Security Mall Jayapura Demo Tuntut Gaji Sesuai UMP
pada tanggal
Tuesday, 9 June 2015
KOTA JAYAPURA – Puluhan security Mall Matahari Kota Jayapura, Papua melakukan demo dan memalang semua pintu masuk mall. Para petugas keamanan mall itu menuntut manajemen menggaji mereka sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) Papua 2015.
Koordinator security, Mandowen mengatakan, ada 36 keamanan yang bekerja di mall itu. Namun hingga pertengahan tahun ini, mereka masih menerima gaji standar UMP 2014.
“Sudah kurang lebih enam bulan ini gaji kami masih standar UMP tahu lalu yakni Rp 2 juta 40 ribu. Padahal kan harusnya yang diberlakukan adalah UMP 2015 senilai Rp 2 juta 193 ribu,” kata Mandowen pada Jumat (5/6).
Masalah lain yang dihadapi para security itu kata Mandowen, hingga kini mereka belum mendapat fasilitas Badan Pengelola Jaminas Sosial (BPJS). Padahal katanya, gaji mereka sudah dipotong oleh menejemen.
“Kami sudah bertemu pihak manajemen, tapi penjelasannya tak memuaskan kami. Kami mau ada kepastian. Selama ini kami hanya dijanji – jani. Kami di sini di kotrak,” ucapnya.
Hal yang sama dikatakan salah satu security yang tak mau menyebutkan namanya. Menurutnya, ia dan rekan – rekannya tak khawatir pihak manajemen melakukan Putusan Hubungan Kerja (PHK) dengan adanya aksi mereka itu.
“Kalau kami aksi lalu mau dipecat jelas itu dipertanyakan, atas dasar apa. Kan kami menyuarakan aspirasi kami,” kata dia. [Jubi]
Koordinator security, Mandowen mengatakan, ada 36 keamanan yang bekerja di mall itu. Namun hingga pertengahan tahun ini, mereka masih menerima gaji standar UMP 2014.
“Sudah kurang lebih enam bulan ini gaji kami masih standar UMP tahu lalu yakni Rp 2 juta 40 ribu. Padahal kan harusnya yang diberlakukan adalah UMP 2015 senilai Rp 2 juta 193 ribu,” kata Mandowen pada Jumat (5/6).
Masalah lain yang dihadapi para security itu kata Mandowen, hingga kini mereka belum mendapat fasilitas Badan Pengelola Jaminas Sosial (BPJS). Padahal katanya, gaji mereka sudah dipotong oleh menejemen.
“Kami sudah bertemu pihak manajemen, tapi penjelasannya tak memuaskan kami. Kami mau ada kepastian. Selama ini kami hanya dijanji – jani. Kami di sini di kotrak,” ucapnya.
Hal yang sama dikatakan salah satu security yang tak mau menyebutkan namanya. Menurutnya, ia dan rekan – rekannya tak khawatir pihak manajemen melakukan Putusan Hubungan Kerja (PHK) dengan adanya aksi mereka itu.
“Kalau kami aksi lalu mau dipecat jelas itu dipertanyakan, atas dasar apa. Kan kami menyuarakan aspirasi kami,” kata dia. [Jubi]