Satgas KONI Papua Memperingati Pentakosta Kedua di Pantai Base G
pada tanggal
Monday, 1 June 2015
KOTA JAYAPURA - Ibadah bersama memperingati Pentakosta kedua (keturunan Roh Kudus) yang juga libur fakultatif di tanah Papua, dirayakan oleh Satgas Papua Bangkit KONI bersama atelt-atlit, pelatih dan pengurus provinsi (Pengprov) di Pantai Base G, Senin (25/5).
Diharapkan melalui ibadah ini menjadi momentum kebangkitan olahraga di tanah Papua. Seperti yang disampaikan Pdt. Petrus Mulyana, S.Th, atlet-atlit Papua yang kini dipersiapkan mengikuti Pra PON, kelak akan menjadi seorang Menteri olaharaga di Indonesia.
“Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Ini bisa terwujud, bila semua atlit disiplin latihan, selalu percaya diri atas kemampuannya dan selalu meminta kekuatan dan topangan tangan Tuhan, baik saat latihan maupun saat bertanding,” kata Mulyana.
Olahraga kata Mulyana adalah identitas atau jati diri orang Papua. Papua adalah gudang atlet-atlit di Indonesia. Identitas ini sejak beberapa tahun ini kian terus terancam. Prestasi Olahraga kita terus menurun di PON.
“Saya saksi hidup PON di Riau, musuh besar atlet, bukan ada pada lawan, tetapi ada pada diri atlet. Ada atlet yang sombong, mudah tergoda oleh hawa nafsu duniawi. Saya mengajak lewat ibadah Pentakosta ini semua atlet, pelatih dan pengurus untuk menjadikan momen ini kebangkitan identitas diri orang Papua,” tandasnya.
Hujan yang mengguyur kota Jayapura sejak subuh, Senin (25/5) tidak menyurutkan nyali atlet-atlit, pelatih dan pengprov maupun pengurus KONI untuk mengikuti ibadah. 500 an atlet, pelatih, penprov dan pengurus KONI memadati pantai Base G. Nampak suasana kekeluargaan diantara para atlet dan pelatih. Suasana menjadi indah ketika atlet, pelatih, pengprov dan pengurus KONI berbaur menari.
Ketua Satgas Papua Bangkit Mandiri KONI Papua, Jhony Banua Rouw, SE mengatakan bahwa kegiatan ibadah ini, bukan kebetulan, tetapi memang kegiatan ini sudah menjadi agenda dari Satgas Papua. Bahkan dalam waktu dekat Satgas juga akan menggelar coffe morning dengan media massa yang ada di Papua.
Coffe morning menurut Jhony yang juga anggota DPR Papua ini, melibatkan pemimpin redaksi, wartawan olahraga dan pemerhati olahraga yang ada di tanah Papua. Hal ini penting untuk mendapatkan masukan-masukan terhadap peningkatan prestasi olahraga di tanah Papua.
Untuk itu, ia mengharapkan melalui Ibadah bersama memperingati Pentakosta kedua (keturunan Roh Kudus), menjadi moment peningkatan olahraga di Tanah Papua.
“Saya yakin antara atlet cabor yang satu dengan cabor yang lain tidak saling mengenal. Apalagi dengan pelatih dan pengurus masing-masing cabor. Oleh karena itu, lewat ibadah ini antara atlet yang satu dengan atlet yang lain bisa saling mengenal dan mempererat rasa persaudaraan dalam membela tanah Papua pada Pra PON dan PON XIX 20`6 di Jawa Barat. Moment ini juga kita jadikan sebagai kebangkitan karakter atlet yang cinta tanah Papua,’’ tandasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, Training Centre (TC) sudah berjalan 3 bulan.
“Bulan depan juga kita akan melakukan TC terpusat. Demikian juga nanti setelah Pra PON selesai. Atlet yang lolos ke PON XIX Tahun 2016 di Jawa Barat, kembali memasuki TC sehingga diharapkan nanti atlet-atlet kita siap meraih medali emas pada PON XIX di Jawa Barat,” tutup dia. [BintangPapua]
Diharapkan melalui ibadah ini menjadi momentum kebangkitan olahraga di tanah Papua. Seperti yang disampaikan Pdt. Petrus Mulyana, S.Th, atlet-atlit Papua yang kini dipersiapkan mengikuti Pra PON, kelak akan menjadi seorang Menteri olaharaga di Indonesia.
“Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Ini bisa terwujud, bila semua atlit disiplin latihan, selalu percaya diri atas kemampuannya dan selalu meminta kekuatan dan topangan tangan Tuhan, baik saat latihan maupun saat bertanding,” kata Mulyana.
Olahraga kata Mulyana adalah identitas atau jati diri orang Papua. Papua adalah gudang atlet-atlit di Indonesia. Identitas ini sejak beberapa tahun ini kian terus terancam. Prestasi Olahraga kita terus menurun di PON.
“Saya saksi hidup PON di Riau, musuh besar atlet, bukan ada pada lawan, tetapi ada pada diri atlet. Ada atlet yang sombong, mudah tergoda oleh hawa nafsu duniawi. Saya mengajak lewat ibadah Pentakosta ini semua atlet, pelatih dan pengurus untuk menjadikan momen ini kebangkitan identitas diri orang Papua,” tandasnya.
Hujan yang mengguyur kota Jayapura sejak subuh, Senin (25/5) tidak menyurutkan nyali atlet-atlit, pelatih dan pengprov maupun pengurus KONI untuk mengikuti ibadah. 500 an atlet, pelatih, penprov dan pengurus KONI memadati pantai Base G. Nampak suasana kekeluargaan diantara para atlet dan pelatih. Suasana menjadi indah ketika atlet, pelatih, pengprov dan pengurus KONI berbaur menari.
Ketua Satgas Papua Bangkit Mandiri KONI Papua, Jhony Banua Rouw, SE mengatakan bahwa kegiatan ibadah ini, bukan kebetulan, tetapi memang kegiatan ini sudah menjadi agenda dari Satgas Papua. Bahkan dalam waktu dekat Satgas juga akan menggelar coffe morning dengan media massa yang ada di Papua.
Coffe morning menurut Jhony yang juga anggota DPR Papua ini, melibatkan pemimpin redaksi, wartawan olahraga dan pemerhati olahraga yang ada di tanah Papua. Hal ini penting untuk mendapatkan masukan-masukan terhadap peningkatan prestasi olahraga di tanah Papua.
Untuk itu, ia mengharapkan melalui Ibadah bersama memperingati Pentakosta kedua (keturunan Roh Kudus), menjadi moment peningkatan olahraga di Tanah Papua.
“Saya yakin antara atlet cabor yang satu dengan cabor yang lain tidak saling mengenal. Apalagi dengan pelatih dan pengurus masing-masing cabor. Oleh karena itu, lewat ibadah ini antara atlet yang satu dengan atlet yang lain bisa saling mengenal dan mempererat rasa persaudaraan dalam membela tanah Papua pada Pra PON dan PON XIX 20`6 di Jawa Barat. Moment ini juga kita jadikan sebagai kebangkitan karakter atlet yang cinta tanah Papua,’’ tandasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, Training Centre (TC) sudah berjalan 3 bulan.
“Bulan depan juga kita akan melakukan TC terpusat. Demikian juga nanti setelah Pra PON selesai. Atlet yang lolos ke PON XIX Tahun 2016 di Jawa Barat, kembali memasuki TC sehingga diharapkan nanti atlet-atlet kita siap meraih medali emas pada PON XIX di Jawa Barat,” tutup dia. [BintangPapua]