Pembubaran Persipura Jayapura Membingungkan Pahang FA
pada tanggal
Tuesday, 9 June 2015
KUALA LUMPUR (MALAYSIA) - Pembubaran tim Persipura Jayapura oleh manajemen beberapa waktu lalu menimbulkan tanda tanya besar pada Persatuan Bola Sepak Negeri Pahang (PBNP) atau yang lebih dikenal dengan nama Pahang FA. Pucuk Pimpinan Manajemen klub berjuluk Tok Gajah, Fahrizal Hasan mengatakan, dia tidak yakin apakah pembubaran Persipura adalah berita baik buat timnya.
"PBNP masih menunggu surat resmi dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), apakah Pahang akan dipersilahkan untuk maju ke pertandingan berikutnya secara percuma atau tidak," ujarnya pada Senin (8/6)
Hal ini menurutnya berhubung dengan status pertandingan putaran kedua Piala AFC, Pahang FA melawan Persipura Jayapura yang seharusnya berlangsung pada 24 Mei lalu. Namun dibatalkan akibat tiga pemain impor dari Pahang FA tidak diizinkan masuk ke Indonesia karena masalah visa.
Pahang FA menyatakan dibatalkan pertandingan dengan Persipura Jayapura akibat sikap PSSI yang terkesan tidak peduli ketika tim tersebut membutuhkan mereka dalam pengurusan izin masuk ke Indonesia.
Sebelumnya Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tommy Mano secara tegas menyatakan membubarkan tim yang dipimpin oleh Boaz Theofilus Salossa itu. Menurut dia pembubaran ini diberlakukan pada musim ini pascapembekuan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan sanksi yang dijatuhkan oleh FIFA kepada PSSI pada akhir Mei 2015.
"Hari ini, jam ini, dan detik ini, Tim Persipura Jayapura dibubarkan," kata Benhur Tommy Mano didampingi Sekum Rocky Bebena dan Manejer Rudi Maswi saat jumpa pers di Hotel Grand Abe Jayapura, Jumat (5/6) pukul 11.00 WIT.
Benhur Tommy Mano yang akrab disapa BTM itu mengemukakan bahwa Menpora Imam Nahrawi dan Badan Organisasi Profesional Indonesia (BOPI) harus bertanggung jawab atas gagalnya Mutiara Hitam berlaga di babak 16 besar Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) Cup di Stadion Mandala, Kota Jayapura, karena tiga pemain asing tim tamu Pahang FA tidak mendapat visa.
"Menpora dan BOPI harus bertanggung jawab tentang masalah ini, bertanggung jawab gagalnya Persipura ke AFC Cup 2015. Itu kuncinya mereka harus cabut sanksi kepada PSSI," katanya.
Mengenai nasib pemain, BTM mengatakan secara otomatis 31 pemain tim kebanggaan warga Kota Jayapura itu diputus kontrak.
"Iya, semua pemain putus kontrak. Tim ini dibubarkan, akan kembali jika sanksi PSSI dicabut oleh Menpora dan BOPI," kata BTM.
Sedangkan terkait pembubaran Persipura, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menanggapinya dengan santai.
"Itu hak Persipura. Silakan saja itu hak mereka ya," kata Imam. [Utusan/Antara]
"PBNP masih menunggu surat resmi dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), apakah Pahang akan dipersilahkan untuk maju ke pertandingan berikutnya secara percuma atau tidak," ujarnya pada Senin (8/6)
Hal ini menurutnya berhubung dengan status pertandingan putaran kedua Piala AFC, Pahang FA melawan Persipura Jayapura yang seharusnya berlangsung pada 24 Mei lalu. Namun dibatalkan akibat tiga pemain impor dari Pahang FA tidak diizinkan masuk ke Indonesia karena masalah visa.
Pahang FA menyatakan dibatalkan pertandingan dengan Persipura Jayapura akibat sikap PSSI yang terkesan tidak peduli ketika tim tersebut membutuhkan mereka dalam pengurusan izin masuk ke Indonesia.
Sebelumnya Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tommy Mano secara tegas menyatakan membubarkan tim yang dipimpin oleh Boaz Theofilus Salossa itu. Menurut dia pembubaran ini diberlakukan pada musim ini pascapembekuan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan sanksi yang dijatuhkan oleh FIFA kepada PSSI pada akhir Mei 2015.
"Hari ini, jam ini, dan detik ini, Tim Persipura Jayapura dibubarkan," kata Benhur Tommy Mano didampingi Sekum Rocky Bebena dan Manejer Rudi Maswi saat jumpa pers di Hotel Grand Abe Jayapura, Jumat (5/6) pukul 11.00 WIT.
Benhur Tommy Mano yang akrab disapa BTM itu mengemukakan bahwa Menpora Imam Nahrawi dan Badan Organisasi Profesional Indonesia (BOPI) harus bertanggung jawab atas gagalnya Mutiara Hitam berlaga di babak 16 besar Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) Cup di Stadion Mandala, Kota Jayapura, karena tiga pemain asing tim tamu Pahang FA tidak mendapat visa.
"Menpora dan BOPI harus bertanggung jawab tentang masalah ini, bertanggung jawab gagalnya Persipura ke AFC Cup 2015. Itu kuncinya mereka harus cabut sanksi kepada PSSI," katanya.
Mengenai nasib pemain, BTM mengatakan secara otomatis 31 pemain tim kebanggaan warga Kota Jayapura itu diputus kontrak.
"Iya, semua pemain putus kontrak. Tim ini dibubarkan, akan kembali jika sanksi PSSI dicabut oleh Menpora dan BOPI," kata BTM.
Sedangkan terkait pembubaran Persipura, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menanggapinya dengan santai.
"Itu hak Persipura. Silakan saja itu hak mereka ya," kata Imam. [Utusan/Antara]