PD Irian Bhakti dan Bank Papua yang Sumbang PAD
pada tanggal
Monday, 1 June 2015
KOTA JAYAPURA - Dari sejumlah perusahaan milik Pemerintah Provinsi Papua yang merupakan Holding Company yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), hanya dua perusahaan, masing-masing PD Irian Bhakti dan Bank Papua yang menyumbang pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sedangkan yang lainnya sama sekali belum menyumbangkan PAD bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua.
Hal itu sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua Ridwan Rumasukun di Jayapura, Kamis, bahwa Holding Company belum berkontribusi bagi PAD Papua karena sampai saat ini Pemprov masih terus melakukan pembenahan dan konsolidasi.
”Walaupun selama ini Pemprov Papua telah memberikan suntikan anggaran terhadap BUMD, tetapi belum mampu memberikan sumbangan PAD,” katanya.
Ridwan menjelaskan dari sekian banyak BUMD milik Pemprov Papua, baru PD Irian Bhakti dan Bank Papua yang menyumbangkan PAD.
”Yang namanya bisnis harus dapat memberi keuntungan, selain dapat memberi dana operasional dan tidak menyusahkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),” ujarnya.
Ia menuturkan pihaknya harus terus memberikan wawasan kepada para pelaku usaha di Papua, bagaimana menjalankan bisnis dengan baik.
”Hal ini bertujuan untuk melakukan penguatan kualitas dan kapasitas pengusaha Papua yang perlu ditingkatkan, namun tetap membutuhkan sinergi dari semua pihak,” katanya lagi.
Ia menambahkan pengelolaan BUMD di Papua selama ini belum maksimal, karena kalau dibandingkan dengan biaya yang masuk dengan hasil atau keuntungan tidak sebanding. [Antara]
Sedangkan yang lainnya sama sekali belum menyumbangkan PAD bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua.
Hal itu sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua Ridwan Rumasukun di Jayapura, Kamis, bahwa Holding Company belum berkontribusi bagi PAD Papua karena sampai saat ini Pemprov masih terus melakukan pembenahan dan konsolidasi.
”Walaupun selama ini Pemprov Papua telah memberikan suntikan anggaran terhadap BUMD, tetapi belum mampu memberikan sumbangan PAD,” katanya.
Ridwan menjelaskan dari sekian banyak BUMD milik Pemprov Papua, baru PD Irian Bhakti dan Bank Papua yang menyumbangkan PAD.
”Yang namanya bisnis harus dapat memberi keuntungan, selain dapat memberi dana operasional dan tidak menyusahkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),” ujarnya.
Ia menuturkan pihaknya harus terus memberikan wawasan kepada para pelaku usaha di Papua, bagaimana menjalankan bisnis dengan baik.
”Hal ini bertujuan untuk melakukan penguatan kualitas dan kapasitas pengusaha Papua yang perlu ditingkatkan, namun tetap membutuhkan sinergi dari semua pihak,” katanya lagi.
Ia menambahkan pengelolaan BUMD di Papua selama ini belum maksimal, karena kalau dibandingkan dengan biaya yang masuk dengan hasil atau keuntungan tidak sebanding. [Antara]