Program Satu Juta Hektare Lahan Padi di Merauke Mulai Berjalan
pada tanggal
Monday, 8 June 2015
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai melaksanakan Program Satu Juta Hektare Lahan Padi dengan menyiapkan 10 ribu hektare lahan sawah untuk lumbung padi nasional di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Ia bahkan menargetkan nantinya lumbung padi ini bisa memasok beras hingga ke negara tetangga, Papua Niugini.
Usai megikuti rapat terbatas yang digelar Jokowi bersama menteri dan lembaga terkait, Bupati Merauke Romanus Mbaraka menjelaskan bahwa pihaknya didorong agar kualitas beras Merauke bisa memasuki pasar internasional.
"Antara lain kami coba lakukan ekspansi pasar ke Papua Niugini, karena beras di Papui Niugini per hari ini per kilo kalau dirupiahkan kurang lebih Rp 30 ribu per kilogram beras," ujar Romanus di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/6).
Pada saat Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Papua Niugini beberapa saat lalu, imbuh Romanus, sang Kepala Negara dan rombongan sempat membahas soal percobaan kerja sama perdagangan tersebut.
"Kemarin Presiden di Papua Niugini menawarkan (beras) kepada Papua Niugini kurang lebih per kilo Rp 15 ribu. Ini diharapkan potensi yang ada kita maksimalkan seperti itu," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar menilai pertanian di Kabupaten Merauke cukup berhasil. Apalagi, ucap dia, penduduk di sana heterogen, sehingga berpotensi untuk mengembangkan program bidang ketahanan pangan ini.
"Sekarang di Merauke saja untuk mempekerjakan petani dan transmigrasi ada 275 ribu lebih transmigran yang bekerja di bidang pertanian. Artinya kan sukses," ujar dia.
Lebih lanjut, Marwan menjelaskan, meski banyak penduduk yang berasal dari Jawa yang tinggal di Kabupaten Merauke, tidak pernah ada persoalan transmigrasi.
"Tinggal dicampur saja, Jawa, Sulsel (Sulawesi Selatan), dan Sulut (Sulawesi Utara). Rata-rata memang sudah kawin di sana (transmigran di Papua)," kata dia. [CNN]
Usai megikuti rapat terbatas yang digelar Jokowi bersama menteri dan lembaga terkait, Bupati Merauke Romanus Mbaraka menjelaskan bahwa pihaknya didorong agar kualitas beras Merauke bisa memasuki pasar internasional.
"Antara lain kami coba lakukan ekspansi pasar ke Papua Niugini, karena beras di Papui Niugini per hari ini per kilo kalau dirupiahkan kurang lebih Rp 30 ribu per kilogram beras," ujar Romanus di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/6).
Pada saat Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Papua Niugini beberapa saat lalu, imbuh Romanus, sang Kepala Negara dan rombongan sempat membahas soal percobaan kerja sama perdagangan tersebut.
"Kemarin Presiden di Papua Niugini menawarkan (beras) kepada Papua Niugini kurang lebih per kilo Rp 15 ribu. Ini diharapkan potensi yang ada kita maksimalkan seperti itu," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar menilai pertanian di Kabupaten Merauke cukup berhasil. Apalagi, ucap dia, penduduk di sana heterogen, sehingga berpotensi untuk mengembangkan program bidang ketahanan pangan ini.
"Sekarang di Merauke saja untuk mempekerjakan petani dan transmigrasi ada 275 ribu lebih transmigran yang bekerja di bidang pertanian. Artinya kan sukses," ujar dia.
Lebih lanjut, Marwan menjelaskan, meski banyak penduduk yang berasal dari Jawa yang tinggal di Kabupaten Merauke, tidak pernah ada persoalan transmigrasi.
"Tinggal dicampur saja, Jawa, Sulsel (Sulawesi Selatan), dan Sulut (Sulawesi Utara). Rata-rata memang sudah kawin di sana (transmigran di Papua)," kata dia. [CNN]