Program Kerja SKPD Jelang Sidang Anggaran Belanja Tambahan (ABT) 2015
pada tanggal
Tuesday, 30 June 2015
KOTA JAYAPURA - Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) melakukan rapat koordinasi dengan 14 mitra SKPD untuk mengetahui program kerja yang sudah terealisasi maupun yang sedang dilaksanakan serta hambatan yang akan di hadapi dalam melaksanakan program kerjanya.
Anggota Komisi V DPR Papua, Natan Pahabol mengatakan, rakor bersama 14 SKPD yang bermitra dengan Komisi V DPR Papua untuk mengetahui berapa anggaran tambahan yang diajukan SKPD terkait menjelang sidang Anggaran Belanja Tambahan (ABT) tahun 2015.
“Mereka sudah mengajukan program dengan sejumlah anggaran. Ada yang baik namun ada yang belum maksimal dalam pelaksanaan program seperti sebagian yang pengunaan dananya tidak jelas, kalau kerjanya tidak jelas mungkin sulit di dorong,” ungkapnya kepada wartawan di Jayapura, Kamis (25/6).
Dari hasil rakor itu, lanjut Natan, Komisi V akan membahas dan nantinya dibawah ke rapat Badan Anggaran (Banggar) untuk dikaji dan disetujui dalam sidang paripurna.
"Kalau kita di komisi V jelas akan mempertahankan beberapa program dari mitra kita seiring kualitas yang ditunjukan oleh mitra kita,” terangnya.
Pahabol juga menjelaskan, dari semua yang presentasi yang disampaikan, pihaknya memberikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan Provinsi Papua yang dinilai memiliki program yang sangat baik dan dinilai mampu menterjemahkan apa yang menjadi visi dan misi Gubernur yang patut dicontohi oleh SKPD lainnya.
“Jadi, SKPD di Provinsi harus belajar dari trobosan yang dilakukan Dinas Kesehatan lewat Kepala Dinas drg. Alysius Giyai, M.Kes yang dengan terobosannya mampu menerjemahkan visi Gubernur dengan terobosan-terobosan baru yang dilakukan,” bebernya.
Dikatakannya, beberapa terobosan yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi seperti membentuk satgas kaki telanjang yang saat ini sedang melakukan tugas pelayanannya di daerah pegunungan, lembah dan pesisir.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga melakukan kerjasama dengan Yayasan swasta diantaranya sejumlah apotek dan rumah sakit swasta termasuk milik yayasan kristen yang ada di Papua untuk mempermudah pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Bukan hanya itu, ujar Natan, Dinkes juga melakukan kerjasama dengan sejumlah maskapai penerbangan untuk menunjang dan mempermudah pelayanan kesehatan di pedalama Papua.
“Ya, ini terobosan yang bagus dan apa yang dr. Aloysius lakukan itu sangat luar biasa dan mampu menterjemahkan visi gubernur,”ujarnya. [Dharapos]
Anggota Komisi V DPR Papua, Natan Pahabol mengatakan, rakor bersama 14 SKPD yang bermitra dengan Komisi V DPR Papua untuk mengetahui berapa anggaran tambahan yang diajukan SKPD terkait menjelang sidang Anggaran Belanja Tambahan (ABT) tahun 2015.
“Mereka sudah mengajukan program dengan sejumlah anggaran. Ada yang baik namun ada yang belum maksimal dalam pelaksanaan program seperti sebagian yang pengunaan dananya tidak jelas, kalau kerjanya tidak jelas mungkin sulit di dorong,” ungkapnya kepada wartawan di Jayapura, Kamis (25/6).
Dari hasil rakor itu, lanjut Natan, Komisi V akan membahas dan nantinya dibawah ke rapat Badan Anggaran (Banggar) untuk dikaji dan disetujui dalam sidang paripurna.
"Kalau kita di komisi V jelas akan mempertahankan beberapa program dari mitra kita seiring kualitas yang ditunjukan oleh mitra kita,” terangnya.
Pahabol juga menjelaskan, dari semua yang presentasi yang disampaikan, pihaknya memberikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan Provinsi Papua yang dinilai memiliki program yang sangat baik dan dinilai mampu menterjemahkan apa yang menjadi visi dan misi Gubernur yang patut dicontohi oleh SKPD lainnya.
“Jadi, SKPD di Provinsi harus belajar dari trobosan yang dilakukan Dinas Kesehatan lewat Kepala Dinas drg. Alysius Giyai, M.Kes yang dengan terobosannya mampu menerjemahkan visi Gubernur dengan terobosan-terobosan baru yang dilakukan,” bebernya.
Dikatakannya, beberapa terobosan yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi seperti membentuk satgas kaki telanjang yang saat ini sedang melakukan tugas pelayanannya di daerah pegunungan, lembah dan pesisir.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga melakukan kerjasama dengan Yayasan swasta diantaranya sejumlah apotek dan rumah sakit swasta termasuk milik yayasan kristen yang ada di Papua untuk mempermudah pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Bukan hanya itu, ujar Natan, Dinkes juga melakukan kerjasama dengan sejumlah maskapai penerbangan untuk menunjang dan mempermudah pelayanan kesehatan di pedalama Papua.
“Ya, ini terobosan yang bagus dan apa yang dr. Aloysius lakukan itu sangat luar biasa dan mampu menterjemahkan visi gubernur,”ujarnya. [Dharapos]