agama Kabupaten Jayapura di Sentani, Rabu (10/6).
Lanjutnya, orang tua asuh bagi institusi TNI yang adalah alat negara merupakan sesuatu yang keliru.
“Masih ada banyak lembaga swadaya, pondok pesantren, yayasan yang membina anak yatim piatu, bahkan kelompo anak – anak jalanan yang masih membutuhkan uluran tangan untuk membantu kesusahan meraka,” ujarnya.
Hal senada juga di sampaikan oleh Agus Wally salah satu Ondoafolo di Sentani, menurutnya orang tua asuh lebih banyak diberikan kepada penguasa wilayah seperti ondoafi dan ondofolo.
“Jabatan yang melekat dalam diri seseorang adalah amanah dan tugas yang harus di jalankan, sebagai pengayom masyarakat hal ini harusnya dipertimbangkan secara baik sehingga tidak memberikan rasa curiga dari berbagai pihak terkat status yang diberikan,” katanya.
Sebelumnya Bupati Jayapura Matius Awoitau mengatakan bahwa status orang tua asuh yang disandangnya ini adalah bagian dari tugasnya sebagai pemerintah untuk mengayomi seluruh prajurit Yonif 751 R yang datang dari berbagai daerah untuk melaksanakan tugasnya sebagai abdi negara. [Jubi]